Valve nampaknya memang sedang geram dengan ulah para cheater Dota 2 yang mencederai sisi kompetitif pada game ini. Mereka seperti parasit yang merenggut kesungguhan pemain yang bermain secara fair. Bahkan, setidaknya ada 12 % total dari permainan tiap player minimal bertemu dengan satu pemain cheater. So, ini merupakan masalah serius yang harus diselesaikan Valve sekarang juga.
Tier Divine Justru Menjadi Penyumbang Cheater Dota 2 Terbanyak
Today we issued a wave of permanent matchmaking bans to players who were found to be abusing cheats (e.g. auto-hex scripting). There will be subsequent ban waves in the coming weeks. We do not support or condone the use of any third-party modifications during matchmade games.
— DOTA 2 (@DOTA2) April 4, 2018
Fenomena cheater Dota 2 ini memang sangat serius. Bayangkan saja, tier Divine yang menjadi kasta tertinggi dalam game ini menjadi penyumbang jumlah cheater terbanyak yaitu sekitar 18 %. Kemudian disusul dengan tier Ancient (16,25 %), tier Legend (14,25 %), tier Guardian (12,20 %), tier Crusader dan tier Archon (12,16 %), tier Unranked (10,86 %) dan yang terakhir tier Herald (9,89 %). Biasanya para cheater menggunakan cheat berupa zoom-out camera, auto-creep blocks, auto-hex dan auto-item drops.
Melihat fenomena yang begitu menyahat hati player Dota 2 yang jujur, Valve akan menerapkan hukuman banned selama 10 tahun. Mulai 4 April lalu, aturan ini mulai diterapkan dan beberapa player ada yang sudah terkena hukuman banned selama 10 tahun ini.