Pergelaran Archipelago Festival yang ke-2 digelar pada 11-13 Oktober 2018 dimana Showcase diadakan pada tanggal 11&12 Oktober, sedangkan untuk konferensi diadakan pada 13 Oktober di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD.
Showcase/pentas musik dihadiri beberapa musisi indie ternama Indonesia yang bertempatkan di kawasan Taman Kemang (Kenobi Space, Hotel Monopoli, Frank’s dan i-Six).
Pada konferensi tahun ini, Archipelago akan fokus dalam topik mengenai pengaplikasiannya ke dalam dunia nyata. Ada 17 topik mengenai musik yang akan dibawa oleh pedangdung terkenal Indonesia, Rhoma Irama, berbagai topik mulai dari musik jazz, bisnis media, major label, pajak musisi, startup musik, hak cipta, fotografi, hingga sekolah musik.
“Pada gelaran tahun lalu, topik konferensi kami berfokus kepada percakapan sosial budaya di musik dan sorotan mengenai industri. Tahun ini, kami ingin mendiskusikan hal-hal teknis yang pengaplikasiannya lebih riil, seperti pajak untuk musisi, fotografi musik di era digital, dan streaming musik,” papar Program Director Archipelago Festival Teguh Wicaksono.
Konferensi sekaligus mendatangkan sejumlah panelis mancanegara di antaranya Simon Raymonde (personel band dream-pop legendaris Cocteau Twins dari label rekaman Bella Union), Gareth Main dari media The Quietus, Fikri Fadzil dari kolektif The Wknd dan Piyapong M dari layanan streaming musik Fungjai.
Selain panelis mancanegara, konferensi ini akan dihadiri berbagai musisi ternama Indonesia dan label rekaman ternama, seperti Tulus, Lawless Jakarta, Demajors, Kolibri Rekords, UK/ID Festival, Microgram/FFWD Records, Berita Angkasa, dan Pon Your Tone yang dipercayakan sebagai mitra kolektif untuk menjadi kurator pengisi acara. Pemilihan ini didasari oleh kekuaran karakter musik masing-masing kolektif.
Untuk tiket konferensi bisa didapatkan dengan 2 cara,yaitu Rp300 ribu pembelian melalui Loket.com dan Rp400 ribu transaksi pembelian secara on the spot (di lokasi).
