Dafunda Games – Tidak terasa AOV telah hadir di Indonesia selama setahun ini. Namun kesuksesan yang dialaminya tidak begitu baik karena kurangnya para pemain di game tersebut. Hal itulah yang membuat game tersebut masih saja sepi dari peminatnya.
Arena of Valor (AOV) merupakan game MOBA Mobile yang telah rilis secara resmi di Indonesia pada akhir pertengahan tahun 2017 dengan nama Mobile Arena. Bahkan kemunculan AOV diprediksi bisa bersaing dengan beberapa game MOBA seperti Mobile Legends. Namun hal tersebut justru terbalik, walaupun sudah dibekali dengan fakotr penting seperti nama besar Tencent, kualitas grafis, dan lisensi DC, tetap saja game tersebut masih kalah populer dengan yang lainnya.
Kita harus mengakui bahwa hingga saat ini Mobile Legends masih menjadi salah satu game MOBA yang paling laris di Indonesia saat ini dengna jumlah pemain aktif yang sangat banyak. Padahal jika kita memperhatikan data secara global, AOV menjadi game MOBA mobile yang tingkat perkembangannya paling cepat dan positif diberbagai belahan dunia.
Sudah banyak fakta yang mendukung data-data tersebut. Sebut saja kompetisi AOV World Championship (AWC) sebagai turnamen internasional yang mempertemukan tim-tim top AOV diseluruh dunia, beralihnya seorang pemain profesional dari Mobile Legends ke AOV karena alasan kompetitif, hingga yang terakhir posting-an salah satu pemerhati esports Indonesia yang kaget bagaimana AOV Vietnam memiliki begitu banyak viewers! Hal ini pun akhirnya jadi menarik untuk dibahas. Kenapa fenomena ini bisa sampai terjadi di Indonesia? Apakah karena hal-hal berikut?
1. Kalah Start
Tahun release yang berbeda antara Mobile Legends dengan Arena of Valor memang sangat jauh perbedaannya, jika AOV hadir pada pertengahan tahun 2017, maka Mobile Legends sudah hadir sejak tahun 2016 di Indonesia. Walaupun demikian, AOV telah rilis di China lebih dahulu daripada Mobile Legends sehingga hal ini menjadi pemicu kenapa Mobile Legends menjadi yang paling laris di Indonesia. Pada akhirnya banyak pemain Mobile Legends yang susah move on ke AOV karena telah merasa sangat nyaman bermain Mobile Legends.
2. Orang Indonesia Suka Grafik yang Sederhana
Kalau berbicara soal grafik sih AOV memang lebih bagus daripada Mobile Legends, namun pasar AOV salah sasaran sebab orang Indonesia suka dengna grafik yang sederhana. Seharusnya ini bisa memicu pemain untuk lebih mem-favoritkan AOV ketimbang MOBA lain yang kualitas grafiknya masih dibawah rata-rata. Ternyata tidak juga! Tak hanya AOV, Vainglory yang notabene punya grafik paling baik diantara semua game MOBA mobile pun seperti sulit diterima oleh sebagian besar pemain Indonesia. Apakah karena grafik yang apik tadi justru membuat game terasa berat untuk dimainkan?
3. Iklan dari Mulut ke Mulut
Nah ini mungkin alasan yang sangat tepat, pasalnya kebanyakan dari orang yang kami lihat Mobile Legends merupakan game yang selalu mereka bicarakan ketika berkumpul. Ketika pemain yang satunya mengajak pemain lain untuk bermain bareng secara otomatis si pemain akan terpikat secara tidak langsung. Didukung dengan start yang lebih dulu dibanding AOV, tentu menjadi sangat berat bagi AOV untuk merebut hati pemain yang istilahnya sudah ‘diracuni’ oleh Mobile Legends terlebih dulu.
Namun terlepas dari hal tersebut, pasti masih banyak alasan lain yang belum bisa saya sebutkan karena masih dalam tahap pantauan kami. Secara garis besar jika kalian ingin memilih bermain yang mana, perhatikan dulu apakah game tersebut memang cocok untuk kalian jika tidak yah kamu bisa pilih yang satunya. Jika kalian punya alasan lain silahkan komen dibawah yah.