Dafunda Games – Ada kalanya kita ketika sedang asyik bermain game online mobile, kita tidak sadar bahwa ada kejadian yang cukup menggelikan terjadi. Misalnya insiden yang baru-baru ini terjadi di Makassar. Cukup mengejutkan juga bahwa kejadian ini tepat berada di sekitar tempat tinggal saya pribadi.
Salah seorang remaja, Januar (20) terpaksa diamankan oleh Tim Khusus Direktorat Reserse Kriminal Umum (DitResKrimum) Polda Sulsel di Jl H Kalla, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Senin (18/12/2017).
Para pelaku dibekuk lantaran diduga terlibat aksi pencurian dan kekerasan (Curas) atau disebut dengan juga Begal terhadap seorang perempuan yang sedang dalam perjalan pulang kerumahnya.
Dia mengatakan, Januar dibekuk setelah dilakukan penyelidikan dari hasil introgasi terhadap pelaku pembegalan, Dirga. “Katanya dia terlibat, jadi kami amankan. Dan, Januar diketahui berada di rumah salah satu pelaku lainnya, Aco,” ujar Arthen.
Setelah diketahui keberadaannya, Tim pun melakukan pengamanan terhadap Januar. Tim sudah berada di depan rumah Aco (18). Dan, bergegas memasuki kediamannya.
Ekspresi yang awalnya ceria, tiba-tiba saja berubah setelah mendengar suara polisi. Handphone yang digunakan bermain game Mobile Legends tergeletak di lantai. Tak ada satu pun gerakan yang dilakukan oleh keduanya, meski permainan permainan Mobile Legends nya masih berlangsung.
Tim melakukan penggeledahan di pakaian korban. Saat Januar di geledah, ditemukan satu sachet berisi 6 butir pil Tramadol. Kendati demikian, keduanya langsung diamankan.
Saat di introgasi, Januar mengaku barang haram itu diperoleh dari salah seorang pemuda yang berperan sebagai bandar, Sahar.
Katanya, keduanya tak cukul lama kenal, kisaran seminggu yang lalu. Menurutnya, dari pengakuannya, dirinya diperkenalkan oleh teman dekatnya sendiri di Pantai Losari. “Baru seminggu kenalan. Barang haram itu, dia jual ke Januar seharga Rp25ribu/sachet,” jelasnya.
Dia menambahkan, keduanya pun di gelandang ke Posko Timsus Polda Sulsel guna di periksa lebih lanjut. Diketahui, Januar dan Aco merupakan komplotan terhadap pelaku curas atau pembegalan oleh Dirga.
