GameGame ListPC & Console

10 Fakta Hitman, Franchise Stealth Game Terkeren Sepanjang Masa

Berikut adalah 10 fakta Hitman, franchise stealth game pembunuh bayaran terkeren sepanjang masa. Apakah kamu adalah fans game-nya juga?

Inilah 10 fakta Hitman, franchise stealth game terkeren sepanjang masa.

Sebenarnya kalau mau membicarakan stealth game, banyak sih yang keren-keren. Splinter Cell, Alien, Assassin’s Creed, Tomb Raider, The Last of Us, dan tentunya Metal Gear Solid. Kesemua game ini adalah beberapa contoh kerennya.

Namun secara pribadi, bagi gue yang paling keren tetaplah franchise game, Hitman. Mengapa? Pasalnya semenjak game pertamanya, Hitman: Codename 47 (2000), franchise ini sukses memberikan kesegaran tersendiri pada genre-nya.

Spesifiknya, kita dalam menyelesaikan misi-misinya, diharuskan “bersih” banget. Pokoknya sebisa mungkin jangan ketahuan sama sekali dan juga bunuh yang target kita saja. Alhasil kitapun harus memutar otak dengan sangat cerdik untuk bisa melakukannya.

Selain itu tentunya yang membuat kita suka dengan franchise ini adalah keseluruhan storyline serta tentunya karakter utamanya, agen pembunuh bayaran, 47 (David Bateson). Nah berkat kesuksesan yang mereka raih, gak heran jika game ini masih bertahan hingga detik ini,

Melihat fakta tersebut, yuk mari kita sekarang kilas balik dengan membahas 10 fakta Hitman, franchise stealth game terkeren sepanjang masa tersebut.

1. Salah Satu Game Pertama Yang Menggunakan Ragdoll Physics

Fakta Hitman yang pertama adalah game ini merupakan salah s atu yang pertama mengaplikasikan ragdoll physics. Apa itu ragdoll physics? Melansir Quora, istilah ini pada dasarnya mengacu pada pengaplikasian fisik realistis pada grafis game-nya terutama karakternya.

Lebih spesifiknya, adalah seperti karakter game-nya yang ketika jatuh atau tersungkur di atas lantainya, benar-benar terlihat di atas lantai. Ya seperti kita dalam dunia nyata saja.

Selain itu dengan teknis penerapan ini, alhasil seluruh tampilan karakternya dari ujung kepala hingga ujung kaki, menjadi terlihat seperti tampilan manusia pada dunia nyata.

2. Sebagian Besar Pemain Memulai Dari Sekuelnya

Fakta Hitman yang selanjutnya adalah sebagian besar pemain baru mengetahui dan memainkan franchise ini dari sekuelnya, Hitman 2: Silent Assassin (2002).

Ya percaya atau tidak faktanya banyak dari kita yang baru tahu dan main game Hitman dari game keduanya dan bukan Codename 47. TERKECUALI jika kamu memang fanboy banget dan gamer PC sejati.

Hal ini karena Hitman: Codename 47 kala itu hanya rilis melalui PC. Alias gak ada rilisan console-nya. Sehingga sekali lagi yang tahu dan memainkan game pertamanya hanyalah yang gamer PC saja.

Barulah ketika sekuelnya dan seterusnya rilis juga di console, banyak dari kita yang akhirnya mengetahui keberadaan franchise game ini.

3. Hitman: Contracts Adalah Remake Game Pertamanya

Faktanya developer game-nya, IO Interactive beserta publisher-nya, Eidos Interactive sangat nyadar akan poin nomor 2 dalam daftar ini. Alhasil mereka pun berinisiatif untuk memperkenalkan lagi Hitman: Codename 47 ke fans-fans yang baru kenal franchise ini melalui Silent Assassin.

Namun pada saat yang sama, mereka juga gak ingin membuat fans veteran yang telah memainkan Codename 47 di PC dulu merasa bosan. Lalu bagaimana solusinya? Well, mereka pun berinisiatif untuk membuat remake Codename 47 namun juga menjadi sekuel dari Silent Assassin.

Setelah meramu dengan sedemikian rupa kedua konsepnya tersebut, akhirnya konsep keren tersebut tertuang melalui Hitman: Contracts (2004). Dan tak disangka, konsep keren ini sukses besar.

Selain karena tampilan grafis dan sistem gameplay-nya yang kian luwes, juga faktor utama lainnya adalah game ini menampilkan semuanya secara past tense. Maksudnya seluruh misi dalam game pertamanya dulu ditampilkan sebagai memori masa lalu dari si agen 47.

Nah kerennya pada saat yang sama, game-nya ketika kembali ke masa sekarang, tetap meneruskan cerita dan keadaannya sekarang ini. Dan dalam memadu madankan elemen masa lalu dan masa sekarangnya, kerennya gak terlihat dan terasa maksa dan tumpeng tindih.

4. Hitman: Blood Money Saling Berkaitan Dengan Hitman: Contracts

Nah masih ngomongin Hitman Contracts. Faktanya keterkaitan game ini juga nyambung ke sekuel selanjutnya, Hitman: Blood Money (2006).

Spesifiknya seperti ini. Jadi akhir dari misi Curtains Down di Blood Money adalah cerita keadaan 47 sebelum memulai misi kedua dari Hitman: Contracts. Masih bingung? Oke mungkin memang harus jelas banget ini penjelasannya.

Jadi kamu lihat deh video pembuka sebelum memulai misi kedua Hitman: Contracts. Nah disitu 47 kelihatan tersungkur dan terluka. Tapi untungnya memang masih selamat. Iapun lalu ke wastafel motelnya. Dan ketika ia berkaca, ia teringat salah satu kontrak pembunuhan yang ia lakukan.

Nah masa lalu (flashback) tersebut menjadi misi pertama yang kita mainkan di Hitman: Contracts. Nah ketika pertama kali melihat video pembuka yang memperlihatkan 47 tersungkur tersebut. Kitapun menjadi bertanya mengapa ia tersungkur dalam motelnya? Kalau karena luka tembak, siapa yang menembaknya.

Well, jawabannya ada dalam akhir video (FMV) misi Curtains Down dalam game Blood Money tersebut. Menjelang akhirnya setelah menyelesaikan salah satu misi paling fun dalam game-nya tersebut, 47 secara perlahan keluar dari gedung operanya.

Ketika ia sedang fokus berjalan, ia gak sadar kalau kesatuan polisi setempat sudah tahu keberadaannya. Alhasil kesatuan polisi pun mengepung dan mulai menghancurkan apartemennya.

Nah salah satu tembakan atau ledakannya, mengenai 47. Makanya dalam FMV sebelum misi pertama Contracts tersebut kita melihatnya tersungkur. Tapi keterkaitan antara 2 game ini belum cukup sampai situ saja.

Jadi misi terakhir Hitman: Contracts, Hunter and Hunted, terjadi setelah misi Curtains Down Blood Money dan setelah 47 sampai di motelnya.

Nah selama persiapan pengepungan oleh polisinya berlangsung, ya kita memainkan semua misi Hitman: Contracts yang sebagian besar adalah misi-misinya dalam game Hitman: Codename 47.

Jadi dengan kata lain semua misi Hitman: Contracts adalah misi flashback. Sedangkan dalam timeline Hitman: Contracts dan 1 misi Curtains Down Blood Money, 47 gak kemana-mana sama sekali. Ia terus berada dalam motelnya setelah pingsan lama di adegan pembuka Contracts.

Nah ketika akhirnya sampai misi Hunter and Hunted, 47 yang sudah selesai melakukan flashback misi-misinya pun, bersiap untuk meloloskan diri dari motelnya. Dan seperti kita lihat dalam ending Hitman: Contracts, 47 sukses lolos dari kejaran tim polisinya.

WOW! Udah kayak ngomongin rana sinematik Star Wars atau MCU saja ya guys!

5. Hitman: Blood Money Adalah Seri Paling Sukses dan Komersil

Kembali membicarakan Hitman: Blood Money. Faktanya dari semua seri game-nya, adalah Blood Money yang paling sukses. Setidaknya disini untuk cakupan pre- reboot trilogi modern yang rilis dari tahun 2016-2021.

Bahkan melansir halaman Wikipedia game-nya. Blood Money kerap dianggap sebagai salah satu game terbaik yang pernah ada. Terbukti, Blood Money sudah sukses terjual sebanyak 2.1 juta kopi di seluruh dunia.

Dan memang gak salah guys. Karena faktanya saja kalau kita lihat. Banyak gamer Indonesia (termasuk gue juga sih) yang mengenal dan suka dengan franchise ini ketika Blood Money rilis. Cuma beberapa saja dari kita yang mungkin sudah mulai sukanya dari Silent Assassin atau Contracts.

6. Sudah Mendapatkan Dua Adaptasi Film-Live Action

Ya, serupa dengan game-game hit lainnya. Hitman faktanya sudah mendapatkan dua adaptasi film live-action.

Pertama adalah Hitman (2007). Yang mana, yang memerankan agen 47-nya adalah Timothy Olyphant (The Mandalorian). Nah sedikit fun fact, sebelum Olyphant yang akhirnya terpilih. Awalnya pihak studio menginginkan si aktor plontos top, Vin Diesel (XXX).

Lalu adaptasi keduanya adalah Hitman: Agent 47 (2015). Film keduanya ini merupakan film baru alias, bukanlah sekuel dari film pertamanya tersebut. Yang menjadi 47-nya adalah Rupert Friend (Obi-Wan Kenobi).

Namun sayang seperti layaknya adaptasi film video game kebanyakan. Keduanya gak sukses. Walau kalau menurut gue setidaknya, kedua filmnya terutama yang pertama, sudah berusaha untuk semirip mungkin dengan game-nya.

7. Satu Universe Dengan Franchise Game Kane & Lynch

Ya kalau kamu sadari. Faktanya franchise game action third-person shooter, Kane & Lynch, satu universe dengan franchise Hitman. Tapi hal ini tidaklah mengherankan banget. Pasalnya yang men-develop Kane & Lynch jugalah IO Interactive.

Nah karena satu developer, akhirnya merekapun berinisiatif untuk menggabungkan keduanya dalam satu universe. Dan Kane & Lynch sudah tampil dalam beberapa game Hitman-nya seperti: Hitman: Absolution (2012)dan juga dalam salah satu kolom koran kecil yang ada dalam Blood Money.

8. Hampir Stop Seluruh Franchisenya

Fakta Hitman yang selanjutnya adalah franchise ini hampir stop untuk selamanya setelah perilisan reboot game-nya. Spesifiknya adalah game pertamanya, Hitman (2016).

Loh mengapa demikian? Jadi kamu masih ingat bukan dengan satu langkah besar kontroversial yang dilakukan oleh IO Interactive dengan reboot pertamanya ini? Ya benar sekali. Setiap misi/level dibuat dalam format konten episodik.

Maksudnya, apabila kita ingin lanjut ke level selanjutnya kita harus menunggu jadwal perilisan level-nya dan lalu membelinya. Dan ternyata metode yang maksudnya ingin untung ini, malah jadi “buntung.”

Selain terbukti malah membuat IO dan publisher Square Enix keluar banyak uang. Juga, penjualan game-nya sangat mengecewakan. Alhasil gara-gara ini Square Enix memutuskan hengkang sebagai publisher game Hitman.

Namun pada akhirnya setelah menjadi studio independen, IO Interactive pun sukses meneruskan franchise game stealth yang super legendaris ini hingga sekarang.

9. 3 Suara Diana Burnwood

Sosok karakter Diana Burnwood pastinya gak asing bagi kita yang fans game ini. Ya ialah yang menjadi penanggung jawab dari 47. Ialah yang selalu memberikannya briefing dari misi-misinya. Juga, adalah Burnwood yang pada dasarnya adalah tolok ukur moral kompas bagi pembunuh plontos ini.

Nah selain karena peranannya tersebut. Hal lain yang membuat Burnwood begitu berkesan adalah suaranya. Suara karakter ini sangat khas. Ia memiliki nada dan intonasi yang dalam, berat, seksi, tapi tetap terasa berwibawa.

Dan ternyata perasaan tersebut baru kita rasakan ketika Jane Perry menyuarakannya dalam trilogi reboot-nya atau yang kita kenal juga dengan nama World of Assassination Series (2016-2021).

Sedangkan dari game orisinilnya hingga Blood Money, yang menyuarakan adalah Vivienne McKee dan di Absolution adalah Marsha Thomason.

10. Sistem “Bunuh Kreatif” Baru Muncul Di Hitman: Contracts

Dan fakta Hitman yang terakhir adakah terkait sistem “bunuh kreatif” atau creative kill adalah sistem dalam game Hitman yang paling banyak fans game-nya sukai. Spesifiknya melalui sistem inilah, kita bisa melumpuhkan target atau menyelesaikan misinya dengan berbagai macam cara/alternatif.

Dan gak memungkiri sistem ini dari game ke game-nya, memiliki perkembangan (improvement) yang sangat fantastis. Nah tapi tahu gak sih guys kalau sistem ini baru muncul dalam game ketiganya, Hitman: Contracts?

Ya dalam 2 game pertamanya, kita ya langsung main tembak atau tusuk langsung saja targetnya. Dan gak memungkiri, hal ini kerap riskan rasanya. Untunglah dalam Contracts, sistem ini tercipta sehingga kitapun bisa terlihat sebagai pembunuh profesional yang benar-benar bersih dalam bekerjanya.

Nah itulah tadi 10 fakta Hitman, franchise stealth game terkeren sepanjang masa. Semoga pembahasannya bermanfaat.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks