GameTips

Kisah Arlott Mobile Legends, Kapten Hebat Setengah Iblis

Kali ini Dafunda Game akan membagikan informasi mengenai Kisah Arlott Mobile Legends yang jarang pemain ketahui.

Kali ini Dafunda Game akan membagikan informasi mengenai Kisah Arlott Mobile Legends yang jarang pemain ketahui. Kehadiran dari hero terbaru ini sudah banyak ditunggu oleh para pemain Mobile Legends sejak tahun lalu.

Pasalnya, bocoran hero ini sudah ada sejak sebulan yang lalu. Yang mana pada saat itu sudah diperlihatkan mengenai hero satu ini. Seperti beberapa hero baru sebelumnya, Arlott diberikan kemampuan yang dinilai cukup overpower. Yang membuat hero ini cukup ditakuti adalah dia memiliki banyak CC pada skill-nya.

Dalam kisahnya, Arlott adalah seorang manusia setengah iblis yang tidak dapat menemukan jati dirinya. Dia pun memutuskan menjadi anak buah Alice yang pada akhirnya dia dikhianati dan diselamatkan oleh seorang gadis kecil. Melihat kesungguhan hati gadis kecil tersebut membuat Arlott mulai tahu siapa dirinya dan untuk apa dia hidup.

Nah, ingin tahu kisah lengkapnya? Berikut Dafunda Game sudah rangkum informasi mengenai kisah Arlott dalam game Mobile Legends. Daripada berlama-lama, langsung saja simak informasinya berikut ini.

Skill Arlott Mobile Legends

Sebelum membagikan kisah dari hero ini, ada baiknya kalian kenali dulu setiap skill yang terdapat pada Arlott. Hero Mobile Legends yang satu ini memiliki skill mematikan yang tentunya sangat mengganggu ketika saat war.

Untuk menguasai hero yang satu ini, kalian tentunya harus mengetahui dan mempelajari setiap skill yang terdapat pada hero ini. Berikut skill-skill Arlott yang wajib kalian kuasai:

Demon Gaze (Pasif)

Arloot memiliki mata iblis yang akan meningkatkan Mark pada unit lawan di sekitar Arlott yang terkena efek Crowd Control selama 8 detik. Matanya juga akan meningkatkan Mark kepada hero lawan di sekitar secara otomatis selama 8 detik.

Dauntless Strike (Skill 1)

Arlott mengayunkan tombaknya ke depan,memberikan 280 (+230) Physical Damage menyebabkan Stun singkat kepada target di area. Target yang terkena bagian jauh dari area efek akan terkena Stun selama 1 detik sebagai gantinya.

Vengeance (Skill 2)

Arlott menyerang lawan, memberikan 320 (+230) Physical Damage (skill ini tidak dapat dihentikan ketika bergerak). Jika target Arlott memiliki Mark, Skill ini memberikan Damage ganda, langsung mereset Cooldown-nya, dan memulihkan (572) HP Arlott (hanya memulihkan 50% dari jumlah tersebut jika digunakan ke unit non-Hero).

Final Slash (Ultimate)

Arlott menebas ke depannya, memberikan 600 (+306) Physical Demage kepada terget di dalam area sambil mendorong mereka ke ujung area Efek dan mengungkap posisi mereka dalam wakti singkat.


Kisah Arlott Mobile Legends

Kisah Arlott Mobile Legends
Kisah Arlott Mobile Legends | Moonton

Jalan ini tidak asing baginya. Jalan ini terpisah menjadi tiga jalan yang berbeda. Di selatan ada Barren Lands. Di utara, Lumina City, tempat yang dia tinggalkan. Bintang-bintang di langit pun bersinar di atasnya. Setahun sebelumnya, dia berbaring di rumput dan memandangi bintang-bintang yang sama.

Semuanya menjadi samar-samar. Sebuah gerobak berhenti di hadapannya. Seseorang, atau sesuatu, mencoba menghapus lamunannya. Pandangannya tidak bisa terpusat. Apakah itu manusia, atau sejenis iblis? Tidak masalah. Berada di ambang kematian, segala yang pernah dia lihat seakan-akan menyatu.

Sosok itu adalah manusia. Akhirnya, terlihat jelas. Dia ingin mengangkat kepalanya dan menyampingkan rambut di wajahnya, tetapi tangannya seakan-akan terpaku ke tanah.

Dia tidak memiliki hubungan yang kuat dengan manusia, karena penampilannya selalu menjadi bahan ejekan orang-orang di sekitarnya. Mereka bahkan merendahkan ibunya, dan berkata hanya wanita hina yang ingin hidup dan membesarkan anak sepertinya. Namun kenyataannya, dia tidak pernah mengenal ibunya, dan tidak mengenal ayahnya.

Sejauh ingatannya, dia menghabiskan waktunya berkelana dari desa ke desa di perbatasan Moniyan Empire. Penduduk desa pun menjadi ketakutan dan mulai memburunya hingga ke tempat istirahatnya, membuatnya mengalami kesulitan seperti yang dia alami sekarang.

Dia menuju ke Barren Lands di selatan, di situ dia diterima oleh sekelompok iblis. Oleh karena itu, dia menghabiskan masa kecilnya berlatih dengan iblis lain dan ikut dalam pertarungan mereka. Dia bahkan tidak pernah bertanya sekali pun. Yang terpenting baginya adalah, dia masih tetap hidup.

Menjadi Sosok Kapten Hebat

Dia menjadi seorang petarung, sambil terus mencari tempat untuk tinggal. Sepasang tombak pun menjadi senjata pilihannya. Pertarungan menjadi pekerjaannya dan alasannya untuk tetap hidup. Ketika Alice tiba di Barren Lands untuk mencari pasukan iblis, dia memilih untuk ikut serta.

Tidak lama setelah itu dia pun menjadi kapten karena keberaniannya di medan tempur. Di bawah perintah Alice, dia berhasil menyerang Lumina City. Meski begitu, dia menyadari ambang kematian sudah dekat, kali ini karena sihir.

Dia ingat setiap pasukan menyerang kota, dia mendengar suara derap langkah kaki di telinganya. Dengan sekuat tenaga, dia mencari rekannya, hingga dia menyadari bahwa dirinya ditusuk tombak panjang oleh rekannya sendiri.

Dia telah dikhianati. Pertama oleh manusia, kedua oleh iblis. Karena tidak berdaya, ia membiarkan dirinya diobati oleh manusia dan dibawa dengan gerobak. Tepung yang diletakkan di gerobak mengenai hidungnya dan membuatnya terbatuk. Darah dari lukanya menodai area tempat dia berbaring.

Selama tiga hari tiga malam, dia mengalami koma. Dia diselamatkan oleh seorang gadis muda. Dia memiliki tanda lahir di wajahnya. Dia menebak gadis kecil itu berumur 13 atau 14 tahun, meskipun dia tidak pandai menebak umur manusia. Yang dia lihat hanyalah parasnya yang sedikit aneh, seperti dirinya.

Saat melihat bahwa Arlott sudah sadar, gadis itu pun mengambil roti yang telah matang dari pangganngan. Gadis itu mencoba memberikan roti itu kepadanya, tetapi Arlott menepisnya, dan roti itu pun terjatuh ke tanah. Gadis itu mengambil kembali roti itu, memakan setengahnya, dan mencoba lagi memberikan setengah lagi kepada Arlott.

Dengan susah payah, Arlott mencoba membuka matanya. Dia melihat senyum di wajah gadis itu, membuatnya tidak yakin harus berbuat apa. Awalnya Arlott bersiap untuk pergi, tetapi gadis itu menahannya agar tetap tinggal hingga dia sembuh total.


Pertemuan dengan Bidadari Kecil

Tidak ada lagi tempat baginya di Lumina City, sementara roti yang tersisa setengah itu semakin menggugah seleranya. Dia pun memilih untuk menetap di toko roti gadis itu. Nama gadis itu adalah Mila.

Kedua tombak milik Arlott rusak parah, tetapi dia selalu membawanya di sisinya seperti yang biasa dia lakukan. Suara sekecil apa pun bisa membangunkannya di tengah malam. Suatu malam, saat Mila memberikan selimut untuknya, dia pun terkejut dan mengarahkan tombaknya ke arah Mila.

Mila tetap tersenyum meskipun ujung tombak tersebut hampir menusuk lehernya. Mila memang tidak pernah memiliki niat buruk terhadapnya, dan dia pun menurunkan senjatanya. Dia seperti seorang anak kecil yang belajar cara hidup sebagai manusia.

Setelah beberapa lama tinggal di toko roti itu, Arlott mulai mengizinkan Mila untuk mengganti perbannya, hingga membuatnya menjadi seperti adiknya sendiri.

Selain membantu pekerjaan di toko seperti menyapu gudang, memindahkan barang-barang berat. Dan memberi makan lima ekor kucing dan tiga ekor anjing yang dibesarkan oleh Mila, Arlott juga belajar cara membaca dan menulis. Mila merupakan gadis dengan keyakinan yang kuat, dan dia akan menjaga toko di saat Mila pergi ke gereja.

Arlott mulai merasa nyaman dengan semua ini. Tombaknya semakin berdebu di gudang. Jika bukan karena serangan mendadak dari iblis Abyss di daerah pertokoan, tombaknya pasti sudah mulai berkarat. Mendengar suara tangisan Mila, Arlott berlari secepat kilat.

Melindungi Sang Bidadari Kecil

Di antara anak kecil dan iblis, Mila berdiri dengan gemetar sambil mengangkat roti di tangannya. Setelah menghabisi iblis yang menyerang sebelum para kesatria datang menolong, Arlott pun mengantarkan Mila kembali ke toko roti. Setibanya di sana, Mila mengambil kalung yang selalu dikenakannya dan mengenakannya di leher Arlott.

Dia harus memperbaiki tombaknya. Dia harus melindungi Mila. Saat Mila mengalungkannya di leher Arlott, dia berkata bahwa Arlott merupakan orang yang baik, malah Mila menganggap Arlott orang yang periang, dan kalung itu akan menjaganya. Dia menunjukkan jari kelingkingnya untuk membuat janji dengan Arlott.

Arlott, ayo berjanji bahwa kita akan melindungi semua orang.”

Mendengar perkataan Mila, salah satu tombaknya mulai memancarkan cahaya kehangatan. Sejak itu pun Arlott menyadari mengapa sihir pada saat penyerangan itu tidak membunuhnya. Namun, baginya, hidup puas di dalam kedamaian bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Sesuatu yang tidak mungkin dicapai.

Entah bagaimana, Church of Light mengetahui bahwa Mila menyembunyikan keberadaan Arlott, dan dia telah dianggap melakukan pengkhianatan. Beberapa anak yang biasa membeli roti di tokonya berlari mencari Arlott sambil menangis, dan memberi tahu apa yang terjadi.

Di saat Arlott tiba, yang dia temukan hanyalah tubuh Mila yang sudah tidak bernyawa. Gadis yang luar biasa ini, yang hidup dengan penuh arti, yang baru saja mengucapkan salam perpisahan dengannya pagi ini dengan senyuman, sekarang tidak akan tersenyum lagi.

Dalam keadaan setengah sadar, dia tiba-tiba tersadar bahwa dirinya di dalam Chruch of Light, seperti telah dipindahkan ke sana. Tubuh Mila yang dingin dan lemah berada di pelukannya. Dia selalu membawa Mila ke mana pun dia pergi, tetapi dia terasa ringan bagaikan kapas.

Kematian Mila Mengubah Arlott

Di saat kegelapan menyelimuti langit, dia meletakkan tubuh Mila di altar dengan pelan. Saat kematian menghampiri seseorang yang taat seperti Mila, dia pantas mendapatkan keajaiban sebagaimana dia menantikan keajaiban itu semasa hidupnya.

Beberapa kesatria kerajaan menahan Arlott. Dia bisa melihat tatapan penghinaan dari mata mereka saat mereka melihat tubuh Mila, dan mereka pun mulai merendahkan Mila.

Arlott langsung dipenuhi amarah yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, lebih dari saat dikhianati oleh rekan-rekan ibilisnya. Dia memegang tombaknya dengan amarah. Dia sangat ingin menghabisi mereka, menghancurkan semua yang menyakiti dan menghina Mila.

Sebelum Arlott menyadarinya, tombaknya sudah bersimbah darah para kesatria kerajaan tersebut. Warna merah perlahan menyelimuti penglihatannya. Dia menutup mata kanannya, dan memegang kedua tombaknya dengan tangannya yang lain.

Tombaknya menancap di tubuh musuh-musuhnya seakan-akan seperti telah ditakdirkan. Di dalam pandangannya yang penuh darah, dia melihat sebuah titik berwarna putih. Mila.

Saat dia membawa Mila pergi meninggalkan Church of Light, semakin banyak kesatria kerajaan yang menghadangnya. Arlott tidak mengingat berapa lama dia sudah bertarung, tetapi di saat dia mengalahkan kesatria terakhir, baju zirahnya dipenuhi darah, dan setiap langkahnya meninggalkan jejak berwarna merah.

Namun, tubuh Mila tidak ternodai sedikit pun di dalam pelukannya. Setibanya di toko roti, api panggangan telah lama padam. Aroma roti yang disiapkan Mila di pagi itu masih bisa tercium. Kucing dan anjing mengelilinginya, tidak mengetahui apa yang telah terjadi.

Menemukan Tempat Peristirahatan Terakhir

Karena dia setengah manusia, dia dikhianati oleh iblis. Karena dia setengah iblis, Mila harus dieksekusi. Pada akhirnya, dia bukanlah manusia atau pun iblis. Dia bukan siapa-siapa, karena sosok yang paling ingin dia lindungi telah terbujur kaku di hadapannya.

Sekali lagi, dia menyadari dia masih di jalan yang sama. Dia memberhentikan gerobak di tiga persimpangan itu. Ke arah utara, Lumina City. Ke selatan, Barren Lands. Alur takdir telah membawanya kepada kedua tempat itu.

Hari ini, dia ingin memilih jalan ketiga, dan dia membawa Mila bersamanya. Jalan itu membawanya ke hutan dengan danau yang berada jauh dari jalan yang ditempuh. Suatu hari, di bawah pohon berbuah di hutan itu, mereka merayakan ulang tahun Mila. Mereka berjanji bahwa mereka akan selalu merayakannya setiap tahun.

Di sinilah tempat peristirahatan terkahirnya, tidak akan ada yang mengganggunya.

Arlott menyalakan api dan duduk bersandar di peti mati Mila sambil membersihkan ujung tombaknya. Di saat dia melihat bintang-bintangnya di atasnya, dia teringat akan hal yang pernah dikatakan Mila. Di malam yang cerah di danau itu, bintang-bintang bersinar sangat terang, menuntun pulang para pengembara yang kehilangan arah.

Jika Mila masih hidup saat ini, dia pasti akan menghabiskan waktunya memandangi bintang-bintang di malam hari.

Cahaya bintang-bintang memantul di tombaknya. Dia menggenggam kalung yang diberikan oleh Mila, dan dia membuka peti mati itu dengan perlahan.

Lihat, Mila. Bintang-bintang bersinar untukmu.”


Itulah tadi informasi tentang Kisah Arlott Mobile Legends dan juga skill-skill yang wajib banget kalian ketahui tentang hero ini. Masih banyak kisah hero Mobile Legends yang belum kami bagikan, oleh karena itu pastikan kalian pantau terus Dafunda Game ya. Banyak juga Tips Mobile Legends yang bisa kalian pantengin di website kami.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks