Terima kasih kepada Perkembangan Teknologi yang sudah menciptakan Internet beserta pernak-perniknya, Sekarang semua orang bisa berduka dan berempati dengan memanfaatkan banyak cara. Baik itu Video, Foto, kata-kata berupa puisi, atau bahkan dengan menggunakan Game. Semua orang bisa mencurahkan apapun dalam media-media ini agar suaranya di dengar oleh orang lain.
Salah satunya adalah Game Liyla and The Shadow buatan salah satu Warga Palestina yang akan kita bahas kali ini. Game ini berisi curahan Rasheed Abueideh yang marah, sedih, dan takut dengan kondisinya negaranya saat ini.
Game Liyla and The Shadow Dibuat Berdasarkan Empati Seorang Warga Palestina
Rasheed mencurahkan seluruh isi hatinya di dalam game ini, dia ingin game ini bisa dimainkan oleh semua orang di dunia sehingga mau membuka mata dan telinga atas penderitaan warga Palestina. Ia ingin kita tahu bahwa Konflik yang ia saksikan selama ini sudah sangat buruk, tidak ada yang mau hidup dalam suasana seperti itu.
Cerita dalam Game Liyla and The Shadow Terasa begitu nyata
Game ini mengisahkan tentang seorang ayah yang baru saja kehilangan keluarga kecilnya. Hari demi hari dia habiskan untuk mencari anak dan istrinya, ia harus bisa melindungi keluarganya dari gempuran bom yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi dan membunuh mereka. Dia bertekad menemukan dan membawa mereka ke tempat yang aman dari ancaman roket.
Kesedihan yang ada dalam game ini terasa begitu nyata, karena memang didasari oleh pengalaman sang pembuat game. Memang, warga Palestina sering merasakan teror yang terjadi secara tiba-tiba.
Game Liyla and The Shadows of War Sempat di Banned Oleh Playstore dan App Store
Awalnya game ini sempat di banned oleh Google di Play Store dan Apple di App Store. Mereka menolak menerbitkan game ini lantaran masih ada banyak hal tidak layak yang muncul di dalam game. Namun karena desakan banyak orang, game ini kembali muncul di kedua toko Aplikasi dari dua sistem mobile paling populer tersebut.
Download Game Liyla and The Shadow of War
[wpdm_package id=’38643′]