Bayangkan dirimu terjebak di dalam dungeon gelap yang hanya diterangi cahaya obor, diiringi suara gemerisik langkah musuh yang mungkin—atau mungkin bukan—manusia. Di situlah Abyss of Dungeons membawa kita: sebuah RPG ekstraksi dari KRAFTON yang menggabungkan ketegangan bertahan hidup, eksplorasi dungeon, dan pertarungan intens berbasis fisika dalam satu paket yang menggiurkan.
Jika kamu mencari pengalaman bermain yang bukan sekadar “main dan menang”, tapi menuntut strategi, ketangkasan, dan keberanian, maka inilah game yang layak kamu pantau.
Simak review lengkapnya berikut ini.
Contents Navigation
Grafis Abyss of Dungeons
Abyss of Dungeons dibuat menggunakan Unreal Engine 5.2 sehingga mampu memberikan detail pencahayaan dengan baik. Detail lingkungan dungeon yang gelap tapi penuh nuansa misterius berhasil membawa Penulis masuk ke suasana permainan yang intens dan tegang.
Ketegangan dalam permainan ini ditambah dengan mekanik “extraction” yang membutuhkan sedikit waktu sehingga ada kemungkinan para pemain disergap musuh.
Desain karakter juga terlihat keren, terutama saat mengenakan armor atau menggunakan skill sihir dengan efek visual yang mengesankan. Pencahayaan dalam game pun dibuat dinamis, membuat eksplorasi terasa lebih hidup.
Trailer dapat ditonton di sini: https://youtu.be/2YrfK6EAG9I?si=OkDzB7l-r1FXOJ4Z
Karakter dalam Abyss of Dungeon
Membicarakan karakter, pada awal permainan terdapat enam kelas karakter yang bisa kalian sesuaikan dengan gaya bertarung kalian.
- Barbarian – Si Paling Kuat
Seperti namanya, Barbarian cocok bagi kalian yang senang asal hajar musuh apapun karena kelebihannya yang kuat dan hebat dalam pertarungan jarak dekat. Kekurangan dari karakter ini adalah lambat dan ga punya kemampuan sihir.
- Cleric – Sang Tabib
Kelas Cleric cocok untuk pemain yang senang membantu orang lain karena memang diperuntukkan sebagai support dengan kemampuan penyembuhannya. Kekurangannya sudah tentu dari damage yang kurang sakit.
- Ranger – Guardian Angel
Seperti seorang penembak runduk, Ranger hadir untuk melindungi pemain lain dari berbagai ancaman yang belum terlihat atau mencegah sergapan musuh. Kekurangannya mirip seperti karakter marksman dalam game, yaitu lemah kalau musuh terlalu dekat.
- Rogue – Silent Killer
Rogue diperuntukkan untuk mereka yang senang bermain agresif karena memiliki serangan yang kuat serta kemampuan menghilang sesaat. Kekurangan kelas ini datang dari pemainnya sendiri yang kurang hati-hati terhadap berbagai jebakan.
- Fighter – Si Jagoan
Fighter cocok untuk pemain yang senang menyerang namun bisa bertahan dari serangan dengan baik. kekurangan dari kelas ini adalah mirip seperti Barbarian hanya saja memiliki sihir namun kurang berfungsi juga ketika di dalam dungeon.
- Wizard – Ahli Sihir
Wizard hadir untuk membantu kelas lainnya karena kemampuan untuk menyerang musuh dalam jumlah banyak secara bersamaan. Kekurangannya terletak pada defense yang lemah sehingga mudah dikalahkan.
Penulis sendiri memilih karakter Rogue karena senang bermain stealth dalam usaha mengalahkan musuh-musuh yang ada.
Animasi menghindari serangan dengan cara berguling-guling atau perfect parry belum tersedia selama Penulis bermain. Perfect Block hanya ada pada kelas Fighter saja, kelas lainnya Cuma perlu mundur untuk menghindar.
Hal ini mungkin tidak terlalu mengganggu bagi pemain kasual, tapi bagi yang suka memperhatikan detail pertempuran, kekurangan ini cukup terasa.
Meskipun animasinya kaku dan kurang variatif, Penulis terkesan dengan sistem pertarungannya sangat responsif baik ketika menyerang, menghindar, atau bertahan. Tombol-tombol yang tersedia juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan sehingga bisa bermain dengan lebih nyaman.
Penulis sudah bermain kurang lebih 4 hari dengan dua device berbeda, satu dari kelas mid-range dengan prosesor Dimensity 7400 dan satu dari kelas entry-level dengan prosesor Helio G99.
Hasilnya dari perangkat entry-level masih cukup nyaman karena Penulis menggunakan jaringan Wi-Fi sehingga suhu smartphone bisa terjaga dengan baik.
Secara keseluruhan, Abyss of Dungeons punya potensi besar. Dengan peningkatan kecil di bagian animasi, game ini bisa jadi salah satu dungeon ekstraksi RPG terbaik di mobile.
Pengalaman Bermain Abyss of Dungeons
Abyss of Dungeons menjadi game mobile RPG pertama yang Penulis yakin bisa membuat nyaman semua pemain, baik dengan budget kere hore atau budget pewaris. Hal ini dikarenakan skin-skin dalam game tidak bersifat menambahkan stats karakter.
Stats karakter bisa meningkat berdasarkan item-item yang kalian dapatkan di dalam dungeon, semakin sering kalian bermain maka semakin tinggi status kalian.
Meskipun begitu, grinding bukanlah satu-satunya cara untuk menjadi kuat. Tetap ada consumable item yang dijual, namun statusnya tidak terlalu berbeda jauh dari item yang kalian miliki.
Abyss of Dungeon juga mengajarkan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan sistem Dark Swarm akan memperkecil ruang aman bagi pemain sehingga harus tetap teliti namun tidak serakah disaat bersamaan.
Karena mengedepankan ilmu fisika seperti di kehidupan nyata, gaya bermain juga perlu menyesuaikan dengan senjata yang digunakan. Hal ini Penulis sadari ketika ingin menghancurkan sebuah vas dan senjatanya terpental. Selain itu, pada karakter Barbarian semua senjatanya lebih berat jika dibandingkan Rogue, sehingga perlu menyesuaikan timing ketika menyerang.
Bagi kalian yang tidak memiliki teman bermain tidak perlu takut karena ada sistem tentara bayaran atau Mercenary. Para Pemain bisa menyewa AI untuk menemani petualangan di dalam dungeon.
Para tentara bayaran tersebut juga memiliki set skill dan gaya bertarungnya sendiri, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Pemain.
Mode Permainan Abyss of Dungeon
Untuk maps dan mode permainan tersedia lima macam, ada Goblin Cave yang ditunjukkan bagi para pemula atau untuk grinding. Di mode permainan ini terdapat dua pilihan, yaitu competitive (PvPvE) dan non-competitive (PvE). Tingkat kesulitannya terbagi menjadi empat, ada Normal, Hard, Nightmare, dan Hell yang akan terbuka berdasarkan nilai dari perlengkapan kalian.
Selanjutnya ada mode The Forgotten Castle yang mirip seperti Goblin Cave. Para Pemain akan tergabung dalam tim tiga orang dan akan saling sikut untuk mendapatkan hadiah dengan tim lainnya. tingkat kesulitannya juga terbagi sama seperti Goblin Cave.
Mode selanjutnya ada Shadow Realm yang baru terbuka ketika berhasil menyelesaikan Goblin Caves dan The Forgotten Castle tingkat Nightmare.
Arena merupakan mode full competitive dengan dua tim berisi tiga orang akan berhadapan satu sama lainnya dalam format best of five (BO5).
Terakhir ada Village yang menjadi zona aman bagi para player untuk latihan dan sekedar berbincang santai atau perencanaan strategis di Guild.
Kesimpulan
Pada akhirnya, Abyss of Dungeons menawarkan sensasi dungeon crawler gelap yang mendebarkan dengan kualitas sekelas konsol di ponsel. Setiap run adalah pertaruhan, apakah kalian berani menjarah harta karun terdalam atau lebih memilih mundur selamat sambil menunggu kesempatan selanjutnya?
Sebagaimana diharapkan Krafton, gim ini bukan sekadar klon mobile. setiap elemen, mulai grafik, suara, hingga fisika pertarungan, diracik agar terasa imersif bagi para penggemar ekstraksi RPG dan dungeon-crawling.
