Karena saling caci-maki di game online, dua kelompok pemuda di Ambon terlibat tawuran yang cukup brutal.
Toxic dalam bermain game adalah hal yang biasa di dalam game saat ini. Toxic di dalam game masih dianggap wajar apabila ditujukan terhadap gameplay atau pun konten yang ada di dalam game.
Tetapi, apabila toxic yang dimaksud yaitu mengejek atau mencaci pemain lain, itu sudah di atas kewajaran. Karena sifatnya sudah merendahkan orang lain, dan tentunya akan berakibat buruk serta menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Saling Caci-Maki di Game Online, Dua Kelompok Pemuda di Ambon Tawuran
Kejadian yang tidak boleh dicontoh dan menjadi pelajaran bagi semua orang terjadi di Kota Ambon belum lama ini. Dua kelompok pemuda terlibat tawuran dan saling serang di kawasan Air Besar, Desa Batu Merah, Kota Ambon. Akibat peristiwa tersebut, dua orang harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka.
Setelah ditelusuri lebih jauh, pemicu kedua kelompok tersebut tawuran hanyalah karena saling mengejek di game Online yaitu Free Fire. Kejadian ini pun cukup miris, mengingat karena hanya di awali oleh masalah kecil yang kemudian menyebabkan jatuh korban jiwa.
Menurut keterangan dari warga sekitar, awalnya hanya ada sekelompok anak usia SMP-SMA yang saling lempar batu. Namun beberapa waktu berselang, kelompok pemuda lainnya yang ada di daerah tersebut ikut masuk ke dalam kekacauan.
Baca Juga :
- Karena Mabar Game Online di Warung, 14 Orang Positif Covid-19
- 3 Kasus Pembunuhan Yang Disebabkan Game Online!
- Demi Membership Game Online, Anak Ini Rela Jadi Boy Office di Kantor Ayahnya!
Kepolisian Bersusah Payah
Tidak berselang lama tawuran terjadi, aparat kepolisian pun tiba di tempat untuk melerai para kelompok yang bertikai. Untuk membubarkan kerumunan, polisi harus bersusah payah dengan menembakkan gas air mata. Setelahnya, dua kelompok yang terlibat tawuran langsung membubarkan diri masing-masing karena terkena gas air mata.
Hingga kini, pihak kepolisian setempat masih belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. Belakangan, dampak negatif dari game online cukup meningkat dan terasa di berbagai daerah Indonesia.
Bahkan, Bupati Mukomuko, Sapuan, telah menyurati Kominfo untuk memblokir game-game online yang telah banyak membuat keresahan di masyarakat. Hingga saat ini, surat tersebut masih dipertimbangkan oleh Kominfo.
Nah, bagaimana pendapatmu mengenai hal ini? Jangan lupa komentar di bawah ya. Kunjungi terus Dafunda Game agar kamu tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar game dari kami.