Sebelumnya, kita sudah pernah membaca riset dampak sering main video game terhadap sifat agresif yang kita miliki. Nah sekarang, terdengar kabar kalau sering main video game juga bisa mempengaruhi perkembangan moral pemainnya.
Melansir dari GameRant yang berdasarkan dari sebuah penelitian terbaru. Jadi dari riset yang dilakukan terhadap gamer dari rentang usia cilik hingga 18 tahun, ditemukan bahwa sering main game bisa mempengaruhi moral yang dimiliki mereka.
Namun jangan salah sangka dulu nih guys. Penemuan ini justru bersifat positif bukannya negatif. Spesifiknya, dari penemuan ini terungkap bahwa perkembangan moral pemainnya bisa berkembang berdasarkan keputusan yang ia ambil ketika sedang main game-nya.
Main Game Bioshock

Sebagai pengujian lebih lanjutnya, pengujian menggunakan subyek sebanyak 166 murid sekolah dari rentang umur 11-18 tahun dan 135 mahasiswa kuliahan dari rentang umur 17-27 tahun.
Lalu game yang menjadi subyek penelitiannya, adalah Bioshock (2007). Seperti kita tahu, dalam game tersebut kita akan menghadapi dua pilihan. Apakah ingin menyelamatkan atau membiarkan adik tercinta tewas.
Setelah itu mereka juga harus menjawab 11 pertanyaan. Nah setelah seluruh subyek selesai berpartisipasi, terungkap bahwa partisipan wanita mengalami perkembangan moral yang signifikan.
Sedangkan dari partisipan pria terungkap bahwa kaum partisipan ini justru lebih tinggi dalam departemen kelogikaan / motif moral-nya. Nah uniknya, perkembangan motif moral ini bisa berubah-rubah sesuai dengan game yang dimainkan (masing-masing game beda-beda).
Gak Bisa Menjadi Patokan 100%

Dan kalau menurut gue pribadi, penelitian ini kalau kita korelasikan ke real-life adalah: 50-50. Memang dari pengalaman pribadi gue yang juga suka main game, ada benarnya memang penelitian ini.
Spesifiknya, dari cara kita main video game termasuk, mengambil keputusan, memang bisa terlihat bagaimana moral kita yang sesungghnya.
Pokoknya sekali lagi dari yang gue perhatiin dan gue juga rasakan sendiri, katakanlah kita harus mengambil keputusan untuk menyelamatkan atau membunuh sahabat atau adik karakter yang kita mainkan.
Nah, apabila ketika main kita justru memutuskan untuk membunuh saja, berarti ketahuan kalau kita sebenarnya memiliki sifat yang gak baik. Ya masa adik sendiri tega mau kita bunuh (walau hanya game)?
Tapi di lain sisi, ya gak selalu begitu juga sih. Bisa saja keputusan diambil karena untuk tujuan di game-nya saja. Dan kita atau si pemain memang sifatnya baik hati. Tapi ya itu pandangan gue ya. Kalau pandangan kalian sendiri bagaimana nih?