Film IndonesiaMovie

8 Film Indonesia yang Mendapat Penghargaan di Internasional

Banyak film Indonesia yang berkualitas, namun tak bisa dipungkiri saat ini film-film luarlah yang menjadi raja di negeri sendiri. Dua hingga tiga tahun terakhir ini, sepertinya film Indonesia begitu sulit untuk mendapatkan penonton melebih tiga ratus ribu orang. Pasar film lokal saat ini hanya memiliki market share sebesar 20 persen dikandang sendiri.

Padahal, dari masa ke masa film Indonesia selalu ada yang berhasil meraih pengakuan dari dalam dan luar negeri. Dengan nuansa Hari Film Nasional yang dirayakan pada tanggal 30 Maret, kemarin. Ada baiknya kita mengetahui film apa-apa saja yang pernah berkeliling dunia agar kita optimis untuk lebih memajukan perfilman nasional ini.

Film Indonesia yang Mendapat Penghargaan di Internasional

Simak ulasan film Indonesia yang sukses mendunia di bawah ini.

1. Tjoet Nja’ Dhien (1988)

film-indonesia-1-DAF

Dari judulnya saja sudah kelihatan kalau film ini menceritakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Cut Nyak Dhien. Film arahan sutradara Eros Djarot ini adalah film Indonesia pertama yang diputar dalam Festival Film Cannes.

Tak hanya itu, film yang dibintangi Christine Hakim ini juga membukukan kesuksesan secara finansial. Tjoet Nja’ Dhien menjadi film terlaris kelima pada tahun 1988 dengan 214 ribu penonton di Jakarta.


2. The Mirror Never Lies

film-indonesia-2-DAF

Mirror never Lies atau Laut Bercermin merupakan film yang disutradarai Kamila Andini. Mirror never Lies diputar di sejumlah festival internasional seperti Busan International Film Festival, Vancouver International Film Festival, Mumbai Film Festival, Tokyo International Film Festival, Seattle International Film Festival, dan Melbourne International Film Festival. Film ini juga memenangkan Naskah Asli Terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2001.

Mirror Never Lies ini dibintangi oleh Gita Novalista, Atiqah Hasiholan, dan Reza rahadian, film ini menceritakan seorang gadis muda yang mencari ayahnya di lautan lewat sebuah cermin.


3. Daun di Atas Bantal

film-indonesia-3-DAF

Daun di Atas Bantal, adalah salah satu film fenomenal yang diarahkan oleh Garin Nugroho, yang memberikannya sejumlah pengakuan internasional. Film ini diputar di Festival Film Cannes dan Singapore International Film Festival, mendapat Special Jury Prize di Tokyo International Film Festival, Film Terbaik di Festival Film Asia Pasifik di Taipei.

Daun di Atas Bantal adalah film yang berangkat dari realitas anak jalanan yang begitu menggigit. Film ini bercerita tentang tiga anak jalanan, Heru, Kancil, dan Sugeng yang diasuh oleh Asih (Christine Hakim).


4. Pintu Terlarang

film-indonesia-4-DAF

Pintu terlarang menceritakan kelamnya seorang pematung sukses yang memiliki kehidupan yang sempurna. Film garapan sutradara Joko Anwar ini memenagkan penghargaan Film Terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival dan menjadi nominasi dalam Piala Golden Kinnaree di Bangkok Internasional Film Festival.

Film slasher ini juga dibawa berkeliling ke sejumlah festival internasional, seperti Toronto After Dark Film Festival, Vancouver Internasional Film Festival, dan London International Film Festival.


5. Senyap (The Look of Silence)

film-indonesia-5-DAF

Film senyap, tahun ini menjadi kabar gembira karena berhasil masuk dalam nominasi Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik. Meskipun belum bisa membawa pulang piala, film ini merupakan pencapaian tertinggi sineas Indonesia di ajang Academy Awards.

Di luar Piala Oscar, Senyap juga berhasil melaju dalam sejumlah penghargaan, seperti Berlin International Film Festival, Busan International Film Festival, Spirits Award, dan tak kurang dari 70 penghargaan dunia lain.


6. Rumah Dara (Macabre)

film-indonesia-6-DAF

Rumah Dara (Macabre) garapan Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel membuktikan kalau sineas Indonesia juga bisa membuat film slasher dengan serius.

Rumah Dara diputar di sejumlah festival dunia seperti Puchon International Fantastic Film Festival, Fantastic Fest di Amerika Serikat dan Fantastic Film Festival di Jerman. Film ini juga dirilis di pasar luar negeri seperti Amerika Serikat, Swedia, Prancis, Jepang, dan Belanda.

7. The Raid: Redemption dan Berandal

The Raid Redemption Dan Berandal
The Raid Redemption Dan Berandal |dailymotion.com

Pertarungan di The Raid: Redemption dan The Raid 2: Berandal memang tak diragukan lagi. Dua film arahan sutradara Gareth Evans ini sukses memperkenalkan bela diri pencak silat di ranah dunia.

Kedua film yang dibintangi Iko Uwais dan Yayan Ruhian ini diputar di berbagai belahan dunia. Sejumlah kritikus dunia juga memberikan penilaian positif terhadap film ini. Los Angeles Times, misalnya, menyebut bahwa film ini memiliki salah satu koreografi pertarungan terbaik di atas layar.


8. What They Don’t Talk When They Talk About Love

film-indonesia-8-DAF

What They Don’t Talk When They Talk About Love, adalah sebuah film yang bercerita tentang cerita cinta para difabel. Fitri (Ayushita) yang buta sejak lahir, jatuh cinta pada Edo (Nicholas Saputra), pria tuli yang ia sangka seorang dokter hantu.

Film garapan Mouly Surya yang rilis tahun 2013 ini, adalah film Indonesia pertama yang berlaga di Festival Film Sundance. Film ini juga memenangkan NETPAC Award di Rotterdam Film Festival tahun 2013.

Related Posts