Sisi positif dari animasi Avatar: The Legend of Korra adalah Korra dan kawan-kawan jarang berkeliling dunia. Sebagian besar ceritanya sangat berfokus di sebuah tempat bernama Republic City. Kota ini merupakan kota besar yang sangat mirip sekali dengan gambaran dunia nyata pada tahun 1930-an.
Tapi, nih. Kalian pada tahu enggak asal usul gimana kota ini terbentuk? Nah di kesempatan ini, kami bakalan kasih tahu kalian 7 fakta menarik mengenai kota Republic CIty dari animasi Avatar: The Legend of Korra. Penasaran? Yuk, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita masuk ke pembahasannya.
Contents Navigation
Fakta Republic City
1. Gabungan Dua Wilayah
Sejarah terbentuknya kota Republic City ini sudah dimulai bahkan satu tahun pasca berakhirnya perang ratusan tahun di era Avatar Aang. Ceritanya bermula dari wacana restorasi yang Raja Bumi ingin lakukan di kota Yu Dao.
Kota ini telah berisi warga-warga negara bumi yang bercampur dengan negara api. Restorasi tersebut menginginkan pihak negara api memulangkan rakyat-rakyatnya yang berada di kota Yu Dao itu.
Namun karena perang yang hampir terjadi akibat penolakan Raja Api Zuko menyerahkan kota tersebut. Avatar Aang mengambil jalan tengah dengan memisahkan Yu Dao dan membuat kota itu tidak berada di wilayah negara apapun. Seiring berjalannya waktu, Yu Dao digabungkan dengan sebuah kota bernama Cranefish Town yang kemudian melahirkan kota Metropolitan bernama Republic City.
2. Menerima Semua Orang Dari Negara Manapun
Karena Republic City bukan kota yang terikat dengan sebuah negara di dunia Avatar. Penduduk dari kota ini pun terdiri dari bermacam etnis. Hampir masyarakat dari tiga negara besar (Suku Air, Kerajaan Bumi, dan Negara Api) berbaur di kota Republic City. Mulai dari para bender (pengendali) dan non-bender (masyarakat biasa).
Setidaknya, Republic City tetap dalam keadaan damai. Hampir tidak ada konflik yang menyebabkan perseteruan bender dan non-bender. Setidaknya sampai sebelum kedatangan Amon yang membawa isu tersebut pada musim pertama Avatar: The Legend of Korra.
3. Sempat Tidak Memiliki Sosok Pemimpin
Selama puluhan tahun, Republic City tidak pernah mengadakan pemilihan umum dalam mencari sosok pemimpin. Kota itu sebelumnya menganut sistem yang mirip dengan Aristokrasi. Yakni dipimpin oleh sekelompok kecil yang disebut dengan United Republic Council.
Kelompok ini terbagi menjadi 4 delegasi. Yakni delegasi dari Suku Air Utara dan Selatan, Kerajaan Bumi, Negara Api, dan Pengembara Udara. Pada animasi Avatar: The Legend of Korra, Tenzin (putra bungsu Avatar Aang) serta Tarrlok menjadi anggota tersebut yang namanya diketahui.
Lalu setelah berakhirnya musim pertama, Republic City merombak sistem pemerintahan ini dan kemudian menggantinya dengan sistem presidensial. Perubahan ini ditandai dengan penunjukan Raiko sebagai Presiden pertama kota Republic City.
4. Banyak Jaringan Kriminal Yang Meresahkan
Republic City layaknya gambaran kehidupan manusia saat ini di dunia nyata. Di ceritanya, kota ini punya jaringan kriminal yang terdiri dari beberapa jenis komplotan. Mulai dari kelompok-kelompok Triads, hingga penjahat besar seperti Yakone maupun teroris seperti kelompok Amon.
Dalam upaya pencegahannya, Avatar Aang serta Toph Beifong memprakarsai pembentukan pasukan polisi pertama di dunia Avatar, yakni Republic City Police. Sementara untuk pengadilnya, para anggota Republic City Council akan menjadi hakim yang akan memberikan pidana. Sayangnya, semenjak memiliki Presiden, tidak diketahui apakah Republic City kini punya lembaga yudikatifnya sendiri atau tidak.
5. Pusatnya Peradaban Di Dunia Avatar
Penyebab mengapa Republic City menjadi kota metropolitan besar yakni hadirnya para pebisnis yang mendirikan perusahaan mereka di kota tersebut. Selain itu, peradaban dunia Avatar kini juga mulai beranjak modern semenjak kota Republic City eksis.
Dari sektor olahraga, Republic City memiliki kompetisi bernama Pro-Bender. Sementara dari segi bisnis dan teknologi, sejumlah perusahaan seperti Satomobile dan Cabbage Corp juga tumbuh besar yang membuat kota ini semakin maju dari zaman ke zaman.
6. Kehadiran Roh Pada Musim Ketiga Sempat Memicu Perdebatan
Segala narasi indah kota Republic City itu harus berakhir di musim keduanya. Di endingnya, Korra memutuskan untuk membiarkan portal dunia manusia dan dunia roh tetap terbuka. Naasnya, keputusannya itu membuat sebagian roh memilih tinggal di Republic City dan memaksa para penduduknya untuk beradaptasi dengan perubahan itu.
Kejadian ini membuat hubungan Korra dengan Presiden Raiko memburuk. Keduanya tidak bisa menemukan titik tengah untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Yang membuat Korra sempat tidak diterima lagi di kota itu.
7. Jadi Incaran Kuvira Dan Ratu Ba Sing Se
Karena sebelumnya sebagian Republic City masih merupakan wilayah Kerajaan Bumi. Hal itu membuat beberapa pihak, khususnya dari kerajaan bumi masih tidak terima dengan hadirnya kota tersebut. Meski di masa lalu, Raja Bumi (King Kuei) memaklumi keputusan Avatar Aang memisahkan Yu Dao yang kini merupakan sebagian wilayah dari Republic City.
Dua pemimpin Kerajaan Bumi di era Korra, Ratu Hou-Ting dan Kuvira sangat mengincar kota ini agar kembali masuk menjadi wilayah Republic City. Bedanya, Ratu Hou-Ting tidak melancarkan ekspedisi ini karena akan memicu peperangan kembali. Sementara Kuvira di musim keempat animasi itu menjadikan kota ini sebagai kota terakhir yang harus dia kuasai demi terciptanya Earth Empire.
Yap, itulah tadi tujuh fakta menarik mengenai kota Republic City dari animasi Avatar: The Legend of Korra. Gimana nih tanggapan kalian mengenai tulisan di atas?
