Kabar baru datang dari salah satu bintang drakor fenomenal Squid Game. Park Hae Soo pemeran Cho Sang Woo dalam drakor itu kini terlibat dalam sebuah film bergenre Spionase garapan Netflix.
Berjudul Yaksha: Ruhtless Operation, film tersebut mendapuk aktor berusia 40 tahun itu sebagai seorang hakim. Filmnya ini juga akan tayang pada hari ini di platform Netflix. Sementara di luar Indonesia sudah bisa menikmati film itu sejak kemarin.
Jadi Jaksa Yang Punya Kegiatan Terlarang

Bintang Squid Game Park Hae Soo kembali ke layar kaca sebagai jaksa berprinsip yang secara tak terduga terlibat dalam operasi intelijen rahasia dalam film spionase Netflix, Yaksha: Ruthless Operations. Park memerankan Ji Hoon, seorang jaksa ambisius yang tidak mentolerir perbuatan melanggar hukum.
Ji Hoon mendapat tugas untuk memeriksa kantor cabang dari National Intelligence Service, di Shenyang, China. Kantor tersebut memiliki tim Black Ops yang dipimpin Kangin.
“Ji Hoon adalah jaksa yang ditugaskan untuk mengawasi tim Black Ops di kota Shenyang, China,” kata Park Hae Soo dalam konferensi pers daring.
Janjikan Banyak Aksi Baku Tembak
Dalam konferensi pers untuk promosi film tersebut, Park menjelaskan jika Ji Hoon menghadapi banyak situasi berbahaya. Ji Hoon yang mampu berbicara bahasa Inggris, Jepang, dan China itu melakukan kegiatan terlarang, termasuk pembunuhan, penyadapan, dan peretasan jaringan.
Ji Hoon mencoba untuk mengganggu skema bawah tanah tim itu. Akan tetapi, dia kebetulan mengambil bagian dalam kompetisi di belakang layar. Yang melibatkan badan intelijen Seoul, Pyongyang, Beijing, dan Tokyo.
Tidak seperti petugas polisi yang menjadi pembunuh bayaran Han dalam film thriller Netflix sebelumnya, Time to Hunt (2020). Ji Hoon hanyalah seorang pria terpelajar yang tidak pernah membayangkan terlibat dalam operasi hidup dan mati di utara. Kota Shenyang yang menjadi latar tempat film itu berbatasan dengan Korea Utara.
Park Hae Soo menambahkan jika Yaksha: Ruthless Operations menghadirkan aksi yang luar biasa, terutama tembak-menembak. Saat terjadi pertempuran intelijen sengit di kawasan Asia Timur dipimpin oleh Kangin, empat anggota tim Black Ops terlatih untuk menjadi agen lapangan profesional yang terampil dalam tembak-menembak dan pertarungan tangan kosong.