Ending Shutter Island (2010). Apakah semuanya disengaja alias sudah di-skenariokan? Apa maksudnya? Simak nih!
Sebelum memulai pembahasan gue hanya ingin mengingatkan 2 hal: Pertama pembahasan ini jelas-jelas mengandung spoiler dari film Shutter Island. Kedua, pembahasan ini sifatnya hanya OPINI. Jadi tidak masalah kalau kalian nantinya masih memiliki pandangan yang berbeda.
Contents Navigation
Ending Shutter Island
Tanpa membuang-buang waktu lagi, mari kita langsung bahas saja pembahasan kita kali ini.
Jadi bagi kita-kita yang sudah nonton film adaptasi novel karya Dennis Lehane (Mystic River) ini, kita tentunya sudah mengetahui ending Shutter Island. Well, kalau lupa silahkan klik tautan video di atas.
Jadi ending-nya menampilkan Andrew Laeddis (Leonardo DiCaprio) yang kembali di-evaluasi oleh Dr. Lester Sheehan (Mark Ruffalo). Evaluasinya tentunya untuk mengetahui apakah Andrew sudah sehat dari gangguan jiwanya atau belum.
Dan ketika melakukan proses evaluasinya, terungkap kalau Andrew masih belum sehat mentalnya. Alias ia masih menganggap dirinya sebagai U.S. Marshall, Edward Daniels yang mengajak Lester untuk segera meninggalkan rumah sakit di Shutter Island-nya.
Nah ketika mendengar ini, Lester langsung menengok ke bos Rumah Sakit Ashecliffe, Dr. John Cawley (Ben Kingsley). Ia lantas menggelengkan kepala ke Cawley. Gelengan tersebut merupakan kode kalau Andrew memang belum sembuh mentalnya Dan ia harus di-lobotomi lagi untuk kesekian kalinya.
Semua Sengaja Dilakukan Oleh Andrew?
Nah ketika dulu/pertama kali melihat ending-nya kita semua tentunya menelannya “mentah-mentah.” Alias ya memang ending-nya seperti demikian. Andrew memang masih belum sehat dari gangguan dan traumatis mentalnya.
Tapi kini 13 tahun semenjak perilisan film tersebut, kita pun lantas berpikir kembali. Bagaimana jika sebenarnya semua yang dilakukan oleh Andrew adalah disengaja alias ia sebenarnya sudah sembuh mentalnya?
“Loh apaan sih? Sok tahu nih!” Well, makanya gue bilang ini opini dan tentunya gue memiliki argumen kuat dengan teori gue ini.
Sudah Sembuh
Jadi argumen gue, sebenarnya ketika di ending yang ketika Lester nanya-nanya dia lagi, Lester sudah berbicara dengan Andrew. Alias bukan Edward yang merupakan alter-ego yang dibuatnya selama dirawat di rumah sakitnya.
Hal ini bisa kita lihat dari 3 aspek di adegan tersebut:
Pertama, ketika di adegan pembuka ending cara berbicara Andrew sangat biasa (normal).
Kedua, di tengah pembicaraan ia memberikan pertanyaan “Which would be worse? To live as a monster or die as good man?” Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Lester langsung bengong tidak percaya sendiri.
Lalu setelahnya, ketika ia beranjak untuk jalan, Lester memanggilnya dengan “Teddy.” Yang mana merupakan panggilan dari Edward Daniels. Dan ketika dipanggil dengan nama itu, Andrew tidak merespon.
Ketiga, ketika ia menengok dan melihat ke Cawley, tatapan dan gesture-nya seperti menantang. Istilahnya, “mau lo berapa kali lobotomi gue, gak akan ada efeknya, toh gue udah sembuh kok!”
Pura-Pura Demi Menebus Kesalahan
Atau bisa saja nih, sebenarnya sedari awal masuk ke Rumah Sakit Ashecliffe di Shutter Island-nya, ia memang tidak pernah mengalami gangguan jiwa sama sekali.
Nah kalau memang demikian atau katakanlah memang mengalami gangguan jiwa dan kemudian sudah sembuh sejak lama, mengapa ia harus berpura-pura seperti demikian? Mengapa ia sampai rela untuk di-lobotomi terus-terusan?
Kalau menurut gue, hal ini karena untuk menebus kesalahan masa lalunya. Alias ketika ia membunuh istrinya Dolores Chanal (Michelle Williams) yang menenggelamkan ketiga anak mereka.
Nah karena masih merasa sangat sedih, kesal, depresi dengan perbuatannya tersebut, ia pun lantas memutuskan untuk terus tinggal dan dilobotomi di RS tersebut. Sehingga ia bisa menebus kesalahannya tersebut.
Di pikirannya, kalau ia dibebaskan lagi di dunia luar, seluruh gambaran dan rasa trauma dan bersalahnya tersebut akan kembali lagi. Dan sangat memungkinkan akan membuatnya depresi dan galau banget.
Jadi ya daripada nantinya ia galau, depresi, atau bahkan tewas bunuh diri akibat rasa bersalahnya tersebut, ia pun lantas memilih untuk terus tinggal dan bersosialisasi saja di Rumah Sakitnya. Setidaknya dengan demikian, ia bisa melupakan masa lalunya yang kelam tersebut.
Kesimpulan sekali lagi di sini, di ending film ini, Andrew sudah sembuh atau bahkan sudah sembuh lama.
Nah itulah tadi pembahasan dan penjelasan ending Shutter Island. Sekali lagi ini semua sifatnya hanyalah opini. Apabila kamu tidak setuju, TIDAK APA-APA.