20 Film Coming of Age Terkeren Sepanjang Masa

film coming of age terkeren

Boyhod The Edge of Seventeen & Easy A

Inilah 20 film ber-genre coming of age terkeren dan wajib tonton sepanjang masa.

Sekitar hampir satu tahun lalu, Dafunda pernah mengunggah artikel penjelasan terkait apa yang dimaksud dengan istilah / nama genre coming of age dalam film.

Advertisements

The Breakfast Club | ©Universal Pictures

Nah sekarang, mari kita me-ranking 20 film genre coming of age yang terkeren sejauh ini dan bahkan terkeren sepanjang masa. Ingat 20 film yang menyorot tumbuh kembang atau lika-liku pre-remaja, remaja, dan pre dewasa ini bersifat SUBYEKTIF.

20. Harry Potter and The Half-Blood Prince (2009)

“Loh kok Harry Potter?” Ya gue gak heran sih kalau awalnya kamu bingung kenapa film ber-genre fantasi sihir ini, juga dianggap sebagai film coming of age.

Tapi sekali lagi kalau kamu membaca lagi penjelasan definisi coming of age yang telah gue jelaskan sebelumnya, maka wajar banget jik film ke-6 HP ini terdapat dalam daftar ini.

Malahan kalau mau adil, seluruh film HP termasuk Harry Potter and The Goblet of Fire (2005), memanglah film coming of age. Namun memang baru terlihat dan teras banget di Half-Blood Prince.

Hal ini karena dalam film ini kita melihat seluruh aktor dengan karakternya sudah kian dewasa dan, mulai memiliki masalah hidup non-sihir yang lebih kompleks. Terutama, masalah percintaan.

Hermione (Emma Watson) yang mulai jatuh hati dengan Ron (Rupert Grint), Harry (Daniel Radcliffe) dan Ginny (Bonnie Wright) yang mulai saling jatuh hati, dan juga kegalauan Draco Malfoy (Tom Felton) yang diperintahkan Voldemort (Ralph Fiennes) untuk membunuh Albus Dumbledore (Michael Gambon).

19. Dazed and Confused (1993)

Film coming of age terkeren sepanjang masa selanjutnya, adalah salah satu film cult classic 90an ini. Filmnya berlatar tahun 1976 dan mengisahkan kehidupan murid junior dan senior SMA dalam menghadapi hari terakhir ajarannya.

Spesifiknya, yang junior (freshmen) baru masuk dan seperti “tradisi” di-ospek bully oleh senior, dan yang senior mulai memikirkan apa yang harus mereka lakukan setelah lulus. Filmnya juga menampilkan gaya hidup anak-anak muda kala itu yang suka liar dan ugal-ugalan di jalan.

Pokoknya kalau nonton film ini serasa seperti nonton kehidupan kita pas di SMA dulu saja. Dan hal ini karena kejeniusan sekaligus trademark sutradaranya, Richard Linklater (Boyhood).

Spesifiknya, hampir semua naskah filmnya sangat minim dialog dan lebih ingin mengedepankan aspek kealamian (natural) saja. Sehinga gak heran film-filmnya termasuk film ini, banyak menampilkan aktor-aktornya ber-improvisasi atau menambah dialog on the spot.

Film ini juga menampilkan calon bintang-bintang besar seperti: Ben Affleck, Milla Jovovich, Parker Posey, Adam Goldberg, Renee Zellweger (cameo numpang lewat), dan Matthew McConaughey.

Dan dalam film inilah McConaughey untuk pertama kalinya mempopulerkan catchphrase ikoniknya, “Alright, Alright, Alright”.

18. The Spectacular Now (2013)

Jauh sebelum duet dalam franchise sci-fi, The Divergent, disinilah pertama kali Shailene Woodley dan Miles Teller adu akting.

Dan WOW! Kenapa keduanya gak adu akting lagi? Karena keduanya sangat keren dalam film ini. Tidak hanya menampilkan chemistry keren keduanya sebagai sepasang kekasih, The Spectacular Now, juga sukses menampilkan perjuangan karakter Teller, Sutter Keely dalam menaklukkan kecanduan alkohol-nya.

17. Adventureland (2009)

Film coming of age terkeen selanjutnya adalah film yang pertama kali menampilkan duet antara Kristen Stewart (Personal Shopper) dan Jesse Eisenberg (The Social Network) ini.

Film ini berlatar pada musim panas 1987 dan mengisahkan lulusan SMA, James Brennan (Eisenberg) yang ingin kuliah dan jalan-jalan (tur) keliling Eropa. Ia juga bercita-cita untuk mengambil jurusan jurnalistik.

Namun semua impian ini kandas karena kedua orang tuanya gak mampu membiayainya. Alhasil iapun harus mencari pekerjaan untuk men-support hidupnya. Pada akhirnya, iapun bekerja sebagai pengawas (greeter) bagian games dari taman hiburan (amusement park) tempat tinggalnya.

Nah singkat kata, disana ia pun mendapatkan pekerjaan dan juga, rekan kerja wanitanya, Emily Lewin (Stewart). Dan dari sana seluruh petualangan hidup dan cinta keduanya pun bersemi. Kalau kamu menganggap chemistry Eisenberg dan Stewart dalam film American Ultra (2015) keren, maka kamu belum nonton film ini.

Pasalnya dalam Adventureland inilah chemistry mereka yang super duper keren. Terlihat klik nan natural banget. Kisah filmnya pun juga asyik banget.

16. Mermaids (1990)

Walau Heathers (1989) kerap dianggap sebagai performa sekaligus film coming of age terkeren Winona Ryder, namun menurut gue, justru dalam film Mermaids inilah yang paling keren.

Dalam filmnya ini, Ryder memerankan seorang remaja 15 tahun yang sangat neurotik dan paranoid, Charlotte Flax. Tapi pada saat yang sama, setelah ia beserta ibu dan adiknya pindah rumah, Charlotte sangat terobsesi dengan ajaran Katolik.

Iapun kemudian terlibat hubungan percintaan serta paranoid hamil luar nikah yang sangat hilarious banget. Pokoknya, performa Ryder dalam film ini total banget sehingga membuat kita gak hanya suka banget sama filmnya, namun juga super relatable dengan sosok Charlotte-nya.

15. Booksmart (2019)

Film yang juga debut penyutradaraan aktris cantik, Olivia Wilde (In Time) ini, memiliki premis super simpel lagi relatable.

Pada dasarnya, filmnya mengisahkan dua sahabat wanita, Amy Antsler (Kaitly Dever) dan Molly Davidson (Beanie Feldstein) yang sebentar lagi bakalan lulus SMA. Nah keduanya pun berinisiatif untuk menghabiskan masa-masa terakhir sebelum lulusan dengan pesta dan gila-gilaan.

Namun masalahnya, keduanya sangat jarang atau bahkan belum pernah melakukan hal tersebut. Karena keduanya memang merupakan murid teladan. Jadi bisa kita katakan, apa yang akan mereka lakukan ini adalah untuk pertama kalinya.

Dengan plot tersebut, tak ayal membuat Booksmart sangat konyol tapi melalui tangan Wilde, tetap terasa emosional, relatable, dan super edukatif. Kalau belum nonton, wajib deh film ini.

14. Fast Times at Ridgemont High (1982)

Jauh sebelum St. Elmo’s Fire (1985) dan The Breakfast Club (1985), inilah film coming of age yang hit banget. Bahkan sampai sekarang pun masih diingat dan ditonton oleh banyak orang.

Film arahan Amy Heckerling (Clueless) ini, berfokus pada kehidupan seluruh remaja di Ridgemont High School. Mau itu kehidupan di sekolah atau luar sekolah. Filmnya benar-benar epitom tren gaya hidup remaja dekade 80an.

Jadi yap, jalan ke mall dan pacaran di rumah atau tempat lain pada malam minggu, benar-benar kental disini. Film ini sangat kuat pada segi karakter dan beberapa adegan (image) ikoniknya.

Spesifiknya, si pemuda peselancar beraksen stoner konyol, Jeff Spicoli (Sean Penn), dan keluarnya si seksi Linda Barrrett (Phoebe Cates) dari dalam kolam renangnya lengkap dengan bra dan celana dalam merahnya itu. Gara-gara adegan ini, kala itu banyak remaja pria yang “lemes gak karuan”.

13. Juno (2007)

Wah kayaknya sih walau kamu generasi 2010an atau akhir 2000an, tahu deh dengan film ini. Soalnya hit banget kala itu.

Film ini mengisahkan Juno MacGuff (Ellen/ Elliot Page) yang hamil di luar nikah. Padahal ya ia dan Paulie Bleeker (Michael Cera), baru sekali berhubungan intim. Dan juga, Juno ketika hamil masih sekolah SMA.

Alhasil dari awal hingga akhir film ini, kita disuguhi oleh drama upaya Juno dan Paulie untuk menangani datangnya buah hati mereka. Miris, haru, dan juga kocak. Ya kalau versi Indonesianya, adalah Dua Garis Biru (2019).

12. Mid90s (2018)

Wah ini nih film yang gak hanya menggambarkan gambaran generasi gue dulu (anak dan remaja 90an). Pokoknya pas nonton film ini, baik dari gaya visualisasinya, refrensinya, sumpah bikin kangen untuk balik ke masa indah itu.

Anyway, film ini berlatar pada tahun 1996, Palms, Los Angeles, AS. Dan mengisahkan remaja 12 tahun Stevie (Sunny Suljic) yang gak betah tinggal di rumah karena kakak laki-lakinya, Ian (Lucas Hedges) selalu menyiksanya.

Alhasil iapun menjadi remaja jalanan dan mulai bergaul dengan geng skateboard yang juga terdapat remaja kulit hitamnya. Film ini kemudian menyorot perjuangan Stevie untuk bisa menjadi bagian dari mereka sembari, menyorot secara general kehidupan remaja pada tahun-tahun tersebut. Pokoknya kalau kamu remaja 90an atau semi dewasa 90an, wajib deh.

11. Yes, God, Yes (2019)

Yap judulnya memang seperti ini guys. Dan yap, maknanya memang ke hal yang “itu-itu”. Namun ambigu juga dengan pemaknaan sesungguhnya.

Film ini mengisahkan siswi sekolah Katolik taat, Alice (Natalia Dyer) yang karena peraturan agama dan sekolahnya, alhasil membuatnya gak boleh berbuat dosa sekecil apapun. Tapi ironisnya, karena terpengaruh teman-temannya, iapun menjadi penasaran bagaimana untuk berhubungan intim.

Well jangankan itu, ia juga belum pernah masturbasi. Karena ya itu tadi, ia dibesarkan dengan peraturan Katolik yang sangat kuat. Alhasil, sepanjang film kitapun disuguhkan dengan Alice yang berusaha keras untuk memuaskan rasa penasaran seksualnya tersebut.

Lucu, miris, gokil, tapi tanpa terasa ofensif sama sekali ketika menyaksikannya.

10. The Perks of Being a Wallflower (2012)

Film adaptasi novel coming of age berjudul sama karya Stephen Chbosky ini, menampilkan tiga aktor di franchise nerdy: Ezra Miller (DCEU), Emma Watson (Harry Potter), dan Logan Lerman (Percy Jackson).

Filmnya berfokus pada karakter Lerman, Charlie Kelmeckis yang dari kecil sudah di-diagnosa menderita depresi klinis berat. Walau demikian, ia tetap mendapatkan edukasi yang sangat layak seperti kebanyakan.

Nah filmnya nanti akan memperlihatkan bagaimana upaya Charlie untuk terus bersekolah seperti biasa, mendapatkan teman baru, sembari terus berjuang melawan depresi klinisnya tersebut. Penampilan Lerman benar-benar terbaik disini.

9. 10 Things I Hate About You (1999)

Nah inilah mungkin film coming of age atau remaja yang pertama kali gue bener-bener fokus nonton. Pasalnya kala itu juga, gue baru masuk SMP. Jadi pas banget.

10 Things I Hate About You pada dasarnya adalah versi super moderen dari novel karya William Shakespeare, The Taming of the Shrew. Filmnya berfokus pada dua bersaudari, Kat Stratford (Julia Stiles) dan Bianca Stratford (Larisa Oleynik).

Nah Bianca seperti remaja lainnya naksir dengan seorang pria di sekolahnya, Joey Donner (Andrew Keegan). Tapi sayangnya, sang ayah melarang Bianca untuk pacar-pacaran sebelum lulus. Dan sebenarnya ia juga memberlakukan hal yang serupa terhadap Kat.

Namun layaknya remaja wanita yang sedang naik banget hormonnya, alhasil iapun terus memaksa dan memaksa, akhirnya sang ayah meringankan aturannya. Sekarang aturannya, Biance boleh saja pacaran ASAL, si Kat juga pacaran.

Nah masalahnya Kat adalah sosok yang anti sosial begitu. Alhasil, sepanjang film kita akan menyaksikan perjuangan Bianca untuk memaksa juga si kakak untuk bisa lebih gaul dan terbuka.

Pokoknya kisahnya ditampilkan dengan sangat asyik, fun, keren, dan melalui film inilah gue pertama kali kenalan dengan Joseph Gordon-Levitt (500 Days of Summer) dan si Joker favorit fans, Heath Ledger (The Dark Knight)

8. Sing Street (2016)

Drama coming of age berbumbu musikal asal Irlandia ini sangatlah istimewa. Kalau kamu pernah nonton film drama musikal Once (2007) yang ada lagu Falling Slowly itu, pasti bakalan suka deh. Soalnya pembuat filmnya sama, John Carney.

Sing Street belatar di Dublin, Irlandia dekade 80an. Kisahnya mengenai Conor Lawlor (Ferdia Walsh-Peelo) yang karena orang tuanya memiliki masalah keuangan, gak bisa membiayai lagi sekolahnya.

Alhasil iapun dipindahkan ke sekolah Kristen Synge Street CBS (sekolahnya beneran ada). Sekolah ini memang dibiayai oleh pemerintah. Nah seketika pindah iapun berkenalan dengan teman-teman pria barunya, lalu membentuk band.

Iapun juga kenalan dengan model wanita cantik, Raphina (Lucy Boynton). Dan dari situ Conor berusaha mati-matian dengan bakat musiknya untuk merebut hati Raphina.

Filmnya asyik, seru, dan, full-blown 80’s new wave.

7. The Edge of Seventeen (2016)

Terlepas Hailee Steinfeld telah berprestasi sejak ia berusia 13-14 tahun atas perannya sebagai Mattie Ross dalam film western-action, True Grit (2010). Entah mengapa gue selalu ngeliat Hailee ini biasa aja.

Namun semuanya berubah total ketika akhirnya ia tampil dalam film coming of age arahan Kelly Fremon Craig ini. Memerankan remaja 17 tahun, Nadine Franklin, Hailee terlihat sangat charming dan likeable banget.

Nadine dalam film ini adalah sosok yang menyedihkan. Ayahnya meninggal karena jantung (padahal ia dekat banget dengan ayahnya), sahabatnya macari kakak laki-lakinya padahal ia gak setuju, lalu ia memiliki pengagum rahasia tapi Nadines sendiri gak peduli sama dia.

Alhasil iapun merasa sendirian. Untunglah pada masa-masa ini, gurunya, Max Burner (Woody Harrelson) membantu memecahkan masalahnya (seperti guru konseling). Nah sepanjang film, kitapun melihat bagaimana Nadine menanggapi seluruh nasehat Burner sehingga, kehidupannya bisa balik lagi seperti semula.

Dan sekali lagi, adalah akting Hailee yang membuat filmnya ini menjadi keren banget.

6. Eight Grade (2018)

Debut film YouTuber top, Bo Burnham ini, gak memungkiri sangatlah gak disangka-sangka alias, sleeper hit. Dan memang pantas banget sih. Karena Eight Grade emang keren banget.

Filmya mengisahkan Kayla (Elsie Fisher) yang super introvert karena anxiety berat yang ia derita. Tapi ironisnya, walau demikian, ia masih memiliki keinginan kuat untuk bisa di-notice oleh rekan-rekan sekolahnya.

Namun ia tahu itu semua sulit. Akhirnya, iapun menumpahkan semuanya dengan mengunggah Vlog layaknya sebuah diary hari per harinya. Film ini memang secara gak langsung seperti bentuk fiktif dari kehidupan sebagai YouTuber.

Namun dengan naskah yang anak muda banget, konsep penceritaan yang juga menampilkan sudut pandang dari webcam dan internet, serta akting gokil Fisher, alhasil membuat Eight Grade menjadi film yang menginspirasi tanpa tanpa harus merasa Durham menggurui kita..

5. St. Elmo’s Fire (1985)

https://www.youtube.com/watch?v=8nBN0lAOR1Q

Rilis 4 bulan setelah film coming of age maha top, The Breakfast Club (1985), St. Elmo’s Fire juga dibintangi oleh 3 aktor dari film tersebut (Emilio Estevez, Ally Sheedy, dan Judd Nelson).

Walau demikian secara plot jauh lebih dewasa. Apabila The Breakfast Club berfokus pada kehidupan 5 anak bengal SMA, St. Elmo’s Fire lebih berfokus pada kehidupan setelah lulus SMA. Spesifiknya, berfokus pada 7 sahabat karib yang gak bisa lepas satu sama lain.

Dan filmnya berfokus pada seluruh permasalahan sekaligus lika-liku hidup yang dialami ke-7 nya baik secara bersama maupun individual. Entah menagapa banyak banget yang gak begitu suka dengan film ini. Tapi ya gue adalah termasuk salah satu yang suka.

Selain realistis, akting keren, juga filmnya menyuguhkan dua soundtrack abadi: Love Theme from St. Elmo’s Fire dari David Foster dan, Man in Motion dari John Parr. Pokoknya kalau menyaksikan film ini serasa kepingin menjadi anak SMA lagi.

4. The Breakfast Club (1985)

Nah ngomong-ngomong The Breakfast Club, inilah film coming of age yang gak hanya terkeren pada dekadenya, namun juga sepanjang masa.

Dan alasannya bukan hanya karena soundtrack Don’t You (Forget About Me) nya yang gokil itu saja. Namun memang secara keseluruhan, kisahnya juga keren. Dan gue yakin kebanyakan dari kalian yang juga sudah nonton, setuju dengan pendapat tersebut (apalagi yang anak 90an dan 80an kayak gue).

Namun bagi yang belum menyaksikan, The Breakfast Club berfokus pada 5 remaja SMA yang sama-sama masuk kelas detensi (hukuman) pada hari Sabtu. Kelimanya masuk ke kelas tersebut karena kenakalan / alasan berbeda-beda.

Namun dibalik premis sederhana ini, faktanya ini juga men-tackle masalah mental serius yang dialami oleh kelima individunya ini. Wah wajib banget deh film ini.

3. Easy A (2010)

Ketika Emma Stone tampil di film zombie komedi Zombieland (2009), gak memungkiri ia sukses mencuri perhatian. Tapi sayangnya, kapasitasnya dalam film tersebut hanya sebagai pendukung saja.

Sehingga potensi kekerenannya gak tergali lebih jauh lagi. Namun semuanys berubah ketika ia akhirnya tampil sebagai karakter utama dalam film ini. WOW! Stone sebagai remaja 17 tahun, Olive Penderghast ini gak main-main.

Bisa kita katakan, ialah yang mengnahkodai seluruh filmnya. Tanpa dia, filmmnya gak akan sekeren seperti yang kita lihat. Pokoknya bagi kamu yang belum nonton, gue gak mau menjelaskan plot-nya, silahkan nonton sendiri, dijamin kamu akan langsung terpukau dengan penampilan Stone.

2. Ferris Bueller’s Day Off (1986)

Mungkin banyak dari kamu yang baru tahu ini setelah nonton adegan kredit di Deadpool (2016) yang mana, Deadpool (Ryan Reynolds) memparodikan adegan breaking the 4th wall  film ini.

Dan semoga saja setelah tahu referensi tersebut, kamu sudah juga menonton film arahan John Hughes (Planes, Trains, and Automobiles) ini. Kalau belum, waduh buru deh. Karena Ferris merupakan salah satu film coming of age terkeren dan wajib banget.

Film ini menampilkan Ferris Bueller (Matthew Broderick) yang menjelang akhir tahun sekolah, memutuskan untuk pura-pura sakit dan bolos satu hari. Dan ketika memutuskan bolos, Ferris gak ingin sekedar “mager” di rumah aja.

Iapun berinisiatif untuk mengisi hari bolosnya dengan melakukan perjalanan dan hal-hal gokil. Premis kisah yang super simpel, namun eksekusinya sangat jenius. Dan selain karena penampilan Broderick yang keren banget, juga itu tadi, filmnya banyak menampilkan momen breaking the 4th wall dari Ferris.

1. Boyhood (2014)

Nah inilah film coming of age yang gak hanya terkeren sepanjang masa, namun merupakan epitom literal dari genre ini.

Juga merupakan film Linklater, film ini berfokus pada pertumbuhan seorang anak pria bernama Mason Evans Jr (Ellar Coltrane). dari cilik hingga remaja. Mungkin banyak dari kalian yang langsung berseru, “ih males amat liat pertumbuhan orang. Paling kisahnya standar”.

Well, memang secara perkembangan cerita ya seperti layaknya kehidupan tumbuh kembang kita bersama keluarga kita. Namun justru aspek inilah yang membuat Boyhood realistis dan relatable.

Selain itu, filmnya juga disyuting secara alamiah. Maksudnya Linklater gak mau adanya pergantian aktor ketika karakter Mason dan keluarganya bertambah umurnya. Alhasil karena menginginkan demikian, film inipun disyuting dari tahun 2001 hingga 2013.

Tapi ya secara intermiten (atau memiliki selang atau jeda / waktu kosong). Jadi ya yang kamu saksikan benar-benar alami pertumbuhan seluruh aktornya. Lalu juga karena menggunakan konsep syuting gokil ini, kitapun juga sekalian melihat tren yang terjadi pada masing-masing tahunnya, lagu yang lagi ngetop, dan juga evolusi teknologi dari kameranya.

Walau berjaya di Golden Globe 2014, sayang filmnya gagal meraih penghargaan film terbaik di Oscar tahun tersebut. Tapi setidaknya, Patricia Arquette yang memerankan ibunda Mason, Olivia, membawa pulang penghargaan best supporting actress pada penghargaan tersebut.

Belum nonton? Aduh tunggu apalagi guys? Buru deh. Gak akan menyesal sama sekali deh. Nah dari  20 film coming of age terkeren ini, yang manakah yang merupakan favorit kalian?

Exit mobile version