MovieMovie List

10 Film Paling Underrated Sepanjang Masa

Banyak banget contoh film yang tergolong underrated. Namun dari semua, berikut adalah 10 film paling underrated sepanjang masa.

Inilah 10 film paling underrated sepanjang masa. Underrated gampangnya adalah sesuatu yang sebenarnya keren dan oke, tapi sayangnya gak banyak diketahui oleh orang banyak. Nah dalam dunia film, kata underrated mengacu pada film yang sebenarnya keren tapi gak banyak orang yang membicarakannya lebih jauh.

Atau bisa juga, pujian atau apresiasi yang diberikan terhadap filmnya masih bisa lebih lagi. Hal ini karena sekali lagi, filmnya memang gokil banget.

Tapi, karena mungkin gaungnya kurang kencang atau kalah dari film box-office mainstream lainnya, alhasil pujiannya hanya sebatas yang telah diberikan saja. Atau dengan kata lain pujiannya sangat “seala kadarnya saja.”

Banyak banget contoh film yang tergolong underrated. Namun dari semua, berikut adalah 10 film paling underrated sepanjang masa. INGAT! Daftar ini sifatnya SUBYEKTIF!

1. Speak (2004)

Film paling underrated sepanjang masa yang pertama adalah Speak. Film ini bisa kita katakan adalah film Kristen Stewart (Twilight Saga) pertama ketika memasuki usia remajanya.

Entahlah guys. Mungkin karena film ini kala itu, hanya rilis di beberapa bioskop (selected theaters) dan mungkin juga karena Speak adalah sebuah film independen. Alhasil, membuat Speak jarang diketahui oleh banyak orang (terkecuali oleh fanboy Stewart).

Padahal, selain melakukan premiere-nya di event Sundance Film Festival tahun 2004, Speak faktanya adalah film yang keren banget. Karena menurut gue sejauh ini, melalui penampilannya dalam film inilah, kita akhirnya menyaksikan penampilan terkeren dari seorang Kristen Stewart.

Dalam film ini, Stewart memerankan remaja SMA, Melinda Sordino. Dari awal adegan filmnya, sosok Melinda selalu diam. Bukannya ia tidak bisa berbicara. Melinda hanya berbicara kalau ada pentingnya saja.

Sisanya, ia hanya menggunakan komunikasi non verbal. Di sekolah pun ia dibenci oleh hampir satu sekolahnya. Wah ada apa nih dengan Melinda? Well gue gak mau menjelaskan lebih jauh lagi. Silahkan langsung nonton saja filmnya.

Pokoknya gue jamin kamu yang tadinya gak suka dengan Stewart akan mendadak suka. Dan kamu yang dari dulu suka, bakalan kian nge-fans lagi dengan aktris 32 tahun ini.

2. Locke (2014)

Film paling underrated sepanjang masa selanjutnya adalah film drama minimalis arahan Steven Knight ini.

Dan ya, kata minimalis rasanya cocok untuk menggambarkan Locke. Karena dalam film ini, Tom Hardy hampir 95% berakting dalam mobil saja. Ia hanya mengandalkan interaksi dengan karakter lainnya melalui speaker handphone miliknya.

Lebih jelasnya, film ini mengisahkan karakter Hardy yang bernama Ivan Locke. Ia adalah seorang supervisor konstruksi bangunan. Nah pada suatu malam setelah pekerjaannya selesai, ia langsung buru-buru ke dalam mobilnya.

Bukannya untuk pulang ke rumah, ia justru ke rumah sakit untuk menjenguk wanita yang menjadi  cinta satu malamnya 7 bulan sebelumnya, Bethan Maguire (Olivia Colman). Tentunya bisa kita terka kalau Bethan secara mengejutkan hamil secara prematur.

Nah dalam perjalanannya ke rumah sakit, Locke harus menerima banyak panggilan telepon dari berbagai macam individu terdekatnya. Spesifiknya mulai dari rekan kerjanya, Bethan, hingga anaknya dari pernikahan dengan istrinya Katrina (Ruth Wilson), Eddie (Tom Holland).

Dan dari panggilan-panggilan tersebut, beberapa diantaranya merubah kehidupan Locke untuk selama-lamanya. Alhasil kitapun sebagai audiens dari awal sampai akhir menyaksikan kehebatan seorang Tom Hardy yang sekali lagi, hanya berakting dengan suara dari handphone dan di dalam mobil seorang diri.

Mulai dari emosi panik, santai, sedih, hingga marah-marah sendiri, Hardy sangat gokil dalam menampilkan akting solonya ini. Jujur gue kala itu nonton film ini ketika tayang di jaringan bioskop CGV. Kala itu namanya masih Blitz Megaplex.

Dan percaya atau tidak, yang nonton film ini super sedikit. Bahkan beberapa yang sudah nonton dari awal, memutuskan keluar dan gak balik-balik lagi. Bisa kita terka, hal ini karena mereka bosan dan gak suka dengan filmnya.

Mungkin mereka tadinya berharap film ini setidaknya ada unsur action atau bahkan horor. Well, ya sudahlah itu adalah keputusan mereka. Yang jelas kalau kamu memang mengaku movieholic dan ingin menyaksikan film dengan kelas akting yang masterful, langsung deh nonton Locke ini.

3. Blancanieves (2012)

Bagaimana kalau kisah klasik Putri Salju alias Snow White ditampilkan dalam format live-action hitam putih, sedikit berelemen goth, dan juga berasal dari Spanyol?. Nah jawabannya adalah film Blancanieves ini. Ya guys sekali lagi, film arahan Pablo Berger (Mama) ini adalah kisah Snow White versi Spanyol.

Walau memiliki beberapa modifikasi termasuk ending-nya yang bakalan membuatmu mengerenyitkan dahi. Tapi secara keseluruhan kisah film ini adalah kisah dongeng Snow White dengan 7 kurcacinya, apel beracun itu, dan pria ganteng yang jatuh hati kepadanya itu.

Selain memiliki versi kisah yang unik dan menyegarkan. Film ini juga menampilkan sinematografi hitam putih gokil layaknya seperti menyaksikan film 1920an dan juga, performa mengagumkan dari seluruh aktornya.

Terutama disini tentunya adalah aktris pemeran Putri Saljunya yang disini bernama Carmen Villata, Macarena Garcia (Despite Everything). Dan tentunya pemeran ratu jahat yang disini adalah ibu tirinya, Encarna, Maribel Verdu.

Nama Verdu mungkin kini sedikit familiar. Gak heran memang. Pasalnya Verdu adalah yang akan memerankan ibu kandung Barry Allen aka The Flash (Ezra Miller), Nora Allen, dalam film DCEU The Flash yang akan rilis 23 Juni, 2023 mendatang.

4. Compliance (2012)

Kalau kamu adalah fans berat film ber-genre thriller apalagi yang diangkat dari kisah nyata. Maka Compliance WAJIB kamu tonton. Dan gue heran banget. Selain karena filmnya bagus banget, faktanya kisah nyata yang menjadi sumber inspirasi film ini adalah salah satu peristiwa kriminal yang sempat menghebohkan Amerika Serikat kala itu.

Makanya sekali lagi gue heran kenapa Compliance, filmnya gak ngetop-ngetop banget. Kalau melansir halaman Wikpedia filmnya, Compliance kala itu memang terbatas banget rilisnya. Alias cuma beberapa bioskop saja. Nah gue rasa karena faktor inilah yang akhirnya membuat filmnya tidak bergaung kencang.

Baru beberapa tahun setelah perilisannya lah Compliance menjadi bahan pembicaraan. Itupun hingga sekarang masih tergolong minim jumlahnya. Oleh karenanya, bagi kamu yang belum nonton, langsung deh. Gue jamin kamu bakalan langsung memuja-muja film ini.

“Emangnya ceritanya apa sih? Sampai sebegitunya banget.” Film ini mengisahkan pegawai/waitress restoran cepat saji wanita yang bernama Becky (Dreama Walker).

Pada suatu pagi ketika ia sedang melakukan pekerjaannya seperti biasa, tiba-tiba restorannya mendapatkan telepon dari petugas polisi bernama Daniels (Pat Healy). Daniels mengatakan kalau ia mendapatkan laporan dari salah satu pelanggan restorannya yang mengatakan kalau uang miliknya dicuri oleh salah satu pegawai restoran tersebut.

Nah berdasarkan ciri-ciri yang Daniels berikan, kesemuanya cocok dengan sosok Becky. Dan ketika Daniels mengkonfiramasikannya lagi dengan manajer restorannya, Sandra Frum (Ann Dowd), Daniels mengiyakan kalau Becky adalah sosok pegawai yang mencuri tersebut.

Merasa gak bersalah, Becky pun mencoba untuk meyakinkan Sandra berkali-kali. Bingung karena belum ada bukti yang membuktikan ketidak bersalahannya. Sang manajer pun merasa bingung dan terus meyakini kalau tuduhan Daniels benar adanya.

Jadi apakah Becky memang melakukan pencurian uang salah satu pelanggannya tersebut? Atau semuanya ini hanya salah paham atau bahkan fitnah jahat saja? Sekali lagi, langsung saja nonton.

Pokoknya kamu bakalan kaget banget mulai dari alur adegan demi adegan, twist, hingga ketika akhirnya membaca sendiri peristiwa nyatanya. Peristiwa kriminal nyata yang menjadi inspirasi film ini sendiri terjadi pada tahun 2004 di cabang restoran McDonald’s yang terletak di Mount Washington, Kentucky, AS.

5. Short Term 12 (2013)

Film drama indepen ini menampilkan banyak bintang sebelum menjadi nama besar seperti sekarang ini. Ada Brie Larson (Captain Marvel), Rami Malek (Bohemian Rhapsody), Stephanie Beatriz (Encanto), Kaitlyn Dever (Booksmart), dan Lakeit Stanfield (Judas and the Black Messiah).

Sutradaranya pun adalah Dustin Daniel Cretton. Ya ia adalah sosok yang nantinya menyutradarai fillm superhero MCU, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021). Namun terlepas “jualan nama” tersebut, faktanya Short Term 12 memang keren banget filmnya.

Film ini mengisahkan Jayden Cole (Dever) yang harus masuk ke sebuah panti untuk remaja bermasalah. Jayden masuk ke pantinya karena ia suka melukai dirinya sendiri dengan benda tajam (self-harm). Nama pantinya ini sendiri adalah judul dari filmnya ini.

Disana iapun bertemu dengan rekan-rekan remaja bermasalah lainnya. Dan ya, sangat menantang baginya untuk bertahan hidup di panti ini. Untungnya salah satu pengawalnya, Grace Howard (Brie Larson), sangat terbuka dan keibuan. Sehingga membuat Jayden sedikit nyaman.

Ketika membaca deskripsi plot-nya tersebut. Mungkin kita merasa kalau kisah filmnya generik banget. Tapi jangan salah guys. Kegenrikan tersebut terselamatkan oleh arahan Cretton yang oke banget untuk ukuran film independen.

Serta tentunya juga penampilan keren dari seluruh aktornya. Terlebih Larson sebagai Howard. Pokoknya bagi kamu yang mungkin saja nih selama ini gak suka dengan penampilan Larson sebagai Captain Marvel, well langsung deh nonton Short Term 12.

Atau lebih bagusnya lagi, nonton juga film-film non MCU-nya yang lain. Kamu pasti bakalan langsung sadar kalau Larson sebenarnya adalah salah satu sosok aktris yang sangat bertalenta.

6. Sleeping Beauty (2011)

Film paling underrated sepanjang masa selanjutnya adalah film asal Autralia ini. EITS jangan salah sangka nih. Walau judulnya Sleeping Beauty. Namun film ini bukanlah adaptasi dari dongeng anak-anak itu.

Melainkan film ini merupakan film drama semi-panas. Tapi bukannya film semi yang begitu-begitu juga ya. Menampilkan si aktris lucu bak boneka, Emily Browning (Sucker Punch). Sleeping Beauty berfokus pada mahasiswi kuliahan, Lucy (Browning).

Karena ia tinggal di sebuah rumah sewa bersama beberapa penghuni lainnya, iapun mau gak mau harus melakukan kerja part-time demi mendapatkan uang bayar sewa dan kuliahnya tersebut.

Nah salah satu pekerjaan part-time yang ia kerjakan tersebut adalah menjadi teman tidur tanpa busana bagi pria-pria konglomerat. Rata-rata pria-pria tersebut sudah kakek-kakek. Awalnya Lucy memang sangat ragu. Tapi karena melihat bayarannya yang sangat menggiurkan iapun akhirnya terpaksa melakukannya.

Nah walau pekerjaannya menjadi teman tidur. Namun organisasi yang mempekerjakannya memberikan peraturan ketat. Salah satunya terhadap para pria yang membayar Lucy atau pekerja wanita lainnya.

Spesifiknya, organisasinya melarang para prianya untuk melakukan proses penetrasi seksual ke wanitanya. Mereka hanya diizinkan untuk menempelkan kemaluan mereka ke salah satu bagian tubuh wanitanya. Pokoknya seperti kita berpelukan saja. Ya aneh, tapi justru inilah nilai unik dari Sleeping Beauty.

Selain keunikan tersebut, film ini juga menampilkan akting keren dan berani dari Browning. Ya kalau kamu fans berat Browning seperti gue, pastinya kamu langsung paham dengan makna kata “berani” tersebut.

Selain kedua faktor tersebut. Faktor lain yang membuat kita harus nonton film ini adalah makna sekaligus tujuan penting yang ingin film ini sampaikan. Film ini pada dasarnya ingin memberitahukan kita kalau faktanya, aktivitas prostitusi wanita masih marak terjadi dimana-mana dan banyak yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi (under the radar).

7. The Guilty (2018)

Nah mungkin banyak dari kamu yang baru tahu film ini setelah nonton remake Hollywood-nya. Spesifiknya, remake rilisan 2021 yang dibintangi oleh Jake Gyllenhaal (Donnie Darko). Nah walau versi remake-nya oke. Namun sejujurnya tetap versi orisinilnya yang berasal dari Denmark inilah yang masih jauh lebih keren.

Kalau tidak, ya percuma saja film ini menang piala Oscar untuk Best Foreign Language Film atau sekarang Best International Feature Film dalam ajang 91st Academy Awards tahun 2019 silam.

Namun oke mari kita lupakan dulu dengan fakta kemenangan Oscarnya tersebut. Kalaupungak menang Oscar, versi orisinil The Guilty ini faktanya memang tetap oke banget. Selain karena penampilan gokil bintang utamanya, Jakob Cedergren (Rage).

Faktor lainnya juga adalah film ini menampilkan set minimalis dan memiliki fokus yang to the point. Alias tidak seperti remake-nya yang harus menambahkan beberapa adegan yang walau memang memberikan warna tambahan terhadap kisahnya.

Namun pada akhirnya justru tambahannya malah terasa tidak begitu penting. Makanya supaya bisa memahami seluruh penjelasan ini lebih jauh lagi, langsung deh nonton yang versi orisinilnya ini oke.

8. Parallel Mothers (2021)

Ya, ya. Oke gue sadar banget kalau film asal Spanyol ini masih baru banget. Terlebih baik Penelope Cruz (Woman on Top) maupun filmnya, masuk nominasi penghargaan 94th Academy Awards akhir Maret 2022 kemarin.

Tapi setelah menyaksikannya lagi dan memikirkan lebih masak lagi. Terlepas masih baru banget, Parallel Mothers memanglah film yang underrated. Mengapa gue katakan demikian? Karena film ini gak begitu banyak dibicarakan.

Bahkan performa Cruz sebagai Janis Martinez Moreno pun gak bergaung kencang banget. Gaung penampilannya masih kalah dari Jessica Chastain (Zero Dark Thurty) dalam film The Eyes of Tammy Faye (202!).

Memang penampilan Chastain sebagai Tammy Faye dalam film tersebut oke banget. Bahkan sampai mengganjarnya dengan piala Oscar aktris terbaik. Tapi kalau boleh blak-blak nih. Penampilan Chastain masih kalah sedikit dari Cruz dalam film ini.

Penampilan Cruz benar-benar sukses membuat kita ikut emosi banget. Selain itu ia sukses menampilkan keambiguan Janis. Sehingga membuat kita terus menerka apakah Janis adalah sosok protagonist atau antagonis?

Juga secara keseluruhan filmnya sangat mengharukan. Sekali lagi sayang banget film ini gak banyak kicauannya atau bahkan gak banyak yang menyaksikannya.

9. We Need to Talk About Kevin (2011)

GOKIL! Itulah satu kata ketika gue pertama kali nonton adaptasi novel berjudul sama karya Liobel Shriver ini. Dan kala itu Ezra Miller, belum menjadi Barry Allen aka The Flash DCEU.

Tapi gara-gara penampilannya yang mengerikan dalam film ini, gue langsung kenal dan ingat namanya. Jadi dalam film ini, Miller memerankan Kevin Khatchadourian. Pada awalnya, ia terlihat biasa-biasa saja. Walau memang ia adalah sosok yang super introvert.

Ya 11-12 dengan karakter Credence Barebone aka Aurelius Dumbledore-nya dalam franchise Fantastic Beasts itu. Tapi bedanya dengan Kevin, sosok introvertnya jauh lebih dalam bahkan, membuatnya menjadi sosok sadis.

Mulai dari membunuh babi Guinea milik adik perempuannya, Celia (Ashley Gerasimovich) hingga membunuh murid-murid sekolahnya dengan panah layaknya Hawkeye Marvel.

Pokoknya adaptasi ini benar-benar kelam, sadis, tapi membuat kita menjadi kian prihatin dengan mereka-mereka yang super introvert kepribadiannya. Sayang banget film ini gak banyak orang tahu. Padahal sejauh ini, mungkin inilah penampilan terbaik Miller dalam sepanjang karirnya.

10. Shame (2011)

Walau Michael Fassbender melakukan debut akting layar lebarnya dalam film drama action historikal hit, 300 (2007), namun kala itu perannya sebagai Stelios tidak bergaung kencang.

Bahkan ketika memerankan Letnan Archie Hicox dalam film Inglourious Basterds (2009) pun, nama dan sosoknya masih kurang bergaung. Barulah pada tahun 2011, nama dan sosoknya mulai banyak dikenal.

Hal ini karena pada tahun ini, Fassbender tampil dalam 6 film. Yang mana dua diantaranya adalah X-Men: First Class dan film drama erotis ini. Dalam film Shame ini, Fasbender memerankan Brandon Sullivan yang berprofesi sebagai eksekutif di kota New York, AS.

Walau memiliki pekerjaan normal, namun sayangnya Brandon secara psikologis gak begitu normal. Pasalnya ia adalah seorang pecandu seks. Pokoknya ia hobi banget nonton film dewasa. Sampai-sampai dalam satu harinya, ia bisa masturbasi lebih dari satu kali.

Bukan itu saja. Brandon juga kerap melepaskan nafsu syahwatnya dengan bercinta dengan perempuan manapun (termasuk “kupu-kupu malam”).

Selain kehebatan sutradara Steve McQueen (12 Years a Slave) yang menampilkan film ini dengan serealistis mungkin. Tentunya adalah penampilan Fassbender yang membuat Shame sangat emosional.

Intinya walau film ini bertemakan pria yang kecanduan seks, namun faktanya film ini juga berfokus pada konsekuensi panjang dari pilihan hidup, dan juga efek dari anak yang broken home. Ya sedalam itulah film yang pada dasarnya memiliki ide super ngelenyeh ini.

Selain itu Shame faktanya memang wajib kita saksikan apabila mungkin kita seperti karakter Brandonnya. Semoga saja sih harapan gue setelah film ini kalian bertobat walau memang seperti yang sering kita dengar, yang namanya kalau sudah kecanduan memang sangat susah untuk berhenti total.

Nah itulah tadi 10 film paling underrated sepanjang masa. Bagaimana pendapatmu dengan pembahasan ini?

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks