Setiap beberapa tahun, muncul film anime yang mengubah lanskap budaya populer. Salah satunya adalah Look Back, sebuah film anime karya Studio Durian dan sutradara Kiyotaka Oshiyama, yang berdasarkan manga oleh Tatsuki Fujimoto. Setelah sukses besar di Jepang, film ini rilis secara global dan mendapat banyak pujian, hingga kini memenuhi syarat untuk Penghargaan Film Animasi Terbaik di Oscar.
Film Look Back berhasil meraih skor 100% di Rotten Tomatoes dari para kritikus, menjadikannya sukses dalam animasi dan penceritaan. Dengan narasi yang emosional dan visual yang luar biasa, film ini berdurasi 58 menit yang cepat.
Namun, ada pertanyaan mengenai kelayakannya untuk mendapatkan penghargaan, terutama karena perilisan resmi di AS mungkin memerlukan wawancara tambahan untuk memenuhi durasi standar film bioskop.
Film animasi asal Jepang ini dinilai layak untuk meraih penghargaan Film Animasi Terbaik, meskipun ada persaingan ketat dan sejarah Academy yang cenderung mengabaikan film anime. Masih belum jelas apakah film ini bisa menjadi anime pertama yang menang tanpa dukungan Studio Ghibli.
Baca Juga: Anime Anne of Green Gables dari Ghibli akan Mendapat Reboot
Look Back Gambaran Perayaan untuk Para Seniman
Look Back adalah film emosional tentang perjalanan kedewasaan dua kreator manga muda. Dengan menggambarkan kemenangan dan tragedi, film ini mempertanyakan, “Mengapa kamu menggambar?” Meskipun tidak sepenuhnya autobiografi, penulis Tatsuki Fujimoto menarik dari pengalamannya sebagai seniman manga untuk merayakan seni dan para senimannya.
Film ini menarik perhatian para kreator karena kisah Fujino, yang merasa iri dengan kemampuan menggambar teman sekelasnya. Ia bertekad untuk meningkatkan keterampilan seni dan terus membuat komik strip empat panel.
Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, Fujino berhasil menerbitkan serial manga yang populer. Film ini mengingatkan kita bahwa kerja keras dapat mengantarkan pada pencapaian keinginan artistik.
Bagi mereka yang bukan seniman, Look Back juga menampilkan kisah persahabatan emosional antara dua gadis muda yang tumbuh bersama sebagai manusia dan kreator. Meskipun tidak memiliki ciri khas aneh dari Fujimoto, film ini menawarkan pengalaman intim yang menarik bagi banyak penonton.
Meskipun ada tragedi di akhir cerita, Look Back tetap menjadi kisah yang membangkitkan semangat dari salah satu penulis manga paling menarik.
Baca Juga: 365 Days to The Wedding, Anime Romance Dewasa yang Bikin Baper
Visual Animasi Look Back yang Mengesankan

Karya Tatsuki Fujimoto dikenal dengan gaya yang ekspresif dan terinspirasi oleh film atau acara TV. Namun, adaptasi anime Chainsaw Man menunjukkan bahwa menangkap seni unik sang mangaka itu sulit, dan perubahan kecil bisa mengganggu keseluruhan adaptasi. Dengan mempertimbangkan hal ini, prestasi Studio Durian dan Kiyotaka Oshiyama dalam mengadaptasi Look Back menjadi semakin mengesankan.
Meskipun manga aslinya menyuguhkan panel-panel yang luar biasa, film memiliki kemampuan untuk menghidupkan rangkaian adegan yang sudah menakjubkan secara visual dan menambahkan elemen gerakan. Ini sangat terlihat pada adegan di mana Fujino berlari, yang merupakan momen penting dalam cerita aslinya.
Walaupun tidak ada yang lebih mencolok selain seniman muda yang melangkah di jalan sempit, sudut pandang yang unik dari mana adegan itu tampil, juga animasi dan soundtrack yang memukau, membuat rangkaian adegan yang sudah menggugah itu semakin penuh dengan emosi.
Look Back menyajikan momen-momen yang menggugah semangat dan menyentuh hati dengan keheningan kehidupan sehari-hari sebagai latar belakang. Meskipun tidak ada aksi mencolok, Studio Durian berhasil menciptakan film yang penuh gaya dan perhatian, memastikan setiap momen berkesan. Di tengah banyak anime yang fokus pada visual, Look Back menonjol dengan drama yang tenang dan mendalam.
Baca Juga: Demon Slayer akan Merilis Film Trilogi Infinity Castle Arc
Oscar Mengabaikan Industri Film Anime secara Historis

Meskipun Look Back layak masuk untuk Penghargaan Film Animasi Terbaik, Oscar cenderung mengabaikan film anime. Hanya dua film anime yang pernah memenangkan penghargaan ini, yaitu Spirited Away (2001) dan The Boy and the Heron (2023), keduanya dari Studio Ghibli dengan sutradaranya oleh Hayao Miyazaki.
Film dari studio kecil seperti Durian memiliki peluang kecil untuk meraih penghargaan di Academy. Banyak film Ghibli yang dianggap layak namun diabaikan, dan Mirai pada tahun 2018 adalah satu-satunya film anime yang dinominasikan sejak saat itu, hingga munculnya The Boy and the Heron.
Look Back layak mendapatkan pujian, terlepas dari hasilnya. Film ini mengesankan dalam banyak aspek dan mengingatkan kita akan kualitas tinggi yang bisa tersaji dalam anime. Penggemar animasi di mana pun akan senang jika film ini mendapat perhatian, tanpa memandang penghargaan yang diraih.
Baca Juga: 10 Film Studio Ghibli Paling Sedih, Bisa Bikin Nangis