Contents Navigation
12. Wall Street (1987)
“Greed is Good”. Yap pernyataan ikonik dari karakter film yang juga sangat ikonik, Gordon Gekko (Michael Douglas) ini, masih terus terngiang bahkan, banyak digunakan oleh pebisnis muda hingga detik ini.
Selain prinsip tersebut, Wall Street juga sukses mengglamorkan para pekerja pialang saham (stockbrocker) yang pada akhirnya juga, kian meroketkan golongan pebisnis muda kala itu, generasi Yuppie.
Semenjak peluncurannya, Wall Stret sukses menginspirasi banyak remaja / dewasa kala itu untuk terjun di bisnis usaha, trading.
11. Stand By Me (1986)
Setelah sukses dengan adaptasi Carrie (1976) dan tentunya The Shining (1980), gak dipungkiri tingkat ke-PD an novelis Stephen King agar novel-novel miliknya yang lain difiilmkan juga, kian tinggi aja.
Alhasil ketika tawaran agar novel-nya yang berjudul The Body (1982) juga diadaptasi, King tanpa ragu langsung mengiyakan-nya. Diganti judulnya dengan Stand By Me, film ini sukses banget tidak hanya mengorbitkan nama-nama aktor cilik / remaja nya, namun juga sukses membuaat kita yang menyaksikan, semakin tidak ingin berpisah dengan semua sahabat.
10. Terms of Endearment (1983)
Umumnya kisah coming of age di dekade 80an, berpusat pada remaja SMA atau setidaknya mahasiswa kuliahan. Dengan kata lain, sangat jarang film genre ini memfokuskan pada perjalanan hidup mereka-mereka yang sudha paruh baya.
Tapi adaptasi novel berjudul sama karya Larry McMurtry ini justru sebaliknya dan terbukti, sukses banget. Salah satu faktornya tentu pengadaptasiannya yang benar-benar sesuai novel-nya dan juga, penampilan keren dari seluruh aktor kelas beratnya.
Oh ya, satu hal lagi, penceritaan dinamika (turun-naik) hubungan ibu-anak selama 30 tahun yang memang menjadi plot inti filmnya, dikisahkan dengan bobot emosional serta kelogikaan yang sangat rapih, mengoyak, dan realistis.
9. The Terminator (1984)
Kalau dipikir, film sci-fi milik si jenius JAmes Cameron (Avatar) ini, ya tidak lebih dari Robot VS Manusia (oke Cyborg deh bagi kalian nerds yang tukang protes he..he).
Sekali lagi, kalau dipikir ide-nya sederhana bukan? Tapi yang membuat ide yang super biasa ini menjadi hit klasik adalah kejeniusan Cameron dalm mengisahkan naratif kisahnya.
Kalau misalkan nih film kala itu di tangan sutradara lain, dijamin belum tentu sekeren seperti yang kita lihat dalam 30 tahun belakangan. Dan juga, nama si mantan bodybuilder Austria top, Arnold Schwarzenegger di Hollywood, tidak akan pernah meroket seperti sekarang.
8. E.T. the Extra-Terrestrial (1982)
Di tahun 80an, banyak orang (terutama di Amerika Serikat) yang termakan bahkan percaya banget akan keeksistensian mahluk terestrial alias Alien.
Nah memanfaatkan momen tersebut, Steven Spielberg (Jaws) pun berinisiatif untuk menjadikan inspirasi / tema film nya ini walau, emang di-modifikasi lagi sehingga terlihat kid-friendly.
Walau on paper terlihat super konyol, tapi dengan kejeniusan Spielberg, E.T seperti kita tahu sukses me-“manusiakan” si alien kecil kita ini. Tak hanya itu, hubungan persahabatannya dengan Elliott (Henry Thomas), sukses membuat kita berderai air mata hingga detik ini.
7. Some Kind of Wonderful (1987)
Apabila film ini dibuat di dekade 2010-an, mungkin masuk akal dan akan terasa ya “biasa” aja. Tapi untunglah Some Kind of Wonderful dibuat di dekade 80an.
Kenapa gue bilang demikian? Karena tidak seperti film-film remaja / coming of age lain di dekade-nya, film arahan Howard Deutch (Pretty in Pink) ini, menyertakan isu strata / kelas sosial yang kala itu, masih sangat sensitif untuk disinggung (ingat ini 80an!).
Selain itu hal sensitif yang disinggung banget disini adalah paradigma bahwa seorang wanita yang memiliki model potongan rambut pendek, ya diyakini sebagai lesbian (tema LGBT).
Oh ya, satu hal lagi yang membuat film karya si sineas jenius John Hughes (The Breakfast Club) ini kala itu sangat mengejutkan, adalah pembalikkan ekspektasi dimana si pria tampan berakhir dengan sahabat dekat wanita-nya yang super tomboy ketimbang sosok cantik yang digilai banyak pria-nya.