30 Film Terkeren Dekade 2010: Kian Cerdasnya Film & Awal Dominasi Layanan Tayang Streaming

Film Terkeren dekade 2010 Joker

Joker | Kutu Film

Dan akhirnya, kita sampai juga di pembahasan film-film terkeren dekade 2010. Di dekade super duper moderen ini, kualitas film bukan hanya kian keren saja.

Namun, kian cerdas juga. Dalam artian, hampir semua rilisan film di dekade canggih ini, naskahnya sudah kian praktis dan mencoba untuk mencerdaskan audiens-nya.

Advertisements

Selain itu kalau diperhatikan, di dekade 2010 inilah, jaringan-jaringan tayang streaming, perlahan mulai menunjukkan dominasinya. Alhasil, audiens kini tidak harus selalu ke bioskop untuk menyaksikan film-film baru dan keren.

Dan berikut adalah 30 dari sekian banyak film-film terkeren yang dirilis di dekade super “menarik” dan kompetitif ini. Ingat, daftar ini bersifat SUBYEKTIF.

30. Sing Street (2016)

Sing Street | TheCurrent.org

Jauh sebelum kita mengenalnya di sebagai mantan pacar Freddie Mercury (Rami Malek) di Bohemian Rhapsody (2018), Mary Austin.

Di film drama musikal 80an inilah gue dan sebagian audiens lain mengenal sosok aktris cantik, Lucy Boynton. Dan ia sendiri sangat keren dalam memerankan karakter Raphina-nya.

Namun di luar penampilan mengagumkan aktris Amerika berdarah Inggris tersebut, Sing Street memanglah film musikal yang keren banget. Memang dikarenakan berlatar di dekade 80an, ke-cheesy an drama romantis 80an itu ada banget.

Tapi secara keseluruhan film musikal ini sangat dalam nan intens, dalam meng-eskplorasi dilema transisi pengalaman dan lokais baru sembari, terus mengejar ambisi masa muda yang liar itu.

Ditambah lagi dengan suguhan lagu-lagu new-wave dan “happy-sad song” ala The Cure, gak heran jika Sing Street dianggap sebagai salah satu rilisan film terkeren di dekade 2010.

29. Avengers: Infinity War (2018)

Avengers: Infinity War | Beritatagar

Ketika mengetahui bahwa dunia sinematik Marvel (MCU) akan ditutup oleh Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame (2019), tak dipungkiri hype train langsung terasa tinggi sekali.

Dan kedua filmnya bisa dikatakan smaa-sama keren dan menjadi 2 penutup MCU terbaik. Tapi kalau mau dibandingin dan dipilih lagi, gak dipungkiri adalah Infinity War yang paling oke.

Hal ini dikarenakan sutradara Anthony & Joe Russo, sangat cerdas dalam merangakai alur ceritanya sehingga, menjadi terasa sangat seru dan emosional sendiri. Terlebih ketika Thanos (Josh Brolin) melakukan jentikan (snap) mautnya tersebut di akhir filmnya.

https://www.youtube.com/watch?v=wGoIivAiWas

28. Knives Out (2019)

Knives Out | The Verge

Film bertemakan detektif misteri adalah genre / tema film yang super tricky untuk diproduksi.

Pasalnya apabila ada salah sedikit saja, audiens bakalan langsung gak tertarik sama sekali. Untunglah sutradara Rian Johnson (Looper) sadar akan hal tersebut.

Alhasil, sutradara Star Wars Episode 8: The Last Jedi (2017) inipun mentata film ini dengan sedemikian rupa sehingga, membuat kita-kitapun terus menerka-nerka, siapa sesungguhnya yang membunuh novelis misteri Harlan Thromber (Christopher Plummer) yang kaya raya itu.

Dan ketika semuanya terungkap, Johnson pun sukses membuat kita menganga selebar-lebarnya.

27. Bohemian Rhapsody (2018)

Bohemian Rhapsody | Empire

Walau biopik perdana vokalis Queen, Freddie Mercury, berakhir biasa-biasa saja. Namun tak dipungkiri bahwa film arahan Bryan Singer (X-Men: Apocalypse) dan Dexter Fletcher (Eddie the Eagle) ini, patut diacungi jempol.

Pasalnya di tengah segala kontroversi dibalik pembuatan filmnya, Bohemian Rhapsody tetap dirilis seusai rencana dan, sukses mewujudkan mimpi seluruh fans yang selama bertahun-tahun mengharapkan untuk menyaksikan biopik band Rock flamboyan Inggris ini.

https://www.youtube.com/watch?v=Cz45wawyho4

26. Mission: Impossible – Fallout (2018)

Mission: Impossible – Fallout | Mouv

Bisa dikatakan setelah perilisan film pertama Mission: Impossible di tahun 1996, franchise yang dibintangi oleh Tom Cruise (Rain Man) ini mengalami penurunan kualitas.

Memang seri dan franchise-nya masih hit di tangga box-office. Tapi sekali lagi kalau dilihat dari sisi kualitas keseluruhan, franchise-nya berubah menjadi sekedar pop corn flick.

Namun ketika film kelimanya, Mission: Impossible – Rogue Nation (2015) dirilis, terlihat sedikit demi sedikit, kualitas keren di film perdananya muncul lagi. Dan kembalinya kualitas keren tersebut, kian dimantapkan di film keenam-nya ini.

Fallout sukses menggabungkan semua elemen action pop corn flick di keempat film sebelumnya dengan ditampilkannya kembali ke-kompleksitasan jalan cerita ala film pertamanya.

Alhasil, membuat seluruh fanboy-nya menjadi bersemangat lagi terhadap franchise-nya ini. Semoga saja film ke-7 dan ke-8 nya nanti, masih tetap mempertahankan formula yang telah ditampilkan oleh Fallout.

https://www.youtube.com/watch?v=f0K3w08uSQA

25. Fighting with My Family (2019)

Fighting with My Family | The New York Times

Semenjak The Wrestler (2008), bisa dikatakan belum ada lagi film biopik pegulat sekaligus menampilkan industri hiburan gulatnya secara fun dan obyektif.

Untunglah Fighting With My Family, sukses mengakhiri rekor tersebut. Diadpatasi dari film dokumenter keluaraga pegulat wanita WWE, Saraya-Jade Bevis aka Paige yang berjudul sama.

Fighting with My Family, tidak hanya menampilkan kisah biopik pegulat yang heartfelt, namun juga menampilkan sisi perjuangan 45 Paige dan keluarganya untuk bisa tembus ke promosi gulat hiburan terbesar sepanjang masa, World Wrestling Entertainment (WWE).

Pasca menyaksikan, sebagai audiens, kitapun menjadi kian termotivasi untuk lebih bekerja keras, memenuhi seluruh mimpi-mimpi sukses kita tersebut.

24. Eight Grade (2018)

Eight Grade | No Film School

Umumnya ketika kita ngedenger film yang dibuat oleh seorang YouTuber, rasa skeptis super duper langsung terasa.

Wajar. Masih banyak dari kita yang berpandangan kalau seorang YouTuber, ya bisanya Cuma nge-YouTube doang. Kalaupun ada skill lain ya paling biasa-biasa aja.

Namun YouTuber veteran, Bo Durnham, sukses mematahkan anggapan tersebut melalui film coming of age ini.

Melalui Eight Grade, Durnham sukses menampilkan bagaimana beratnya perjuangan seorang gadis introvert dan tidak populer di sekolahnya untuk menjadi sosok yang dipandang oleh teman-temannya.

Penceritaan sekaligus pengarahan Durnham dan tentunya, akting mengagumkan dari Elsie Fisher (Despicable Me) sebagai karakter utama, Kayla Day, membuat film ini terasa sangat natural dan relatable dari awal hingga akhir.

23. Searching (2018)

Searching Empire

Bisa dibilang dalam 5-6 tahun belakangan, dominasi internet spesifiknya, media sosial, perlahan juga mulai mem-penetrasi Hollywood.

Dan bagi gue, yang pertama kali mendobrak, adalah Unfriended yang dirilis di tahun 2015. Walau emang terlihat dibuat-buat, tapi jujur gue takjub banget sih dengan ide kematian ala supranatural hanya dari aktivitas group chat dan FB-an.

Sayang saja plot-nya sangat tidak realistis. Sehingga membuat penggunaan seluruh aspek interne-nya, terasa “main-main” saja. Untunglah hal tersebut diperbaiki habis-habisan oleh Searching.

Film arahan Aneesh Chaganty (Google Glass: Seeds), sukses menerapkan penggunaan media sosial / internet dengan sangat realistis lagi efektif.

Penggunaan riwayat (history) chat, e-mail, dan FB, faktanya memang bisa banget dalam membantu David Kim (John Cho) untuk mencari putrinya, Kim Cho yang menghilang secara misterius.

Walau beberapa ada yang dibuat-buat sedikit kisahnya (ya namanya aja film), tapi tetep aja Searching, adalah film bertemakan Internet / Media Sosial paling relevan yang pernah diproduksi di dekade 2010.

22. 10 Cloverfield Lane (2016)

10 Cloverfield Lane | Cosmopolitan FM

Ketika mendengar tentang film ini, gak dipungkiri banyak yang skeptis banget. Soalnya, selain merupakan stand alone dari Cloverfield (2008), juga konsep filmnya mengalami shifting tajam.

Spesifiknya, dari yang tadinya sudut pandang orang pertama (first person) dan berkonsep “found-footage”, kini menjadi sudut pandang orang ketiga (third person) dan berkonsep live-action film pada umumnya.

Tapi ketika akhirnya dirilis, semua was-was tersebut tergantikan dengan rekah senyum.

Pasalnya 10 Cloverfield Lane, menampilkan performa sekaligus chemistry korban-penjahat mengagumkan dari Mary Elizabeth Winstead (Birds of Prey) dan si aktor tambun legendaris, John Goodman (The Flinstones).

Penampilan keduanya, sukses membuat kita merinding banget dan teringat kembali bahwasanya, franchise Cloverfiled memanglah franchise film yang sangat keren.

21. Carnage (2011)

Carnage | Google Play

Kalau mau lihat karya sutradara kontroversial, Roman Polanski (Rosemary’s Baby) yang enteng, fun, tapi tetap memiliki tema yang menohok, maka nontonlah Carnage.

Film yang dibintangi oleh: John C. Reilly (Noogie Nights), Kate Winslet (Titanic), Christoph Waltz (Inglorious Basterds), dan Jodie Foster (The Silence of the Lambs), mengisahkan keempatnya untuk membicarakan konflik yang terjadi antara dua anak mereka masing-masing.

Namun pada akhirnya, resolusi konflik yang ingin dipecahkan menemukan banyak twist sana-sini yang alhasil, menampilkan keterbalikan peran terkeren yang pernah terjadi di dalam sejarah perfilman. Pokoknya bisa terjadi banget deh di dunia nyata.

20. The Artist (2011)

The Artist | Hollywood Reporter

Di era industri perfilman yang sudah berwarna, berbicara, dan canggih nian, ternyata hal ini tetap gak menghambat sinseas Perancis, Michael Hazanavicius (The Search) untuk justru balik ke awal mula industri perfilman.

Alias, balik lagi ke era hitam putih dan bisu (silent). Ceritanya pun juga sangat simpel. Walau demikian, terbukti kenekadan Hazanavicius terbayarkan manis.

The Artist banyak disukai termasuk oleh voter-voter akademi yang alhasil, mengganjar filmnya dengan 5 piala Oscar termasuk film terbaik (Best Picture).

19. 1917 (2019)

1917 | Business Insider

Secara feel, rata-rata film bertemakan Perang, seru banget. Tapi secara teknis pembuatan, sayangnya hanya beberapa yang keren.

Untungnya, 1917 termasuk yang keren. Bagaimana gak? 1917 bisa dikatakan film perang pertama yang menerapkan pengambilan gambar berkelanjutan (One continuous shot) di dalam sejarah.

Memang gak murni. Alias, dibuat seolah-olah gambarnya diambil dengan teknik demikian. Tapi ya walau dibuat-buat, toh pada akhirnya, sukses memberikan kesegaran pada genre yang sudah lumayan generik ini bukan?

Oh ya ditambah lagi, film arahan Sam Mendes (Skyfall) ini berlatar di Perang Dunia 1 yang tentunya sekali lagi, merupakan kesegaran dari yang sudah-sudah (Perang Dunia 2).

18. Inception (2010)

Inception | Jon Negroni

Bukan Christopher Nolan namanya kalau film-filmnya gak sukses membuat audiens takjub dan tentunya berpikir seperti profesor tanpa henti.

Dan pernyataan tersebut kian terbukti lagi melalui film darma sci-fi yang bermain-main dengan konsep mimpi ini.

Saking cerdas binti niatnya untuk “nyusahin” kita-kita, banyak dari kita yang sampe sekarang masih memperdebatkan dengan sangat panas, apakah ending-nya mimpi atau memang kenyataan.

17. Portrait of a Lady on Fire (2019)

Portrait Of A Lady On Fire | Vulture

Lagi-lagi film dari sineas asal Perancis. Kali ini, dari sineas wanita, Celine Sciamma (Girlhood). Dan gak heran banget jika film ini, memberikan kesuksesan internasional pertama ke Sciamma.

Tidak hanya ia berani mengangka kisah biografi yang karakternya ber-orientasi LGBT, namun dirinya bersama sinematografer Claire Mathon (Pamdonez-moi) sukses menampilkan visual grafis yang bagaikan sebuah lukisan (sesuai judul filmnya).

Pokoknya kamu semua ketika nanti menyaksikan bakalan dimanjakan banget deh kedua matanya.

https://www.youtube.com/watch?v=En3SOFEnHkM

16. A Quiet Place (2018)

A Quiet Place | Motion Picture Association

Gak heran jika film horor-thriller ini masuk daftar.Karena A Quiet Place emang keren dan unik banget sih.

Ide bahwa kita akan langsung meregang nyawa setelah mengeluarkan satu nada atau suara dari mulut kita, gak dipungkiri sangatlah fresh (walau ya tewasnya oleh monster).

Selain karena konsep kisahnya tersebut, tentunya kekeranan filmnya dipengaruhi oleh pengarahan Joh Krasinski yang sangat keren dan tentunya juga, penampilannya serta sang istri, Emily Blunt (Marry Poppins Returns) yang sangat mengagumkan.

Semoga saja sekuelnya, A Quiet Place Part II yang dijadwalkan rilis 23 April 2021 mendatang, akan sama atau bahkan, jauh lebih keren dari film orisinilnya ini. Amin.

15. A Star is Born (2018)

A Star Is Born | Alinea.id

Umumnya apabila sebuah film dibuat berulang-ulang kali (versi baru), akan terasa bosan dan generik banget.

Dan rasa kekhawatiran inilah yang dirasakan banyak orang ketika mengetahui akan dibuat ulangnya lagi (bukan remake) film yang pertama kali dirilis di tahun 1937 ini.

Untungnya aktor sekaligus produser filmnya, Bradley Cooper (The Hangover) tahu akan kekhawatiran tersebut. Alhasil ia dan tim-nya pun berinisiatif untuk membuat versi-nya sesuai dengan realita zaman sekarang ini.

Terbukti, mereka sukses besar. Dan seluruh soundtrack yang ditampilkan juga sangat keren binti memorable. Namun tentunya yang sangat mengejutkan disini, adalah performa vokalis top Lady Gaga sebagai Ally yang gak disangka-sangka emosional dan relatable banget.

14. Toy Story 3 (2010)

Toy Story 3 | No Film School

Di tahun 2019 lalu, franchise film animasi 3-D top, Toy Story merilis film keempatnya. Dan emang filmnya merupakan film penutup terkeren dari franchise-nya.

Walau demikian, apabila ingin membicarakan yang paling keren (terlebih emosional), ya film ketiganya yang dirilis 9 tahun sebelumnya.

Menampilkan plot si pemilik mainannya, Andy yang sudah beranjak usia kuliah, tak ayal perpisahannya sangatlah emosional. Sehingga gak heran jika banyak audiens (siapapun dia), langsung banjir air mata ketika menyaksikan ending-nya.

13. Unsane (2018)

Unsane | Vulture

Di pembahasan film terkeren dekade 2000, salah satu film yang ada di daftarnya, adalah film karya Steven Soderbergh, The Girlfriend Experience yang dirilis di tahun 2009.

Dan di pembahasan tersebut dikatakan bahwa hampir seluruh karyanya, sangat berkesan. Dan pernyataan tersebut kian terbukti dengan perilisan filmnya yang lagi-lagi keren di dekade 2010 ini.

Secara kisah memang standar. Tapi yang membuat film mengenai seorang gadis yang terkurung / terjebak di rumah sakit mental ini begitu berkesan adalah dari sisi teknis pembuatan filmnya.

Spesifiknya, film ini di-shot dari awal hingga akhir hanya dengan menggunakan gawai, iPhone 7 Plus. Benar-benar inovatif, gokil, dan keren banget.

Kekerenan tersebut kian diperkuat algi oleh performa super keren dari si aktris berbakat, Claire Foy (The Crown) sebagai si karakter utama Sawyer Valentini. Pokoknya wajib deh untuk ditonton.

12. La La Land (2016)

La La Land | WHRS Stampede

Gak heran jika film drama musikal moderen ini, masih terus dibicarakan hingga detik ini. Karena sutradara Damien Chazelle (Whipalsh) emang jenius banget dalam membuat filmnya ini.

Selain pilihan palet warnanya yang super colorful lagu-lagunya yang asyik, kisah film ini ditata dengan sedemikian rupa sehingga, La La Land memang terlihat sangat berkelas dan worth untuk menjadi kandidat peraih Oscar.

11. Sleeping Beauty (2011)

Sleeping Beauty | Flickr

Film indie Australia ini emang underrated banget. Padahal film mengenai sosok gadis sekolahan, Lucy (Emily Browning) yang juga melakukan berbagai pekerjaan yang aneh dan tabu ini sangat keren dan cukup provokatif.

Mengangkat tema overdosis dan sex-trafficking, Sleeping Beauty tak dipungkiri merupakan performa terbaik Browning hingga detik ini. SANGAT RECOMMENDED!

10. The Lighthouse (2019)

The Lighthouse | Atom Tickets

Film thriller karya sutradara horor underrated Robert Eggers (The Witch) ini kalau kamu masih ingat, hype-nya gila-gilaan sejak dirilis di bulan Mei 2019 di perhelatan Cannes Film Festival.

Dan ketika akhirnya kita menyaksikan filmnya, kitapun jadi ngerti kenapa hype-hype tersebut bombastis banget. Karena ya filmnya secara visual dan performa (terutama dari Robert Pattinson), sangat artsydan unsettling dari awal hingga akhir.

Walau ending-nya agak anti-klimaks, namun secara kesleuruhan The Lighthouse adalah film minimalis yang menghasilkan kualitas super maksimalis.

9. Compliance (2012)

Compliance | The Daily Beast

Compliance diangkat dari peristiwa phone scamming menghebohkan yang pernah dialami oleh pegawai wanita McDonald’s di Mount Washington, Kentucky, AS di tahun 2004.

Spesifiknya, di insiden tersebut sosok penelpon iseng dan tak bertanggung jawab, David Richard Stewart, ngerjain parah salah satu pegawai wanita yang sedang bertugas, Louise Ogborn.

Pokoknya di Stewart, nyuruh Louise untuk mentaati keinginannya seperti membuka seluruh pakaian dan melakukan berbagai aktivitas tabu selama di restorannya. Dan Compliance sukses me-rekreasikan insiden gila itu.

Dan aktris yang memerankan Ogborn (yang diganti namanya menjadi Becky), dreama Walker (Once Upon a Time in Hollywood) pun juga sangat hebat dalam menampilkan emosi serta kegilaan yang diraskaan karakternya.

Sentuhan realita inilah yang alhasil membuat Compliance, gak hanya menjadi film terkeren di dekade 2010, namun juga film yang masih terlihat relatable hingga detik ini.

https://www.youtube.com/watch?v=Xts94kR9Kps

8. The Babadook (2014)

The Babadook | Time Out

Awalnya banyak dari kita yang bingung pastinya. “Babadook? film apaan nih?” Dan ternyata ketika menyaksikan, film indie asal Australia ini adalah film horor suprantural.

Dan ketika disaksikan juga, filmnya gokil banget. Tidak hanya karena kejeniusan sutradaranya, Jennifer Kent (Nightingale). Kekeranan film ini juga difaktori oleh penampilan luar biasa aktris utamanya, Essie Davis (Assassin’s Creed).

Pokoknya gue gak mau panjang lebar lagi. Langsung aja deh kalian nonton. Dan rasain sendiri filmnya. Dijamin bakalan lengkete terus deh di ingatan kalian.

7. Contagion (2011)

Contagion | Insider

Waduh. Siapa sih yang gak tau dengan film ini? Terlebih masa COVID-19 ini, film yang lagi-lagi dibuat oleh Steven Soderbergh ini, menjadi super hit banget.

Tentunya seperti yang juga udah gue jelasin di 2 poin film Soderbergh sebelumnya, Contagion lagi-lagi merupakan film Soderbergh yang super memorable.

Hal ini dikarenakan Contagion dalam menampilkan gejala, penyebaran, sekaligus efek sakit flu-nya sangatlah realistis. Bahkan ke-realistisan nya, sudah diakui banget oleh sleuruh dokter / ilmuwan kesehatan terkait.

Oh ya faktor lainnya, juga dikarenakan penerapan penceritaan berkonsep hyper-linking yang ditampilkan oleh filmnya. Maksudnya setiap karakter di filmnya ditampilkan memiliki ketrkaitan besar dan signifikan satu sama lainnya.

6. We Neeed to Talk About Kevin (2011)

We Need to Talk About Kevin | MoMA

Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Lionel Shriver yang dirilis di tahun 2003. Dan yap. Filmnya dibintangi oleh si Barry Allen aka The Flash di rana sinematik DC (DCEU), Ezra Miller.

Filmnya mengisahkan remaja beranama Kevin Khatchadourian (Miller) yang emang dari kecil, “beda” sendiri. Kevin pokoknya selalu tampil gak ada ekspresi emosi. Lalu apabila perasaannya terluka, ia akan benar-benar berlaku konfrontasional, bahkan sadis.

Dan gilanya, Miller bisa menghidupkan karakternya tersebut. Pokoknya kalau kamu liat dia di film ini, kamu bakal kaget banget deh dengan transformasi karakter yang ia lakukan. Alhasil sukses membuat film ini sevagai film terkeren 2010.

5. It Follows (2014)

It Follows | Panda’s Choice

Gak dipungkiri walau udah tau dengan bahaya dari aktivitas seks bebas, masih banyak aja remaja (terutama di Amerika Serikat sana), yang masih membandel.

Dan setiap diingetin (terlebih oleh orang tua), tetep aja membandel. Intinya, yang namanya remaja ya gak suka banget apabila musti diceramahin.

Tapi di saat yang sama, isu ini memang harus terus disampaikan bahayanya. Nah mungkin karena faktor inilah jadinya sutradara David Robert Mitchell (The Myth of the American Sleepover), berinisiatif secara kreatif untuk menyampaikannya melaui alegori horor ini.

Dan memang bisa dikatakan apa yang dilakukan Mitchell ini sangatlah kreatif, efektif, dan membaut audiens remaja, merasa tidak seperti digurui. Pokoknya It Follows adalah salah satu film terjenius dan terkeren yang dirilis di dekade 2010.

https://www.youtube.com/watch?v=KCFjnF1ArAI

4. Parasite (2019)

Parasite | Empire

Mungkin banyak dari kaluan yang menempatkan film fenomenal asal Korea Selatan ini di posisi pertama atau kedua di daftar film terkeren 2010 kalian.

Tapi bagi gue ya di posisi ini. Cuma jangan salah! Gue akuin memang karya Bong-Joon-ho (The Host) ini hebat banget sih. Joon-ho keren banget dalam memadu madankan tema kesenjangan strata sosial dengan teknik twist gak terduganya itu.

Pokoknya karena kejeniusannya, membuat seluruh audiens di manapun, kini menjadi jauh lebih respek sekaligus di saat yang sama, kian mengangkat pamor industri perfilman Korea Selatan di mata dunia.

https://www.youtube.com/watch?v=QEtXulqEAk4

3. Locke (2013)

Locke | nziff

WOW! WOW! Yap gak salah jika dua kali kata keterpukauan tersebut yang memulai pembahasan film Inggris yang dibintangi oleh Tom Hardy (The Dark Knight Rises) ini.

Bayangkan aja. Semua yang ada di filmnya super minimalis. Sebagian besar cuma mengandalkan mobil, latar malam hari, speaker phone di mobil, dan akting memukau Hardy.

Film ini intinya sih cuma menceritakan pekerja perusahaan non nuklir, Ivan Locke (Hardy), yang di satu malam itu, mau gak mau harus meninggalkan semua sisa pekerjaan dan lain-lainnya demi, memenuhi tanggung jawabnya, menanti kelahiran buah hatinya.

Gilanya, buah hatinya, lahir dari wanita yang 7 bulan sebelumnya diajaknya untuk cinta satu malam (one night stand).

Di dalam durasi 85 menit yang sekali lagi sebagian besar hanay dilakukan di dalam mobil, sutradara Steven Knight (Closed Circiuit), bisa memberikan kisah film yang sangat emosional, penuh, dan berbobot. Alhasil, membuat Locke film terkeren 2010.

2. Joker (2019)

Joker | Slate

Rasanya gue gak periu panjang lebar lagi kenapa film solo perdana musuh besar Batman ini, hit banget. Bahkan sukses menjadi film terkeren di dekade 2010.

Selain akting Joaquin Phoenix (Gladiator) yang gila banget dan tone kelam yang diusung, adalah kejeniusan sutradara Todd Philips (The Hangover), yang mampu menampilkan kisah origin Joker sembari di saat yang sama, mengangkat isu sakit mental yang maish banyak dialami hingga detik ini.

Oh ya satu hal lagi, Philips melakukan itu semua namun, tetep gak mengenyampingkan seluruh fanboy DC. Hal ini terbukti melalui penceritaan ulang origin Bruce Wayne menjadi Batman menjelang akhir filmnya.

https://www.youtube.com/watch?v=axWt4HVT7iY

1. Boyhood (2014)

Boyhood | Medium

Dan inilah film yang hingga detik ini gue anggep sebagai film terkeren 2010.

Kenapa gue pilih film karya Richard Linklater (Before Trilogy) ini? Ya siapa sekarang coba, yang gak takjub dengan dedikasi yang diberikan oleh Linklater dan seluruh aktor filmnya ini?

Spesifiknya, Boyhood adalah film coming of age yang masa syutingnya dilakukan selama 12 tahun, 12 TAHUN! Tapi tentunya masa syutingnya dilakuakan ketika pas ada waktunya saja dan, seluruh aktornya, sudah menunjukkan sedikit penuaan / pertumbuhan.

Alasan Linklater melakukan konsep syuting gokil ini, adalah sesuai judulnya, ia ingin menampilkan secara alami pertumbuhan yang dialami oleh seorang anak laki-lakinya. Selain itu, ia juga ingin menyorot perubahan lingkungannya secara alami pula.

Oleh karenanya, gak heran jika di sepanjang filmnya, kita juga menyaksikan perubahan iklim politik, ekonomi, kebudayaan, dan musik dari tahun 2001-2013 secara alamiah.

Oh ya satu lagi, demi mempertahankan kelaamiahan perkembangannya tersebut, teknologi kamera yang digunakannya pun juga dibiarkan alami begitu saja transisinya.

Jadi ya gak heran jika kitapun menyaksikan filmnya dari menggunakan teknologi kamera awal 2000an, hingga yang sudah full HD di awal 2010an. Dan hingga tulisan ini diunggah, belum ada lagi film yang di-syuting dengan konsep se-gokil ini.

Jadi gak heran bukan jika Boyhood gue taro di posisi puncak? Sekarang dari 30 film terkeren dekade 2010 ini, yang manakah yang kamu favoritkan?

Exit mobile version