Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
Berita TeknologiMovie

Perjalanan Sial Beethoven Diperlihatkan oleh Google Doodle

Halaman awal Google Doodle dihiasi oleh animasi karya Leon Hong, seniman Nate Swinehart, insinyur Jonathan Shneier dan Jordan Thompson pada hari ini, 17 Desember 2015. Ya, Google Doodle menampilkan perjuangan epik musisi genius Ludwig van Beethoven menuju ke pertunjukan simfoni dengan lembaran musik di tangannya.

Animasi ini dibuat dalam rangka memperingati ulang tahun Beethoven yang ke-245. Semasa hidupnya, ia sudah menjadi seorang tokoh terkenal dalam musik klasik. Ia merupakan salah satu komposer Jerman terkenal sepanjang masa dengan karyanya Sembilan Simfoni (Ode To Joy) yang diilustrasikan sebagai Pilar Peradaban Barat.

Perjalanan Sial Beethoven Diperlihatkan oleh Google Doodle

Di homepage Google ini, perjalanan hidup Beethoven seperti digambarkan cukup sial. Saat hendak pergi ke konsernya, ia selalu kurang beruntung, karena selalu saja ada kejadian yang membuat kertas berisi komposisi lagunya berantakan. Hingga siapa pun yang mengunjungi Google diminta bantuan untuk menyusun serpihan lembaran komposisi musik tersebut.

“Cerita ini kita ambil dari pengembangan gambaran hidup Ludwig van Beethoven yang tidak lebih dari diliputi nasib sial,” kata seniman Google, seperti dikutip Telegraph.

Screenshot (338)

Beethoven sendiri tumbuh di bawah asuhan ayahnya yang sangat keras, Johann van Beethoven. Ayahnya adalah seorang penyanyi sekaligus guru musik bagi Beethoven. Akan tetapi, menurut kisah yang dikutip Mirror, sang ayah adalah seorang instruktur yang keras dan kerap membuat Beethoven kecil menangis.

Saat usianya beranjak sepuluh tahun, Johann van Beethoven mengeluarkan Beethoven dari sekolah dengan harapan bisa menghasilkan uang lebih banyak dari talenta yang dimilikinya.

Akibatnya, tulisannya menjadi sangat buruk dan begitu pula dengan tanda tangannya. Beethoven pun harus berjuang keras untuk memperbaiki tulisan dan keaslian tanda tangannya.

Ketika beranjak dewasa, ia terkadang terlihat baik dan ramah kepada teman-temannya. Namun, kondisinya semakin terpuruk ketika ia harus kehilangan dua saudara kandungnya. Ia pun merasa harus bertanggung jawab penuh atas keluarganya.

Screenshot (337)

Kisah cintanya pun tidak lebih baik dari kisah keluarganya. Cintanya berulang kali bertepuk sebelah tangan. Kisah asmaranya itu memberikannya lebih banyak penderitaan daripada kebahagiaan.

Akan tetapi, banyak orang percaya bahwa hal tersebut justru memberikannya ‘amunisi emosi’ untuk beberapa karya besarnya, seperti “Für Elise” dan “Moonlight Sonata”.

Pada puncak kariernya, Beethoven mulai kehilangan pendengarannya. Ia juga memiliki denyut jantung tidak beraturan. Kendati demikian, dengan segala hal yang dilaluinya itu, ia berhasil menjadi sosok yang penting dalam transisi, antara era klasik dan romantik dalam dunia musik barat.

“Dia kehilangan dua saudara kandungnya dan harus bertanggung jawab penuh untuk keluarganya sebagai remaja. Ia menjadi ‘gila’ karena cinta yang tak terbalas sebanyak dua kali dan mulai kehilangan pendengarannya di puncak kariernya. Kendati demikian, musik Beethoven dikenang selalu,” lanjut seniman Google.

Bahkan, konon Mozart yang juga merupakan komponis berpengaruh di dunia, pernah mengatakan, “Suatu hari, anak itu (Beethoven) akan memengaruhi dunia.” Kalian bisa melihatnya langsung di beranda Google.

Related Posts

1 of 2
Enable Notifications OK No thanks