Bring Her Back memiliki rating R dan memiliki label 21+ di Indonesia, yang menunjukkan bahwa hanya khusus penonton berusia 21 tahun ke atas, terutama karena adanya unsur kekerasan.
Film ini merupakan garapan duo sutradara, Danny Philippou dan Michael, yang sebelumnya sukses dengan film Talk to Me. Dengan genre horor okultisme, film ini memberikan kesempatan kepada para penonton untuk merasakan ketegangan khas film A24.
Bring Her Back membawa konsep okultisme yang menggoyahkan emosi penonton dengan cerita yang kompleks. Oleh karena kontennya yang mengandung adegan berdarah dan gambar-gambar menyeramkan, film ini memiliki rating restricted (R) menurut Motion Picture Rating (MPA).
Sinopsis Bring Her Back

Film horor ini mengisahkan kakak beradik yang secara tidak sengaja menemukan ritual mengerikan di rumah terpencil ibu angkat mereka yang masih merasakan kehilangan anaknya. Peristiwa ini diawali dengan kematian mendadak ayah mereka yang terjadi di kamar mandi.
Belum sempat merasakan kesedihan dan menyiapkan pemakaman, dua saudara ini langsung dibawa ke rumah baru oleh petugas sosial. Mereka kemudian menyadari bahwa ibu angkat mereka ternyata memiliki rencana tertentu terhadap kehidupan mereka.
Alasan Bring Her Back Mendapatkan Rating R
Banyak adegan dalam film “Bring Her Back” yang snagat mengganggu dan tidak baik untuk anak-anak dan remaja. Film ini menyajikan elemen kekerasan berdarah yang sangat mengganggu, gambar mengerikan, ketelanjangan yang eksplisit, serta penggunaan bahasa kasar yang tidak pantas.
Menurut halaman IMDb, tingkat kekerasan dan gore dalam film ini tergolong ekstrim, disertai dengan suasana menyeramkan dan intens yang sangat kuat.
Jika kita melihat trailernya di saluran YouTube A24 yang mereka rilis pada 1 April 2025, kita akan menyaksikan nuansa ketegangan yang intens dengan memperlihatkan karakter ibu bernama Laura.
Dalam adegan tersebut, tangan Laura yang berlumuran darah terlihat mengarah ke jendela, sementara sebuah lingkaran putih besar mengelilingi rumahnya. Dalam upaya putus asanya, Laura melakukan sebuah ritual supranatural untuk mencoba mengembalikan anak yang telah pergi.
Sebagai sebuah film horor supernatural, ia menyajikan kekerasan yang sangat jelas, termasuk yang melibatkan anak-anak. Selain itu, terdapat juga ketakutan mendalam yang muncul secara tiba-tiba serta rangkaian mutilasi dan body horror yang terus menerus.
Film ini juga mengandung elemen kanibalisme, pembusukan, dan gambaran kematian yang bisa menjadi pemicu atau membuat penonton merasa tidak nyaman. Bring Her Back mulai tayang di bioskop Indonesia sejak tanggal 6 Juni.