Rental Film: Sistem Nonton dan Bisnis Film Yang Sangat Bisa Untuk Kembali Lagi

Rental Film

Rental film yang hit banget di zamannya | Hipwee

Bagi kita-kita yang tumbuh pada dekade 80 hingga awal 2000an, pastinya kamu masih ingat dengan bisnis rental film.

Tidak hanya ingat, namun sangat memungkinkan juga bagi kita-kita yang dulunya melakukan bisnis tersebut. Atau setidaknya, kita sering memanfaatkan jasa dari bisnis ini. Dan sekali lagi pada dekade-dekade tersebut, bisnis ini sangat menguntungkan baik bagi pebisnis maupun yang memanfaatkan jasanya ini.

Apalagi yang hobi banget nonton film. Wah kala itu, tempat rental film sudah bagaikan tempat rental main PS. Pokoknya kita akan menghabiskan waktu berjam-jam di dalam ruangan kecilnya untuk melihat-lihat deretan VCD atau DVD film yang ada sebelum akhirnya memutuskan pada satu film yang ingin kita rental

Apa Itu Rental Film?

Ultra Disc merupakan tempat rental hit pada dekade 2000an | Ultra Disc

Oke sebelum lanjut lagi, mungkin bagi kamu-kamu yang generasi lebih muda, saat ini sedikit kebingungan atau bahkan gak tahu apa dan bagaimana istilah rental film.

Jadi ya sesuai bahasa serapannya yang merupakan dari Bahasa Inggris, Rent, maka Rental bermakna sewa. Dan apabila kita gabungkan dengan kata film, maka Rental Film adalah sewa film.

Lebih spesifiknya lagi, rental film adalah salah satu format bisnis yang memberikan jasa untuk menyewakan home video (Betamax, VCD, Laser Disc, DVD) ke mereka-mereka yang ingin nonton film.

Tentunya karena ini bisnis, maka kitapun harus membayar harga sewa dari 1 film yang kita sewa tersebut. Gue sih sudah sedikit lupa-lupa. Tapi seingat gue, harganya itu merupakan harga durasi sewa bukan dari jumlah keeping atau detail filmnya.

Jadi misalkan harga sewa untuk 1 hari Rp. 3.000, maka apabila kita ingin menyewa 4 hari, kita harus membayar Rp. 12.000. Sekali lagi ini seingat gue ya. Nah semakin lama lagi jumlah harinya, maka tentunya, jumlah harga sewa yang akan kita bayarkan tersebut akan lebih mahal lagi.

Berdasarkan pernyataan tersebut. Maka sekali lagi gak heran jika pada zamannya, rental film menjadi bisnis kedua setelah WARTEL (warung telepon) yang dipilih banyak orang kala itu.

Mengapa Rental Film Ada dan Disukai Oleh Audiens?

Rental Film | Kompasiana.com

Nah pada poin sebelumnya kita telah membahas dari sisi pebisnisnya. Sekarang giliran sisi audiens/penyewanya yang akan kita bahas.

Kalau kita pikir kenapa sih bisnis ini sampai ada? Lalu kenapa juga audiens suka dengan konsep bisnis ini? Ya pada intinya sih agar tidak merugikan audiens. Maksudnya begini, jauh sebelum adanya bisnis rental film, maka mau tak mau kita harus membeli home video dari film yang ingin kita saksikan.

Catat poin kataya: MEMBELI. Jadi ya kalau kita ketika menyaksikannya merasa dirugikan karena konten filmnya gak bagus, ya kita harus terima saja. Tidak ada dan juga tidak mungkin bisa kita akan datang ke toko tempat kita membeli home video-nya, lalu komplain dan mengembalikan videonya (termasuk minta uang kembali juga).

Nah berdasarkan fakta tersebut, maka inisiatif untuk rental film pun tercipta. Dengan rental film, selain harga yang kita bayarkan sangat jauh lebih murah. Juga apabila kita merasa gak yakin kalau filmnya bagus, kita bisa menentukan sendiri durasi sewanya.

Bahkan seingat gue lagi. Katakanlah kita sudah membayar untuk 3 hari sewa. Namun pada hari pertama kita nonton filmnya, ternyata filmnya jelek banget. Nah kita bisa tuh malamnya atau besoknya (hari ke-2) mengembalikan home video-nya. Jadi istilahnya kalaupun rugi, ya cuma rugi sedikit saja. Alias tidak “rugi bandar.”

Sangat Bisa Untuk Ada Lagi (walau memang sedikit sulit)

Sewa Video top di Amerika Serikat, BlockBuster | Detik Travel

Nah dengan segala poin yang telah tersebutkan tersebut. Menurut gue bisnis sekaligus jasa rental film ini harus ada lagi. Terlebih seperti kita ketahui, saat ini seluruh harga sudah sangat mahal termasuk harga beli DVD dan Blu-Ray film (yang orisinil tentunya).

Juga sekali lagi pada era yang sudah kian sulit dan mahal saja ini. Bisnis rental film bisa sangat menguntungkan kantong. Tapi memang sih pada saat yang sedikit atau bahkan lumayan sulit rasanya untuk melakukan bisnis tersebut.

Hal ini tentunya karena keberadaan Internet dan juga situs-situs streaming serta download film yang jumlahnya sudah sangat bejibun. Sehingga, orang-orang kini tinggal masuk ke situsnya, straming/download, lalu sudah deh tinggal ditonton filmnya baik dari PC, laptop, atau TV.

Metode ini tentunya selain jauh lebih praktis, juga sangat jauh lebih hemat. Karena kita tidak mengeluarkan satu peser uang untuk membayar film yang akan kita tonton. Tapi ya sekali lagi, seperti kita membeli rilisan fisik dari film atau musik, ada kesenangan dan “seni” tersendiri jika kita melakukan rental film tersebut.

Jadi apakah mungkin nantinya tren rental film akan ada lagi walau memang saat ini sudah sangat sulit? Well, kalau kata orang barat sana nih, finger crossed banget saja deh. Kalau menurutmu sendiri bagaimana nih guys?

Exit mobile version