MovieReview Film

Review Copshop (2022): Penipu, Polisi dan Pembunuh Bayaran Perang Dalam Kantor Polisi

Walau sekilas filmnya seperti film action kelas B "kacangan", tapi kata reviewer film ini keren banget. Inilah review Copshop lengkapnya.

Review Copshop ini tidak mengandung SPOILER sama sekali. Sejujurnya ketika melihat poster film ini pertama kali pada tahun 2021 lalu di sebuah situs unduh film, gue merasa kurang begitu tertarik. Karena dari desain poster, nama pemain dan keseluruhan feeling-nya, Copshop terlihat dan terasa seperti film kelas B.

Ya gak salah juga sih dengan film kelas B tapi gak memungkiri pada umumnya, film kelas B apalagi yang action, terlihat dan terasa super “kacangan”. Atau tampilan dan feel-nya gak seperti film action kelas A seperti contohnya John Wick.

Berdasarkan pandangan tersebut, ya gue sih sebenarnya tidak ada niatan untuk nonton Copshop apalagi me-review film arahan Joe Carnahan (Smokin’ Aces) ini. Namun gue mulai sedikit goyah ketika menyaksikan review-review film ini di YouTube.

Pasalnya, rata-rata reviewer YouTube memberikan penilaian oke atau setidaknya lumayan banget terhadap film yang digawangi oleh Gerard Butler (200) dan Frank Grillo (Captain America: The Winter Soldier) ini.

Terlebih lagi, pada hari Jum’at, 21 Januari 2022 kemarin, film ini baru saja premier di jaringan bioskop XXI (terlepas aslinya film ini merupakan rilisanya tahun 2021). Nah berdasarkan seluruh alasan tersebut, akhirnya gue memutuskan untuk melakukan review Copshop ini.

Lalu, apakah memang filmnya sekeren seperti yang reviewer-reviewer YouTube katakan? Langsung saja simak review Copshop berikut ini.

Penipu VS Pembunuh Bayaran

review copshop
STXinternational

Copshop adalah film drama action dengan sedikit bumbu komedi di dalamnya. Filmnya mengisahkan seorang penipu ulung atau con artist bernama Teddy Murretto (Grillo) yang entah mengapa mencuri mobil polisi dan ngebut dengan mobilnya.

Aksinya inipun terhentikan oleh dua polisi, Duane Mitchell (Chad L. Coleman) dan Valerie Young (Alexis Louder). Namun bukannya benar-benar menyerah, Teddy malah memukul wajah Valerie. Kontanlah karena ia memukul seorang polisi, Duane dan Valerie langsung menggiringnya ke dalam penjara.

Nah di lain tempat, seorang pembunuh bayaran (hitman) bernama Bob Viddick (Butler) menyerempet mobil polisi. Ternyata ia dalam keadaan mabuk berat sehingga, ia tidak sadar telah menyerempet mobil polisinya.

Tapi tetap saja, karena ia secara teknis sudah melanggar hukum dan hitungannya menyerang polisi juga (walau dalam keadaan mabuk), iapun akhirnya mendekam juga dalam penjara. Dan ternyata lokasi sel penjaranya berhadap-hadapan dengan sel Teddy (kantor polisi yang sama juga).

Sama-Sama Sengaja Ingin Dipenjara

review copshop
STXinternational

Nah ketika melihat deskripsi paragraf plot terakhir di atas, awalnya terlihat kalau Bob dan Teddy berada dalam penjara yang sama karena faktor kebetulan semata.

Namun pada akhirnya terungkap kalau keduanya memang sengaja melakukan tindakan masing-masingnya tersebut. Alias, keduanya memang sengaja ingin dipenjara. Teddy sengaja karena ingin menghindari Bob tapi lucunya, Bob justru sengaja ingin dipenjara demi bisa dekat dan membunuh Teddy di dalam sel-nya.

Pembunuh Bayaran Yang Saling Bersaing

Wlvldh5zvrhgichazraadwdyl88ame
STXinternational

Nah di tengah kekacauan yang unik tersebut, tiba-tiba datang lagi satu pembunuh bayaran bernama Lamb (Toby Huss). Ia ternyata juga ingin membunuh Teddy. Dan gokilnya, yang mempekerjakan Lamb adalah yang juga mempekerjakan Bob.

Alhasil kini, keduanya saling bersaing untuk melihat siapa dulu yang bisa memenuhi kontrak mereka untuk membunuh Teddy.

Nah lagi-lagi di tengah keribetan ini, Young dan rekan polisinya yang lain, bertekad untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Siapakah sebenarnya Teddy? Kenapa ia sampai diincar nyawanya oleh 2 pembunuh bayaran tersebut?

Namun bisa kita tebak, usaha Young untuk mengetahui kebenaran tersebut tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan. Alhasil interogasinya pun penuh dengan berbagai kebohongan, kejujuran, dan bahkan aksi tembak-menembak serta ledak-ledakan dalam kantor polisi kecilnya itu.

Berhasilkah Young menguak seluruh misteri Teddy beserta kedua pembunuh bayarannya ini?

Konyol Tapi Seru

1118full Copshop Screenshoth
STXinternational

Ya berdasarkan deskripsi plot review Copshop tersebut, tak memungkiri kalau plot filmnya memang terasa sangat konyol walau memang, masih masuk akal. Tapi kerennya, filmnya ini masih terasa sangat seru atau asyik banget.

Pokoknya kalau kamu suka film tembak-tembakan atau yang action-action ringan, pasti bakalan suka banget. Selain itu sekali lagi, plot ceritanya juga lumayan gampang untuk dicerna. Jadi ya cocok banget deh bagi kamu yang memang lagi ingin nonton yang seru-seru dan enteng-enteng saja.

Penampilan Keren Butler dan Grillo

Copshop007
STXinternational

Aspek yang telah gue sebutkan tersebut, semakin keren dengan penampilan aktor-aktornya yang bisa gue katakan oke dan solid untuk film action ringan seperti ini. Bahkan menurut gue penampilan mereka sedikit lebih oke dari yang kita ekspektasikan.

Grillo dan Butler sepertinya kita gak usah ragukan. Keduanya memang merupakan dua dari sekian banyak bintang action generasi 2 dekade terakhir yang selalu tampil memuaskan dalam setiap filmnya.

Nah dalam Copshop ini, penampilan keduanya pun juga masih sama memuaskannya. Ya pokoknya sama saja seperti ketika menyaksikan action dan badass keduanya di film-film action sejenisnya.

Cuma sayang sedikit nih karena kapasitas dan restriksi dari peran masing-masingnya, alhasil terlihat agak sedikit kurang tereksplorasi chemistry keduanya. Well, semoga saja ke depannya Hollywood akan membuat film yang menampilkan keduanya sebagai dua bintang utama. Karena jujur, gue melihat potensi chemistry super asyik dari keduanya ini.

Alexis Louder Calon Aktris Kulit Hitam Badass

Ca Times.brightspotcdn.com 1
STXinternational

Nah penampilan keren Butler dan Grillo ini kian terdukung oleh penampilan badass dari Alexis Louder. Gokil sih guys. Bahkan dari adegan pertamanya, Louder sukses menampilkan sosok Young yang sangat badass sebagai polisi wanitanya.

Pokoknya ia terlihat meyakinkan dan sangat sangar. Gue sih berharap setelah Copshop ini, akan kian banyak proyek film action yang akan menghampirinya. Atau mungkin proyek film komik/superhero.

Terus terang ketika menyaksikan sosoknya dalam film ini, bagi gue semestinya ia yang memerankan Michone dalam seri The Walking Dead. Walau memang, Danai Gurira sudahlah pas sebagai karakter badass TWD tersebut.

Atau ke depannya ia bisa juga tampil dalam film-film Black Panther MCU? Intinya, PLEASE HOLLYWOOD! Jangan sia-siakan potensi keren dari Louder ini. Ia bisa menjadi bintang action wanita kulit hitam terkeren pada dekade ini.

Pilihan Editing Yang Buruk

1118full Copshop Screenshotc
STXinternational

Akan tetapi terlepas seluruh aspek positif tersebut, Copshop tentunya masih memiliki beberapa kekurangan. Namun dari semuanya, ada dua yang sangat mengganggu gue.

Pertama, adalah pilihan editing dalam film ini yang cukup fatal buruknya. Spesifiknya, ada beberapa transisi adegannya yang tidak rapih dan linear. Alhasil membuat transisi adegannya seperti ada bagian yang disensor. Padahal sih gak, memang editing-nya aja yang salah.

Bagi kamu yang sudah atau berencana untuk nonton di bioskop, gue cuma mengingatkan kalau misalkan kamu melihat beberapa adegan tersebut, jangan khawatir. Itu bukan hasil dari sensor Lembaga Sensor Film kita. Memang secepat dan sesalah itulah pemotongannya.

Alhasil juga gara-gara hal tersebut, terdapat lumayan banyak beberapa adegan penting yang asal muasal / penyebabnya tidak dijelaskan. Oke, mungkin kita pada akhirnya bisa menerkanya secara logis.

Tapi tetap saja, adegan penjelasan dari apa yang terjadi pada adegan yang kita saksikan, harusnya tetap dijelaskan secara kasat mata dengan proses editing adegan yang juga sama okenya.

Huss si Konyol Yang Menghidupkan Filmnya

1118full Copshop Screenshot
STXinternational

Kekurangan selanjutnya adalah pacing babak pertamanya yang terasa melempem. Padahal intro film ini sudah lumayan membuat kita semangat untuk nonton filmnya. Tapi setelah intro dan masuk babak pertama, tiba-tiba filmnya terasa melempem.

Pokoknya seperti film drama polisi biasa saja. Walau babak pertamanya juga sudah mengungkapkan twist Bob dan Teddy yang memang sengaja untuk dipenjara tersebut, tetap saja pacing filmnya terasa boring dan sedikit berantakan.

Namun kesemua itu langsung berubah atau membuat kita melek banget ketika pada babak kedua, Huss sebagai Lamb, muncul. WOW! 180 derajat langsung mood kita langsung naik dan semangat lagi.

Pasalnya Huss menampilkan karakter Lamb-nya dengan sangat konyol. Pokoknya membuat kita tersenyum dan ketawa-ketawa. Kian tertawa lagi ketika kita kembali mengingat kalau sosok Lamb yang ia perankan, adalah seorang pembunuh bayaran.

Ya logikanya mana ada sih dalam sejarah perfilman, seorang pembunuh bayaran tampil dengan konyol dan kocak? Sumpah guys. Kalau misalkan Huss sama seriusnya seperti Bob-nya Butler atau karakter lainnya, mungkin pacing Copshop akan jauh lebih melempem dan membosankan.

Film Pelepas Stres Yang Sangat Fun

V
STXinternational

Jadi berdasarkan seluruh penilaian-penilaian tersebut, yang bisa kita simpulkan sekali lagi dari review Copshop ini, adalah film ini sangat fun.  Memang terdapat pilihan editing yang gak enak banget dan secara keseluruhan filmnya ringan-ringan saja.

Tapi ya semua hal tersebut berhasil tertutupi dengan betapa seru dan fun-nya film ini. Terlebih, penampilan seluruh aktornya juga oke banget. Jadi ya sepertinya tidak ada salahnya bagi kamu untuk menjadikan Copshop sebagai tontonan film di akhir pekan ini.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks