MovieReview Film

Review Everything Everywhere All At Once (2022): Kisah Multiverse Yang Absurd, Gokil, dan Penuh Kasih Sayang

Bagi kamu yang mungkin dari kemarin sudah berencana untuk nonton filmnya. Berikut adalah review Everything Everywhere All At Once.

Review Everything Everywhere All At Once ini tidak mengandung SPOILER!

Entah sengaja atau memang hanya kebetulan semata. Yang jelas dalam beberapa tahun terakhir ini, film bertemakan multiverse mulai marak diproduksi. Dan untungnya juga, hampir semua orang suka dengan film genre ini.

Salah satu bukti konkret dan baru kita rasakan banget untuk membuktikan pernyataan tersebut tentunya adalah film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022).

Ya memang sih, salah satu faktor terbesar lainnya juga mengapa film tersebut disukai karena citra brand MCU-nya. Tapi kalau kita pikir dan ingat lagi. Toh gak semua film MCU yang disukai. Alias audiens juga melihat tema ceritanya.

Jadi dengan kata lain lagi, terbukti banget kalau rata-rata audiens memang menyukai film yang bertemakan multiverse.

The Daniels Turut Meramaikan Trend-nya

Nah mungkin karena melihat kenyataan ini. Alhasil, membuat duo sutradara Daniel Kwan dan Daniel Scheinert (Swiss Army Man), menjadi ingin ikut meramaikan tren genre multiverse ini.

Alhasil duo sutradara yang juga dikenal dengan “The Daniels” inipun membuat dan merilis film ini. Dan apabila kita rajin membuka-buka dan membaca-baca berbagai artikel atau video berita/review film.

Kita pastinya sudah mengetahui kalau Everything Everywhere All At Once ini mendapatkan banyak review super positif. Bahkan banyak reviewer yang mengatakan kalau film ini adalah salah satu film terbaik pada tahun 2022 ini.

WOW! Apa iya demikian? Well, mari kita langsung simak saja review Everything Everywhere All At Once berikut ini.

Kisah Hidup Super Sibuk dan Repot Seorang Pebisnis Laundry

review Everything Everywhere All At Once
Michelle Yeoh sebagai Evelyn Wang | A24

Film ini berfokus pada sosok pebisnis wanita dan juga sudah berkeluarga, Evelyn Wang (Michelle Yeoh). Ia pokoknya selalu sibuk dengan bisnisnya. Sehingga seringkali mengacuhkan apapun dan siapapun di sekitarnya.

Bahkan ketika suaminya, Waymond Wang (Ke Huy Quan) ingin memberikan surat pengajuan cerai, Evelyn tidaklah menggubrisnya. Walau demikian, ia masih lumayan memperhatikan putri kandung keduanya, Joy (Stephanie Hsu).

Tapi ironisnya, di mata Joy ibunya masih gak asyik sama sekali. Pasalnya sang ibunda tak kunjung menyetujui hubungannya dengan kekasih wanitanya, Becky (Tallie Madel).

Harus Menyelamatkan Seluruh Multiverse

review Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once | A24

Nah di tengah seluruh kerepotan dengan bisnisnya ini. Tiba-tiba Waymond bertingkah menjadi sangat aneh. Ia memberikan berbagai instruksi absurd yang membuat sang istri menjadi bingung.

Namun pada akhirnya terungkap kalau badan Waymond dimasuki oleh Waymond dari universe (earth) lain. Nah instruksi absurd yang diberikan oleh versi universe lainnya ini, ternyata memiliki implikasi yang gak main-main.

Jobu Tupaki

review Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once | A24

Pada intinya, Waymond versi universe lain ini mengatakan kalau ada sosok jahat bernama Jobu Tupaki, Nah Tupaki ini adalah sosok yang pada dasarnya nih bisa melakukan transfer badan/jiwanya ke seluruh versi atau varian dirinya di universe lain.

Atau kalau istilahnya dalam film ini, Verse-Jumping. Sebenarnya semua karakter dalam film ini bisa dan sah-sah saja melakukan teknik tersebut. Tapi masalahnya, Tupaki bisa transfer ke semua variannya yang ada di seluruh universe-nya.

Nah menurut Waymond, kemampuannya yang gak biasa ini bisa menghancurkan seluruh kestabilan seluruh earth/universe. Ya dengan kata lain seluruh multiverse bisa hancur. Belum lagi Tupaki entah mengapa, terobsesi banget untuk membunuh Evelyn.

Dengan semua yang telah dijelaskan ini. Maka Evelyn, kini harus cerdas-cerdas dalam mengelola dirinya di masing-masing bumi. Sembari pada saat yang sama, lari dari kejaran Tupaki tersebut.

Lalu apakah ia bisa mengelola dan menyeimbangkan semuanya? Lalu bisakah ia lolos atau bahkan melawan Tupaki? Dan yang lebih penting, apa yang mendorong Tupaki untuk membunuh Evelyn?

Konsep Multiverse Yang Serupa Tapi Segar

1118full Everything Everywhere All Atf Once Screenshot
Everything Everywhere All At Once | A24

WOW! Ya mungkin kata seruan ini yang sangat tepat untuk memulai review Everything Everywhere All At Once ini.

Pasalnya apa yang seluruh media dan reviewer katakan gak salah sama sekali. Film ini memang beda, absurd, tapi ya keren banget. Pasalnya walau pada permukaannya adalah konsep multiverse yang sudah sangat familiar.

Namun secara eksekusinya, semuanya benar-benar terlihat beda dan segar. Ya ada sih salah satu konsep multiverse dalam film ini yang juga kita lihat di Doctor Strange in the Multiverse of Madness kemarin.

Tapi sekali lagi The Daniels bisa menyuguhkannya dengan sedikit berbeda. Dan perbedaan sekaligus kesegaran ini, juga dipengaruhi habis-habisan oleh plot dan konsepnya yang tentunya sedikit berbeda dari Doctor Strange 2 tersebut.

Sangat Scientific Tapi Mudah Banget Kita Pahami

10947772
Everything Everywhere All At Once | A24

Selain karena eksekusi dan tampilannya. Hal lain yang membuat film berkonsep multiverse ini beda dari Doctor Strange 2 atau lainnya adalah aspek ilmiahnya.

Maksudnya gak seperti Doctor Strange 2 yang lebih mengedepankan aspek fantasi dan kisah fiktifnya. Everything Everywhere All At Once justru lebih mengedepankan aspek scientific-nya.

Jujur ketika adegan dimana karakter Waymond menjelaskan seluruh konsep multiverse termasuk pemahaman Verse-Jumping, gue pribadi langsung paham banget. Bahkan gue saja sambil ngoceh sendiri ketika nontonnya.

Pokoknya nih even bagi kamu yang mungkin sering kesulitan mencerna penjelasan-penjelasan ilmiah pun, kamu gak akan kesulitan deh. Lalu juga gak menutup kemungkinan setelah nonton film ini, kamu akan lebih ingin mendalami konsep multiverse.

Efek Visual dan Sound Editing Yang Gokil Banget

Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once | A24

Nah kekerenan seluruh eksekusi filmnya tersebut, kian diperkuat dengan aspek efek visual dan sound editing yang super gokil.

Well, kalau untuk dari sisi visual. Sepertinya gue gak perlu panjang lebar. Karena ya film ini ber-genre multiverse. Yang mana, filmnya harus menampilkan banyak adegan proses dari satu universe ke universe lain.

Atau secara generalnya, film ini ber-genre sci-fi fantasi. Sehingga ya aneh banget sih kalau sampai tampilan efek visualnya gak ciamik. Dan untungnya, film ini sangat sukses dalam melakukan hal tersebut.

Yang justru lebih ingin gue singgung adalah aspek sound editing film ini. GOKIL! Bahkan baru sekitar 5 menit pertama saja, kualitas sound editing film ini menggelegar banget.

Pokoknya kalau sampai film ini gak masuk nominasi Best Sound pada ajang 95th Academy Awards tahun 2023 mendatang. Gue bakalan teriak, dan bahkan mengunggah status/tweet protes ke pihak akademinya. Pasalnya film ini sangat layak untuk masuk nominasi atau bahkan memenangkan penghargaan kategori tersebut.

Penampilan Tergokil Yeoh Sejauh Ini

3
Everything Everywhere All At Once | A24

Well tentunya akan percuma banget saja apabila secara teknikal sudah oke tapi gak didukung juga oleh penampilan keren dari seluruh aktornya. Nah untungnya, seluruh aktor dalam film ini sukses melakukannya.

Yeoh sebagai pemeran utama filmnya ini benar-benar keren nan gokil. Dan ya gue setuju banget dengan Chris Stuckmann dan juga seluruh reviewer lainnya. Ini adalah penampilan terbaik Yeoh dalam sepanjang karirnya.

Pasalnya aktris asal Malaysia 59 tahun ini sukses banget men-tackling seluruh aspek akting yang dibutuhkan. Gak hanya ia sukses dalam memerankan variasi karakter Evelyn yang beda-beda situasinya.

Ia juga sukses memapilkan emosi sekaligus kekalutan campur baur yang sedang Evelyn alami. Alhasil, gak heran ketika kita menyaksikannya. Kita menyaksikan Evelyn bukan Yeoh.

Comeback Keren Dari Ke Huy Quan

1024full Everything Everywhere All At Once Screenshot
Everything Everywhere All At Once | A24

Quan sebagai Waymond juga gak kalah gokilnya. Bahkan kalau menurut gue pribadi. Adalah Quan yang menjadi scene stealer dalam filmnya ini.

Selain memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang jauh lebih jelas dari Yeoh. Juga Quan sangat keren dalam melakukan switching antara Waymond versi earth utama dan versi earth alternatif yang memberikan instruksi ke Evelyn tersebut.

Pokoknya transisinya sangat smooth nan ciamik banget. Nah karena penampilannya yang keren tersebut, maka bisa kita katakan juga kalau Quan melakukan comeback akting yang keren banget.

Bagi kamu yang mungkin belum tahu. Quan adalah mantan aktor cilik. Ia banyak dikenal sebagai karakter bernama Short Round dalam film Indiana Jones and the Temple of Doom (1984). Lalu ia juga ngetop melalui peran Richard “Data” Wang dalam film klasik 80an, The Goonies (1985).

Namun semenjak penampilan terakhirnya dalam film Hong Kong Red Pirate (1996). Quan rehat lama dari akting dan bahkan industri perfilman. Dan yap melalui film ini sekali lagi, Quan melakukan comeback akting yang keren banget.

Performa Dukungan Oke Dari Curtis dan Hsu

5
Everything Everywhere All At Once | A24

Walau kegokilan performa Yeoh dan Quan mendominasi. Namun bukan berarti aktor-aktor pendukung lainnya lantas tidak bersinar juga. Malah yang ada seluruh aktor pendukungnya juga gokil-gokil aktingnya.

Hsu sebagai putri kandung Evelyn, Joy, kian membuat keren performa Quan dan Yeoh apalagi, Yeoh. Pokoknya seperti sang “ibunda”, Hsu sukses banget menampilkan variasi sekaligus kekontrasan versi-versi Joy dalam filmnya ini.

Aktris senior yang terkenal sebagai Laurie Strode dalam franchise slasher horror, Halloween, Jamie Lee Curtis, juga tampil oke dalam film ini. Bahkan (tanpa mengungkapkan lebih banyak lagi). Ada satu adegan dari karakternya yang bernama Deirdre Beaubeirdra yang membuat kita berpikir kembali.

Spesifiknya seperti yang pernah terungkap dalam salah satu artikel Dafunda satu tahun lalu. Faktanya, Curtis adalah salah satu aktris yang hampir memerankan karakter wanita badass, Sarah Connor dalam franchise Terminator.

Namun karena alasan spesifik yang gak pernah terungkap. Alhasil, Curtis gagal untuk mendapatkan peran tersebut. Nah pada salah satu adegan film ini, sekali lagi kita akan bergumam dan berpikir sendiri nantinya, “wah ternyata kalau andaikata dulu Curtis terpilih jadi Sarah Connor-nya, bakalan oke juga sih.”

Film Wajib Tonton Tahun 2022

Intro 1649731054
Everything Everywhere All At Once | A24

Jadi berdasarkan seluruh ulasan review Everything Everywhere All At Once ini, maka kesimpulannya adalah kamu WAJIB sih nonton film ini. Memang sih film ini bukannya yang super sempurna banget. Bahkan bagi gue pribadi memasuki babak klimaksnya, pacing dan feel-nya agak melemah sedikit.

Namun tetap saja film ini merupakan film bertemakan multiverse yang sangat absurd, unik, gokil, dan memiliki unsur edukasi serta kasih sayang (love) yang sangat menginspirasi.

Apalagi kalau kamu nge-fans banget dengan film bertemakan multiverse atau film Swiss Army Man. Yakin bakalan suka banget sama film ini. Bahkan kamu yang gak suka dengan film yang sifatnya terlalu “ngeyel” seperti ini, gue yakin kamu akan berubah pikiran deh.

Intinya, Everything Everywhere All At Once gak hanya menjadi film bertemakan multiverse terbaik. Namun film ini juga merupakan salah satu film terbaik (best movie) pada tahun 2022 ini. MUST WATCH banget deh!

Oke deh guys semoga review Everything Everywhere All At Once ini bermanfaat ya!

Related Posts

Leave Comment
Enable Notifications OK No thanks