MovieReview Film

Review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022): Rahasia Dumbledore Yang Tidak Terlalu Spesial

Terlepas sudah lama sejak perilisan perdananya, berikut adalah ulasan Review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore.

Review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore ini tidak mengndung SPOILER!

Sebelum memulai, gue hanya ingin menekankan saja. Sebenarnya gue sih mau saja memformat review ini sebagai spoiler review.

Tapi mengingat beberapa dari kamu mungkin masih belum nonton dan faktanya film ini masih tayang di setidaknya 3 jaringan bioskop CGV. Maka gue akan menghormati kalian semua. Sehingga ya review ini bukanlah spoiler review oke?

Resepsi Negatif Terhadap Dua Film Sebelumnya

Tak memungkiri semenjak film pertamanya, Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016) rilis. Bisa kita katakan kalau franchise prekuel Harry Potter ini tidaklah semegah dan sesukses seperti franchise “seniornya” tersebut.

Banyak yang menganggap secara keseluruhan, tingkat excitement Fantastic Beasts masih kalah jauh dengan Harry Potter. Sekuelnya, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018), sayangnya kian memperparah pernyataan tersebut.

Dengan kata lain, terlepas secara keseluruhan masih layak tonton, namun franchise ini kurang begitu disukai banyak orang (terkecuali Potterheads). Sehingga, gak heran juga walau secara total box-office kedua filmnya sukses, namun secara resepsi, kedua filmnya mendapatkan review yang gak begitu positif.

Resepsi Lebih Mengecewakan Dari Reviewer Lain

Nah berdasarkan pernyataan tersebut. Gak heran jika semenjak awal April 2022 lalu, banyak yang merasa ragu-ragu untuk menyaksikan film ketiganya ini. Tapi pada saat yang sama, keraguan juga karena adanya kebimbangan yang sedikit kontras.

Pasalnya kalau kita bandingkan dengan dua film sebelumnya. Review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore ini sedikit jauh lebih positif. Kalian bisa saksikan sendiri review-nya dari beberapa reviewer film top YouTube-nya.

Lalu, apakah Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore ini oke atau lagi-lagi mengecewakan nih? Apakah memang masih layak untuk kita tonton baik di bioskop? Well, langsung saja nih simak review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore berikut ini.

Persiapan Perang Besar Dumbledore VS Grindelwald

Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore berlatar pada tahun 1932. Kini, Newt Scamander (Eddie Redmayne) sudah tergabung dengan Dumbledore’s Army.

Alhasil, ia beserta kakak laki-lakinya, Theseus (Callum Turner), harus selalu siaga setiap saat untuk mendapatkan perintah penting dari Albus Dumbledore (Jude Law).

Keduanya sendiri juga harus lebih waspada ketika menjalankan perintah/misinya tersebut. Pasalnya Credence Barebone (Ezra Miller) beserta laskar Gellert Grindelwald (Mads Mikkelsen) selalu tahu dan siap menghentikan langkah mereka.

Bahkan langkah sekecil apapun, juga bisa terhenti kalau Newt dan Theseus minim kewaspadaannya. Walau hal ini terasa sangat stres, toh faktanya mereka tahu konsekuensinya dan memang sudah rela untuk mengorbankan diri bersama Dumbledore.

Grindelwald Kian Memperluas Influensnya

review fantastic beasts: the secrets of dumbledore
Mads Mikkelsen sebagai Grindelwald barunya | Warner Bros. Pictures

Nah pada saat yang sama. Grindelwald kian bersemangat untuk memperluas influensnya/agendanya. Spesifiknya ia masih berambisi untuk menguasai kaum non-sihir (Muggle atau No-Maj). Bahkan kalau perlu menghabisi kaum ini.

Pasalnya ia sangat menginginkan agar para penyihir atau Wizarding World yang nantinya 100% mendominasi seluruh dunia. Namun terlepas pengejaran ambisiusnya tersebut. Faktanya ia juga masih harus mengurus Credence alias Aurelius Dumbledore.

review fantastic beasts: the secrets of dumbledore
Warner Bros. Pictures

Credence sendiri kini sudah payah banget kondisinya. Hal ini karena dirinya yang seorang Obscurial. Nah dalam kondisinya ini, sekali lagi Credence seperti Grindelwald dan juga pasukannya yang lain, harus bisa terus untuk fokus.

Pasalnya apabila lengah sedikit, maka tentunya Dumbledore’s Army akan bisa cepat dan sukses mengalahkan mereka semua. Ya intinya sekali lagi kedua kubu ini sedang melakukan persiapan perang sihir (Wizarding War) satu sama lainnya.

Lalu bagaimanakah kisah selanjutnya? Makanya, langsung saja saksikan Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore oke?

Film Filler Saja

1118full Fantastic Beasts The Secrets Of Dumbledore Screenshot
Warner Bros. Pictures

Nah setelah membaca deskripsi plot ceritanya tersebut. Marilah kita sekarang lakukan review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore ini. Well tanpa basa-basi, menurut gue film ini gak lebih dari “filler” saja.

Maksudnya, ya film ini cuma ingin menampilkan apa saja yang sedang dilakukan kedua kubu yang berseteru dalam mempersiapkan perang besarnya. Alias bagi gue, film ketiganya ini gak ada yang kita tunggu banget.

Oke memang sesuai judulnya, melalui film ini kita menunggu rahasia seorang Dumbledore. Dan okelah, penungguan kita terhadap jawaban premisnya ini masih oke. Tapi sayangnya secara keseluruhan, pengungkapan rahasia Dumbledore yang dijanjikan inipun juga terasa biasa saja.

Walau demikian, jangan salah ya guys. Secara keseluruhan juga, film ini masih sangat layak tonton. Masih seru kok. Namun ya memang sih seperti kedua film sebelumnya, keseruannya masih dalam taraf yang normal-normal saja.

Newt Kian Resmi Menjadi Karakter Pendukung Saja

768full Fantastic Beasts The Secrets Of Dumbledore Screenshot
Warner Bros. Pictures

Nah satu lagi aspek yang sedikit mengganggu dari film ini adalah terkait posisi karakter Newt Scamander. Seperti kita ketahui, Newt semenjak film pertamanya, mendapatkan billing sebagai karakter utama dari adaptasi prekuel Harry Potter ini.

Oke memang pada film pertamanya, karakter ini sesuai banget dengan premisnya tersebut. Dalam film keduanya, ia masih menjadi karakter utamanya namun kalau kita lihat, porsi keterlibatannya gak sebesar di film pertamanya.

Nah pada film ketiganya ini, kian terlihat kalau Newt sudah resmi menjadi karakter pendukung utama saja. Ia dalam film ini masih memiliki kapasitas peran yang besar dan penting. Namun sayangnya malah Albus Dumbledore-nya Law lah yang justru lebih mendominasi.

Belum lagi ia juga harus berbagai layar dengan karakter pendukung utama lainnya yang juga memiliki sub-plot yang juga penting seperti Queenie Goldstein (Alison Sudol) dengan Jacon Kowalski (Dan Fogler). Alhasil, makin “terpojokkan” saja sosok Newt dalam seri ketiganya ini.

Tapi untungnya sekali lagi, setiap ia tampil, ia pastinya melakukan hal yang sangat penting terhadap kelangsungan plot ceritanya.

Penampilan Seluruh Cast Yang Masih Konsisten Banget

1118fullhotg
Allison Sudol sebagai Queeni Goldstein | Warner Bros. Pictures

Untungnya terlepas kapasitas perannya yang kini sudah gak lebih dari karakter pendukung tersebut. Redmayne masih oke dan konsisten saja sebagai Newt.

Dengan kata lain, melalui performanya, ia sukses membuat sosok Newt yang walau sekali lagi dalam film ketiganya ini tidak terlalu menjadi karakter utama, masih terlihat penting banget. Redmayne tak memungkiri memanglah aktor yang tepat untuk memerankan karakter awkward dan introvert ini.

Namun bukan Redmayne saja yang keren dalam film ini. Law, Fogler, Sudol, dan bahkan pendatang baru seperti Jessica Williams (Love Life) sebagai Lally Hicks pun, jugalah sukses menampilkan skill gokil nan konsisten mereka.

Mikkelsen si Grindelwald Baru

696full Fantastic
Warner Bros. Pictures

Nah ngomong-ngomong aktor pendatang barunya. Lalu bagaimana penampilan si aktor pemeran Grindelwald barunya, Mads Mikkelesen? Apakah aktor keren asal Denmark ini sukses meneruskan hasil kerja keren aktor sebelumnya, Johnny Depp (Ed Wood)?

Well melalui review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore ini. Bisa gue katakan kalau untuk urusan akting, aktor 56 tahun ini lagi-lagi sukses besar. Ya kalau kita sudah sering melihat hasil-hasil kerja Mikkelsen sebelumnya, pernyataan ini rasanya sangat wajar alias gak aneh.

Namun pada saat yang sama, Grindelwald versinya seakan bukan Grindelwald. Versi dari pemeran Dr. Hannibal Lecter dalam seri hit, Hannibal (2013-2015) ini benar-benar beda. Tidak ada sama sekali atribut khas Depp di dalamnya.

Nah hal tersebut tak ayal menjadi 50-50. Alias ada yang suka dengan kesegaran yang Mikkelsen berikan. Namun di lain pihak ada juga yang masih prefer dengan versi Depp.

Ya yang gue bisa bilang, alangkah baiknya gak usah kita banding-bandingkan. Nikmati saja apa yang kita lihat dalam sepanjang filmnya oke? Lagipula sekali lagi, ini Mikkelsen. Jadi udah pasti terjamin puas deh dengan penampilannya.

Ezra Miller Masih Solid Sebagai Credence

1118full Fantastic
Warner Bros. Pictures

Oh ya satu lagi penampilan Miller sebagai Credence atau seperti yang terungkap pada twist ending Crimes of Grindelwald, Aurelius Dumbledore.

Well, kalau mau kita bandingkan dengan 2 penampilannya sebelumnya. Kesifatan penampilannya 11-12 dengan Newt. Alias seperti Newt, Credence dalam film ketiganya ini gak sedominan seperti pada dua film sebelumnya.

Namun ketika ia muncul, untungnya dan pastinya, adegannya sangat penting. Walau demikian, penampilan Miller masih sama solidnya. Pokoknya ia masih murung, sedih, kesal, dan penasaran saja pasca pengungkapan bahwa ia ternyata adalah keturunan Dumbledore.

Kesemua aspek postif ini kian terdukung oleh scoring keren nan megah dari komposer dua film sebelumnya, James Howard. Intinya seperti Yates, Howard terlihat sudah khatam dengan seluruh Wizarding World. Pokoknya scoring-nya benar-benar membuat kita sedang berada dalam dunia magisnya ini.

Sedikit Lebih Baik, Tapi Keseluruhan Masih Sama Saja

D
Warner Bros. Pictures

Nah berdasarkan seluruh penilaian tersebut. Maka yang bisa kita simpulkan dari review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore ini adalah film ketiga dari franchise prekuel Harry Potter ini sedikit lebih baik.

Mau secara pacing, feel, performa, semuanya jauh lebih baik dari kedua filmnya sebelumnya. Tapi sayangnya secara keseluruhan The Secrets of Dumbledore masih terlihat dan terasa sama saja.

Maksudnya walau ada sedikit peningkatan, tapi ya rasanya masih sama saja ketika menyaksikan kedua filmnya sebelumnya alias, biasa-biasa saja.

Tapi apabila kamu adalah Potterheads atau memang fans Wizarding World banget, kamu bakalan masih enjoy malah, super enjoy. Tapi kalau kamu bukan fanboy, lebih baik turunkan saja ekspektasimu.

Dan ya melalui kesimpulan ini juga bisa gue katakan. Walau sejauh ini kualitasnya secara general masih begitu-begitu saja. Tapi mengingat setidaknya masih oke untuk kita tonton dan mengingat tinggal 2 seri lagi.

Alangkah baiknya franchise ini diselesaikan saja. Jangan dihentikan pada film ketiganya ini seperti yang kita baca update beritanya. Karena istilahnya hal ini bakalan “kentang” banget. Well, semoga saja memang demikian.

Oke itulah tadi review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore. Semoga review-nya ini bermanfaat ya!

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.