Review Jumbo, Animasi Kelas Tinggi tapi Story Kurang Kuat

Image: Visinema

Image: Visinema

Di bawah arahan Ryan Adriandhy dan melibatkan lebih dari 400 orang kreatif, Jumbo telah mendorong industri animasi dalam negeri ke level yang lebih tinggi. Film ini tidak hanya menghibur anak-anak tetapi juga mengundang minat orang dewasa. Di artikel kali ini, kami ingin sedikit memberikan ulasan atau review untuk film Jumbo berdasarkan pengalaman kami saat menontonnya.

Film animasi Jumbo menggabungkan keahlian visual yang tinggi dengan cerita tentang pertemanan, kesedihan, dan keberanian untuk memaafkan. Jumbo menunjukkan bahwa animasi Indonesia memiliki kemampuan untuk mencapai taraf yang setara dengan animasi-animas internasional yang berstandar tinggi.

Perhatian! Artikel review Jumbo ini mengandung SPOILER!

1. Sinopsis Jumbo

Visinema/YouTube

Don adalah seorang anak yang merasa kurang percaya diri. Tubuhnya yang besar justru membuatnya merasa minder dan sering dipandang sebelah mata oleh teman-temannya. Bersama dua sahabatnya, Nurman dan Mae, ia berencana untuk mengikuti sebuah pentas seni. Namun, kesenangannya terganggu ketika Atta, yang merasa iri, mencuri buku dongeng favoritnya.

Petualangan Don semakin menarik ketika ia bertemu dengan Meri, seorang gadis dari dimensi lain yang datang untuk mencari orang tuanya. Keempatnya kemudian terlibat dalam sebuah perjalanan besar yang menguji seberapa kuat persahabatan mereka.

2. Review Film Animasi Jumbo

Penceritaan Kurang Kuat tapi Mengandung Nilai Hidup

Image: Visinema

Momen ketika Don menyanyi di pentas, menurut kami, itu adalah salah satu hal selain elemen visual yang meninggalkan kesan; lagunya sangat bagus dan begitu menyentuh. Tak sedikit penonton yang terharu dan berkaca-kaca saat mendengar Don dan Meri bernyanyi. Feelnya begitu sampai ke penonton.

Meskipun premisnya menarik dan cukup relate untuk masa kecil sebagian besar penonton, tapi penceritaannya kurang begitu kuat, mungkin memang sengaja dibuat demikian karena cenderung menyasar penonton untuk anak-anak.

Don diceritakan menyukai dongeng, dia sering dapat perundungan karena bentuk tubuhnya yang gemuk. Penonton seolah dibawa pada ekspetasi alasan Don mengikuti pentas adalah untuk membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi pemenang dengan dongeng warisan orang tuanya.

Ia ingin menunjukkan nilai yang dia punya kepada teman-teman yang kerap meremehkannya, tapi seiring berjalannya durasi, effort Don untuk menunjukkan kemampuan di pentas dengan berdongeng justru cenderung kurang mendapat porsi.

Karena saat di pentas, dia langsung mendapat bantuan dari kekuatan ajaib Meri sehingga pentasnya berjalan dengan baik dan sangat memukau penonton. Setelah itu, konflik utama justru terjadi pada petualangan Don dan teman-temannya dalam menyelamatkan orang tua Meri dari sosok penangkap roh, char development Don melalui unjuk pentas dan berdongeng justru perlahan tak nampak.

Selain itu, ada beberapa hal yang belum sepenuhnya dijelaskan, terutama tentang dunia roh dan radio ajaib, serta apa korelasi buku dongeng peninggalan orang tua Don terhadap dua hal tersebut. Karena ternyata yang menjadi kunci penolong Don saat terdesak menghadapi Pak Kades dengan radio penangkap rohnya, justru buku dongeng peninggalan orang tuanya itu.

Meskipun kami menyoroti kekurangan aspek penceritaan, tapi film ini secara keseluruhan memang menghibur penonton, apalagi dari kalangan anak-anak.

Jumbo juga menyimpan pesan yang dapat memotivasi anak-anak untuk memiliki rasa percaya diri dan menghargai perbedaan. Dengan alur yang penuh emosi, Jumbo harapannya dapat membantu anak-anak memahami nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari.

Animasi yang Memukau dan Berkelas

Jumbo Animasi

Review Jumbo tentunya harus menilai kualitas animasi, karena itulah nilai plus dari film ini. Terlepas dari penceritaannya yang menurut kami masih perlu dikembangkan, film Jumbo mencerminkan kemajuan pesat dalam industri animasi di Indonesia.

Jumbo adalah karya yang menampilkan potensi para kreator lokal dalam menghasilkan konten berkualitas dan bisa menjadi pemantik perkembangan karya-karya animasi lokal lainnya di kemudian hari.

Dalam upaya menyuguhkan animasi berkualitas tinggi dari Indonesia, film Jumbo melibatkan banyak kreator dari berbagai wilayah di tanah air. Lebih dari 400 profesional kreatif, seperti animator, insinyur teknis, musisi, dan seniman visual, berkontribusi dalam proses produksi film yang telah berlangsung selama hampir lima tahun ini.

Eksekusi animasi Jumbo benar-benar menarik perhatian penonton. Kami sangat kagum begitu melihat bagaimana animasi ini mengisi layar lebar dengan keahlian yang luar biasa. Kualitas animasi yang luar biasa terlihat pada berbagai aspek, termasuk desain karakter-karakter yang terlibat dalam cerita.

Para kreator terlihat sangat memperhatikan setiap tekstur dan gerakan dalam setiap adegan. Bila kita bandingkan, gaya animasi Jumbo mengingatkan pada animasi Upin Ipin yang berasal dari tetangga, tapi dengan sentuhan khas Indonesia.

3. Rating untuk Film Animasi Jumbo

Image: Visinema

Cerita Don yang berusaha membangun kepercayaan diri di tengah penilaian orang-orang di sekelilingnya, ditambah dengan animasi berkualitas tinggi, membuat film ini sangat disukai penonton.

Dengan durasi total 1 jam 42 menit, film Jumbo memberikan pengalaman animasi berkualitas tinggi karya lokal. Selain itu, Jumbo mengundang penonton untuk merenungkan tentang pentingnya keluarga dan persahabatan dalam hidup.

Untuk animasi, kami memberikan rating 9/10, tapi dari segi penceritaan, dengan berbagai pertimbangan dan tanpa mengurangi rasa hormat, kami memberikan rating 7/10.

Secara keseluruhan dari review kami, film Jumbo sangat kami rekomendasikan untuk kamu tonton. Pastikan kamu untuk tidak melewatkan kesempatan menonton ‘Jumbo’ di bioskop bersama keluarga tercinta.

Exit mobile version