Review Jungle Cruise ini tidak mengandung SPOILER apapun.
Mungkin ini adalah pernyataan yang super subyektif. Tapi bagi gue, franchise film fantasi hit, Pirates of the Caribbean (2003-2017), sangatlah mumet untuk kita cerna.
Padahal kalau kita lihat lagi, kisah petualangan bajak laut Rocker gokil Jack Sparrow (Johnny Depp) ini, memiliki konsep dan premis yang fun dan enteng. Tapi ya entah mengapa, kisah entengnya terlihat dan terasa diribet-riibetin (dikompleks-kompleksin).
Terlebih lagi kalau kita mengingat, franchise tersebut merupakan adaptasi dari salah satu wahana (ride) yang ada di taman hiburan Disney. Nah melihat fakta ini, maka tidak heran jika kemudian, gue langsung was-was. Pasalnya, Jungle Cruise jugalah adaptasi dari wahana yang juga ada di taman hiburan Disney.
Namun walau merasa traumatis, pada saat yang sama gue masih menyimpan harapan super positif. Karena pertama, ini bukan Pirates of the Caribbean. Lalu kedua, filmnya menampilkan sosok aktor sekaligus bintang WWE super karismatik, The Rock aka Dwayne Johnson.
Dan oh ya, selain itu film arahan Jaume Collet-Serra (Orphan, Run All Night) ini menampilkan Emily Blunt (Mary Poppins Returns). Mau fans Blunt atau tidak, tentunya kita tahu kalau aktris cantik asal London, Inggris ini selalu keren dalam setiap penampilannya.
Dan terbukti, keoptimisan tersebut membuahkan hasil yang indah banget. Nah dari pernyataan tersebut bisa kita simpulkan kalau Jungle Cruise adalah film yang keren. Bahkan, lebih baik dari Pirates of Caribbean. Dan yap, hal ini benarlah adanya.
Namun sebelum menerangkan lebih jauh lagi kenapa filmnya keren, yuk simak dulu bahasan plot dari Review Jungle Cruise berikut ini.
Contents Navigation
Daun Bunga Penyembuh Rasa Sakit
Jungle Cruise berlatar pada tahun 1916 dan, mengisahkan seorang botanis, Dr. Lily Houghton (Blunt). Ia sangat terobsesi untuk meyakinkan seluruh akademisi sains Inggris akan kemumpunian dari Tears of the Moon.
Apa itu Tears of the Moon? Tidak lain dan tidak bukan, adalah sebuah pohon yang daun bunganya, dipercaya bisa menyembuhkan seluruh penyakit dan berbagai luka-luka dalam sekejap. Nah alasan Lily mati-matian ingin meyakinkan, adalah agar ia bisa membantu memajukan tenaga medis di dunia ini.
Selain itu, ia juga ingin menolong seluruh tentara Inggris yang kala itu sedang berjuang di medan Perang Dunia 1. Namun karena kesifatan pohon dan daunnya yang jelas-jelas terlihat “ngeyel”, maka gak ada satupun pihak akademisi sain yang mempercayai apalagi, mendukung tekad Lily.
Namun Lily masih bertekad keras untuk membuktikannya. Singkat kata, ia dan adik laki-lakinya, MacGregor Houghton (Jack Whitehall) memutuskan untuk pergi ke Amazon. Hal ini karena, Tears of the Moon dipercaya ada di tempat tersebut.
Nah untuk sampai ke Amazon, keduanya harus transit dulu di Brazil. Ketika sudah sampai di Brazil, keduanya bertemu dengan nahkoda kapal jalan-jalan (cruise), Frank Wolff (Johnson). Awalnya Frank menolak untuk mengantarkan keduanya. Namun setelah melalui berbagai drama dan aksi peyakinan sana-sini, Frank pun setuju.
Akan tetapi, perjalanan keduanya tentu gak selancar seperti yang mereka kira. Ada saja berbagai halangan ini itu. Belum lagi, Lily dan Frank kerap berargumen satu sama lain selama perjalanan.
Belum cukup sampai disitu, sosok terhormat asal Jerman, Prince Joachim (Jesse Plemons), juga mengincar Tears of the Moon-nya. Alhasil, aksi kejar-kejaran dan rebut-rebutan pun gak terhindarkan.
Lalu, bagaimana kelanjutan aksi rebutan Tears of the Moon ini? Well, langsung saja kalian ke bioskop kesayangan untuk mengetahuinya.
Fun dan Gak Puyeng
Seperti yang telah gue jelaskan pada paragraf awal review Jungle Cruise ini, film ini gue katakan jauh lebih oke daripada Pirates of the Carribbean. Dan hal ini sekali lagi, bukanlah bualan belaka.
Bahkan dari awal filmnya, alur kisahnya bisa langsung kita cerna dan pahami banget. Dan hal ini kian terasa seiring berjalannya plot cerita. Dan yang lebih penting, tidak seperti plot POC yang terkadang terasa “maksa”, maka plot Jungle Cruise ini sangat masuk akal.
Aspek positif tersebut tentunya, gak lepas dari tangan dingin Serra sebagai sutradara. Kalau gue perhatiin dari dulu, entah mengapa setiap film yang ia tangani, berakhir enak banget.
Ya kamu lihat saja lagi film horor fenomenal 2009, Orphan, dan juga hasil kerjanya dengan beberapa film yang dibintangi oleh Liam Neeson (Run All Night, Non-Stop, The Commuter).
Dan mengingat Serra juga akan menjadi sutradara film DCEU, Black Adam yang juga menampilkan Johnson sebagai bintang utamanya. Maka, bisa kita pastikan kalau film musuh bebuyutan Shazam ini, akan sama asyiknya.
Chemistry Gokil Johnson & Blunt
Aspek positif lain yang bisa gue sebutkan di review Jungle Cruise ini, adalah chemistry Johnson dan Blunt. Keduanya memiliki chemistry yang gak kita sangka, gokil banget.
Keduanya sukses saling adu akting dengan kocak dan playful dengan masing-masing karakter mereka yang sama-sama keras tersebut. Pokoknya memang gak kita sangka banget deh.
Pasalnya, ketika kita melihat Blunt dan Johnson, siapa sih dari kita yang kepikiran kalau keduanya adalah pasangan on-screen yang pas? Tapi ya kenyataannya, memang inilah yang terjadi. Gue sangat berharap agar Jungle Cruise, bukanlah proyek pertama dan terakhir keduanya.
Pasalnya Johnson dan Blunt, bisa kita katakan adalah duo komedik baru yang keren banget. Potensi untuk kain suksesnya sangatlah besar. Oh ya satu lagi yang gak boleh ketinggalan gue sebut, adalah komposer James Newton Howard (The Bourne Legacy).
Karena, tanpa gubahan komposisi nada-nadanya yang ada dalam filmnya, gak hanya penampilan dan chemistry Johnson dan Blunt gak seru. Juga, akan membuat film ini menjadi hambar banget.
Komposisi scoring-nya yang sangat upbeat dan fantastis, sukses membuka imajinasi masa kecil kita lebih jauh ketika menyaksikan filmnya ini.
Film Petualangan Fantasi Paling Fun
Lalu apa kekurangan dari film ini? Well, mungkin lebih ke keseluruhan feel filmnya yang agak biasa saja. Toh faktanya, banyak banget bukan film-film yang berfokus pada petualangan mencari artefak atau harta karun berharga?
Selain itu, Prince Joachim dalam film ini sangat generik dan kurang menarik sebagai villain utamanya. Plemons memang sudah berakting sekeren mungkin (bahkan sudah masuk rana over the top), tapi tetap saja sosok Joachim sudah sangat tipikal dalam film-film sejenis.
Akan tetapi, terlepas segala kekurangan tersebut, bisa kita simpulkan dari review Jungle Cruise ini kalau film ini asyik untuk kita saksikan. Apalagi, jika kita termasuk yang suka dengan genre / premis petualangan fantasi atau mencari harta karun, wah bakalan enjoy banget deh dengan Jungle Cruise.
Oke deh, semoga ulasan Jungle Cruise ini bisa bermanfaat banget untuk kalian ya. Selamat nonton filmnya guys!