DCEUMovieReview Film

Review Justice League Snyder’s Cut: Keadilan Snyder Akhirnya Ditegakkan

Sebelum memulai, Review Justice League Snyder’s Cut ini mengandung very light SPOILER. Jadi hati-hati ya!

Akhirnya! Setelah memohon, meminta ke si sutradara sekaligus visioner rana sinematik DC (DCEU), Zack Snyder, untuk merilis versi asli Justice League, Justice League Snyder’s Cut rilis juga.

Seharusnya rilis melalui layar lebar (teatrikal), semuanya menjadi berubah 180 derajat gara-gara pandemi COVID-19. Alhasil Snyder dan Warner Bros merilisnya melalui platform streaming terbaru HBO: HBO Max dan HBO GO.

Tak ayal, fans pun langsung semangat nan berapi-api banget. Saking semangatnya, sampai membuat server HBO GO crash. Gokil bukan animonya? Belum lagi adegan demi adegan baru mengasyikan yang kita lihat dalam trailer nya. Wah makin hype saja deh!

Tapi apakah hype dan antisipasi super besar ini sangat layak (worth it)? Yuk langsung simak saja ulasan review Justice League Snyder’s Cut berikut ini.

Sinopsis

Screen Shot 2021 03 19 At 1
Wonder Woman | © Warner Bros

“Hah ngapain lo nulis sinopsis lagi? Bukannya basically plot-nya sama aja?” Emang sih. Tapi banyak juga yang beda baget dari versi orisinil Joss Whedon aka “Joss-tice League”. Apa saja bedanya? Makanya sekali lagi, baca nih ulasan review Justice Legaue Snyder’s Cut nya ini.

Sebenarnya, untuk plot permasalahan inti, kurang lebih sama kok. Bruce Wayne aka Batman (Ben Affleck) dan Diana Prince aka Wonder Woman (Gal Gadot), mengumpulkan manusia-manusia super sebagai persiapan menghalau bentuk kejahatan yang gak bisa mereka hadapi sendirian.

Namun ya kenyataannya, bentuk kejahatan (evil) tersebut sudah ada dan sedang terjadi. Spesifiknya, Steppenwolf (Ciaran Hinds) mencari tiga Mother Box itu. Tujuannya? Silahkan cari tahu melalui film ini. Karena sudah rana teritori super spoiler.

Untitled 1
Steppenwolf | © HBO Max

Yang jelas, gak seperti rilisan teatrikal 2017, Justice League Snyder’s Cut menjelaskan banget tujuan Mr. Wolf mengumpulkan ketiga kotak sakti itu. Mungkin yang bisa gw tease, tujuannya terasa sangat beda, masuk akal, dan miris banget.

Namun seperti yang kita lihat juga dalam versi teatrikal, usaha keduanya untuk mengumpulkan superhero lainnya gak segampang itu. Apalagi Arhur Curry aka Aquaman (Jason Momoa), yang kita tahu gak pernah mau kerjasama sama orang lain.

Tapi namanya saja Batman. Iapun pantang menyerah membujuk Aquaman dan juga mencari yang lain even, harus mengeluarkan duit banyak  Well kekuatan super Mr. Wayne memang duit bukan?

668860322
Gordon & Justice League | © Warner Bros

Dan ketika semua sudah terkumpul, kelimanya pun harus mencari cara untuk menghidupkan Kal-El aka Superman (Henry Cavill). Tujuannya, ya untuk bisa membantu mereka menghalau Steppenwolf.

Dan sisanya mungkin kamu suda tahu bukan? Nah tapi yang agak beda, banyak banget elemen dan backstory baru yang dalam versi aslinya mengalami pemotongan signifikan.

Elemen dan backstory baru apa sajakah itu? Ya silahkan nonton deh biar kamu bisa tahu jawabannya.

Bungkus Sama Tapi Isi Beda

Justice League Snyder Cut Leaked Release Date Hbo
Darkseid | © HBO Max

Ya mungkin deskripsi sub judul inilah yang tepat mewakili tanggapan awal gue terhadap film ini. Pada dasarnya plot kisah yang diusung sama seperti Justice League  2017. Sebagian besar karakternya pun sama.

Tapi ya dari judul filmnya ini saja sudah beda bukan? Ada tambahan “Snyder’s Cut”. Analoginya sama-sama mi rasa Kari Ayam tapi yang satu Indomie, dan yang satu Mie Sedap.

Sama-sama terasa kari ayam, tapi keduanya memiliki perbedaan rasa kuah yang signifikan. Bahkan bentuk / tekstur mi-nya pun beda bukan? Nah itulah analogi untuk membandingkan kedua Justice League-nya ini.

P166 2d Pt3 V4026 0127 210127 19mj G R709.330351 R E1616072067658
Wonder Woman | © HBO Max

Banyak banget  adegan-adegan tambahan yang alhasil, memberikan tampilan, feel, dan perubahan plot yang signifikan. Pokoknya jangan kaget kalau kamu nanti merasa beda ceritanya dari versi Whedon. Tapi in a good way ya (heck, in a great way sih).

Tapi ya gak heran juga. Karena selain ini memang versi / visi orisinilnya, juga durasi film ini mendapat ekstra 2 jam alias totalnya, 4 jam. Versi Justice League 2017, hanya 2 jam saja loh. Jauh banget bukan?

Visual dan Sound Yang Menggelegar

Justice League Snydercut
Darkseid | © HBO Max

Sebelum masuk membahas karakter / aktor menonjol dan apakah ada kekurangan atau tidak, mari kita lakukan pit stop terakhir dulu melalui pembahasan aspek teknisnya ini.

Mungkin ketika kamu menyaksikan filmnya, tampilannya seperti gak HD atau layar full. Alias masih ada sisa layar hitam seperti film atau seri jadul. Tenang guys itu bukan kesalahan di TV atau HBO Max / HBO GO kamu.

Justice League Snyder’s Cut memang diambil dengan rasio 4:3. Rasio ini adalah rasio pengambilan gambar film-film jadul. Dan memang Snyder memilih metode pengambilan gambar ini sebagai ekspresi artistiknya.

Sebagai pembanding, Justice League versi orisinil diambil dengan rasio 1.33:1. Rasio inilah yang umumnya kita lihat dalam film-film modern HD saat ini. Dan ya walau versi Whedon lebih modern, tapi versi 4:3 Snyder, memang jauh lebih pas.

Maxresdefault1
Superman kostum hitam | © HBO Max

Memang visi Justice League atau keseluruhan DCEU nya, jauh terlihat dan terasa lebih tepat dengan format jadul tersebut. Kalau tampilannya “kekinian”, malah bakalan aneh.

Dan sound. WOW! Jauh lebih menggelegar. Pokoknya mau kamu nonton resmi dari HBO Max / HBO GO atau (yeah, yeah) ilegal alias donlot, pasti setting volume speaker standar kamu terasa seperti lebih membahana.

Karena ya memang begitu guys. Dan penambahan volume inilah yang alhasil, membuat kita makin seru dan deg-deg asyik sendiri. Scoring nya pun mengalami perubahan signifikan. Signifikan tapi epik.

Wajarlah. Karena untuk Snyder’s Cut ini, posisi Danny Elfman diganti oleh Tom Holkenborg aka Junkie XL. Dan dari awal, ya mustinya XL ini yang harus menangani scoring nya.

Karena seperti kita tahu Mr. XL sudah langganan menjadi komposer film-film Snyder seperti: Batman V Superman: Dawn of Justice dan 300: Rise of An Empire. Lalu kenapa di film orisinilnya, posisinya diganti dengan mantan frontman grup top 80an, Oingo Boingo itu?

Kekesalan Ray Fisher Masuk Akal

Review Justice League Snyder's Cut
Cyborg | © HBO Max

Oke setelah teknis kelar, mari kita bahas mengenai aspek aktor sekaligus karakternya yang menonjol. Apakah sama seperti versi orisinil atau beda banget?

Kalau mau ngomongin segi akting, ya semuanya sama saja. Sama kerennya dan maksimalnya seperti versi aslinya. Namun untuk karakter, beda banget. Apabila versi orisinilnya lebih fokus ke Superman, maka versi ini lebih ke Victor Stone aka Cyborg (Ray Fisher).

Pokoknya signifikan banget deh peranan anggota JL dan Titans ini. Makanya, gak heran jika beberapa bulan lalu, kita membaca Fisher yang ribut dan kesal dengan hasil akhir Justice League Whedon.

Review Justice League Snyder's Cut
Cyborg | © HBO Max

Dan ya oke gue sedikit spoil satu ya di review Justice League Snyder’s Cut ini. Salah satu backstory yang banyak kena cut di versi aslinya adalah Cyborg ini. Padahal Snyder sendiri dulu pernah bilang kalau Cyborg adalah “heart” nya film ini.

Jadi ya sekali lagi, wajar banget jika kemarin Fisher sampai geram ke pihak DC dan WB. Tapi dengan perilisan Snyder’s Cut ini, setidaknya Fisher kini bisa merasa lega dan terbalaskan semuanya.

Lalu siapa lagi karakter yang menonjol atau menjadi kejutan? Silahkan nonton saja ya filmnya atau cuplikan trailer-nya biar experience nya lebih surprising.

Jauh Lebih Gokil Dan Keren Dari Versi Orisinil

Review Justice League Snyder's Cut
Jared Leto Sebagai Joker | © HBO Max

Akhirnya secara keseluruhan, Justice League Snyder’s Cut jauh lebih gokil dan keren daripada versi orisinil 2017. Memang durasinya sampai 4 jam. Tapi jeniusnya Snyder dan WB, membagi filmnya menjadi 7 chapter (termasuk epilog yang keren banget).

Jadi kalaupun kamu tipe yang gak bisa nonton film lebih dari 2 jam dalam satu dudukan, bisa kamu pause atau berhenti dulu dan melanjutkan lagi. Pokoknya asal kamu ingat atau kalau perlu, catat saja posisi chapter terakhir kamu nontonnya.

Tapi to be honest sebagai fanboy DC dan reviewer film, gue katakan 4 jam gak begitu terasa kok. Cuma kalau gue pribadi, menemukan act / chapter  1 dan 2, agak slow alias bikin ngantuk sedikit. Tapi banyak juga temen gue dan reviewer luar yang bilang gak kerasa atau ngantuk.

Intinya ya balik lagi ke kita masing-masing. Tapi setelah chapter 2, chapter 3 sampai seterusnya, kamu gak bakalan mau lepas deh dari layar.

Lanjutkan Snyder-Verse!

Review Justice League Snyder's Cut
Justice League | © HBO Max

Selain lebih keren, kesimpulan lain yang kita bisa tarik dari review Justice League Snyder’s Cut ini adalah, Snyder memanglah empunya DCEU. Visinya memang sudah terencana dengan sangat matang. Juga melalui rilisan ini, kian terlihat kalau ia memang sosok nerd abis seperti kita-kita.

Jadi ya semoga saja ke depannya, apabila Snyder memutuskan ingin balik membuat film DCEU lagi, ada baiknya pihak Warner Bros membiarkan ia menumpahkan seluruh visinya. Gak usah banyak campur tangan deh.

Lihat saja rival, Marvel Cinematic Universe (MCU). Rata-rata Marvel Studios, membebaskan sutradara dan penulis naskahnya untuk menumpahkan konsep / visinya.

Memang sih ada sedikit campur tangan. Tapi ya sedikit banget campur tangannya. Hampir 90% mereka bebas. Makanya film dan serinya sukses-sukses bukan? Nah apabila WB bisa seperti ini, gue yakin ke depannya DCEU akan makin lebih dan lebih baik lagi.

Namun apakah hal tersebut akan terealisasikan? Ya mari kita terus berdoa saja ya guys. Semoga ulasan review Justice League Snyder’s Cut nya ini bermanfaat.

Justice League Snyder’s Cut Score: 8 / 10

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks