MovieReview Film

Review Marry Me (2022): Kisah Cinta “On the Spot” Antara Penyanyi Terkenal dan Guru Matematika

Owen Wilson dan Jennifer Lopez kembali beradu akting dalam film rom-com terbaru ini. Inilah review Marry Me!

Review Marry Me ini tidak mengandung SPOILER!

Seperti halnya film-film horor pada hari Halloween dan film-film bertemakan Natal pada bulan Desember. Maka pada bulan Februari ini sudah pasti temanya adalah film romantis alias cinta-cintaan. Tentunya hal ini dikarenakan hari Valentine pada tanggal 14 Februari.

Nah ketika review ini gue buat, sudah tanggal 14 Februari jadi ya pas deh. Anyway, salah satu rilisan film romantis pertama yang akan memeriahkan Valentine 2022 adalah Marry Me.

Disutradarai oleh Kat Coiro (And While We Were Here) yang juga akan menjadi produser eksekutif seri MCU Disney Plus, She-Hulk. Film ini menampilkan duet kedua Jennifer Lopez dan Owen Wilson setelah tampil berdua dalam film hit 90an, Anaconda (1997).

Lalu apakah duet keduanya dalam film ini terlihat semakin oke dan apakah secara keseluruhan Marry Me memang layak kita saksikan? Langsung saja simak review Marry Me berikut ini.

Selebriti VS Pekerja Reguler

review marry me
Marry Me | Universal Pictures

Marry Me mengisahkan seorang penyanyi cantik Kat Valdez (Lopez) yang sedang sibuk untuk mempersiapkan hari H pernikahannya. Calon suaminya adalah Bastian (Maluma) yang juga seorang penyanyi. Keduanya memiliki hit berjudul Marry Me.

Nah pada lain tempat, Charlie Gilbert (Wilson) adalah duda beranak satu, Lou Gilbert (Chloe Coleman). Ia sehari-harinya berprofesi sebagai guru Matematika Sekolah Dasar. Lou juga satu sekolah dengan tempat mengajar ayahnya.

Walau satu sekolah dan satu rumah, sayangnya hubungan keduanya ini kurang kompak. Hal ini salah satunya difaktori juga oleh perceraian Gilbert dengan istri pertamanya yang juga adalah ibu kandung Lou.

Menikah “Instan”

review marry me
Marry Me | Universal Pictures

Kedua karakter yang memiliki perbedaan yang cukup besar tersebut pada akhirnya bertemu satu sama lain secara tidak sengaja. Jadi  Charlie Lou dan rekan kerja Charlie, Parker Debbs (Sarah Silverman), menonton konser Kat.

Nah ternyata konser ini juga sekaligus sebagai perhelatan pernikahan Kat dan Bastian. Keduanya memang sudah merencanakan terkait pernikahan yang unik ini. Terlebih pernikahan keduanya ini disaksikan oleh ratusan bahkan jutaan pasang mata di seluruh dunia.

Ketika Kat akan bersiap untuk naik panggung lagi dengan gaun pernikahannya yang sangat indah, tiba-tiba tautan (link) online berita muncul di berbagai smartphone audiens. Ternyata tautannya menampilkan berita skandal perselingkuhan Bastian dengan asisten pribadinya.

Sadar akan hal ini dan tidak ingin malu, secara reflek (instinct), Kat menunjuk Charlie yang ketika berdiri di kerumunan audiens memegang papan bertuliskan “Marry Me”. Setelahnya, Kat pun langsung memutuskan untuk menikahi Charlie. Dan pernikahan keduanya pun langsung diresmikan oleh penghulu di konser tersebut.

Kacau dan Membingungkan Charlie

Marry Me 488030802 Large
Marry Me | Universal Pictures

Melihat seluruh hal ini, Charlie pun menjadi bingung. Ditambah lagi ia awalnya hanya ingin nonton konser dan bukan selebriti top seperti Kat. Namun pada akhirnya Kat beserta manajernya, Collin Calloway (John Bradley) memastikan Charlie bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Keduanya memastikan kalau untuk 3 bulan ke depan keduanya harus tetap mempertahankan pernikahan instan ini agar tidak merusak citra Kat di depan media. Collin pun menyarankan agar dalam jangka waktu tersebut Charlie dan Kat bisa saling mengenal satu sama lain.

Walau sudah diberikan ketenangan ini tetap saja Charlie masih merasa kacau, bingung, dan gak pasti. Maklumlah sekali lagi, ia hanyalah guru Matematika biasa. Namun pada akhirnya iapun memutuskan untuk ikut “permainan” ini.

Lalu apakah keduanya berhasil mengikuti seluruh permainan ini? Dan apakah mungkin pada akhirnya keduanya setelah mengenal satu sama lain, menjadi jatuh cinta sungguhan?

Rom-Com Umum Tapi Menyegarkan

2jpg 20220212024703
Marry Me | Universal Pictures

Tentunya kalau kamu adalah moviegoers apalagi fans genre komedi romantis. Pastinya sudah bisa menerka bukan jawaban dari pertanyaan di akhir pembahasan plot review Marry Me tersebut?

Ya pada dasarnya film ini sama saja seperti rata-rata film-film rom-com dari beberapa dekade belakangan. Sehingga kamupun ketika menyaksikan filmnya, sudah gak asing dengan penerapan formulanya.

Tapi pada saat yang sama, Marry Me kerennya menampilkan sedikit unsur segar (fresh). Spesifiknya terkait tema seorang pria biasa VS wanita selebriti. Yang mana si pria, Charlie tidak begitu menyukai dengan konsep kehidupan ekstravaganza selebriti Kat.

Ia memang gak keberatan ketika Kat menunjuknya secara instan untuk menikahinya di atas panggung. Tapi ya ia setuju melakukannya karena pada dasarnya ia gak tega melihat Kat menjadi malu dan sedih akibat skandalnya tersebut.

Atau dengan kata lain, Charlie melakukannya berdasarkan naluri menolong sesama manusia saja. Selebihnya, ia tetap ingin menjadi guru Matematika biasa seperti yang ia lakukan sehari-harinya.

Tapi ya ia gak bisa seperti itu lagi sekarang. Karena ia telah menikahi sosok penyanyi dunia terkenal. Otomatis, Charlie pun kini menjadi selebriti juga. Nah, konflik ide dan keinginan inilah yang bagi gue pribadi, sudah lumayan jarang ditampilkan di genre rom-com saat ini.

Lumayan Tidak Masuk Akal

Marry Me Review Sarah Silverman Chloe Coleman And Owen Wilson
Marry Me | Universal Pictures

Walau demikian, pada saat yang sama premis Marry Me ini kalau kita pikir gak masuk akal. Ya bayangkan saja, masa iya ketika seseorang ditunjuk untuk langsung menikahi seseorang, ia akan langsung menikahinya saat itu juga? Sudah begitu di atas panggung konser pula.

Ya premis inilah yang lumayan mengganggu. Karena setahu gue, kejadian ini gak pernah terjadi sih di dunia nyata. Namun pada saat yang sama, karena ini genre rom-com dan seperti kita tahu, rata-rata rom-com plot-nya ya seperti kurang masuk akal seperti ini.

Faktanya banyak film rom-com apalagi pada dekade 90 dan 2000an yang menampilkan kisah cinta kilat yang berujung pada kehidupan bahagia yang selama-lamanya (happily ever after). Nah karena faktor ini pulalah yang akhirnya membuat gue sedikit “melonggarkan” saja faktor ketidakmasuk akalan ini.

Malah yang ada kalau kita pikir lagi, hitung-hitung ketika nonton film ini, kita serasa sedang balik ke masa-masa remaja kita sekitar 2-3 dekade yang lalu alias nostalgia.

Chemistry Gokil Wilson-Lopez

R0 50 6000 3440 W1200 H678 Fmax
Marry Me | Universal Pictures

Nah faktor lain yang membuat Marry Me ini asyik untuk kita tonton, adalah chemistry keren antara Wilson dan Lopez. Ya gue sih belum pernah menyaksikan Anaconda. Sehingga gue gak bisa menilai apakah chemistry mereka dalam film tersebut emang keren apa biasa saja.

Tapi kalau untuk chemistry keduanya dalam film ini, WOW! Keduanya terlihat bagaikan sudah sering adu akting saja. Pokoknya melihat interaksi keduanya asyik dan mulus banget. Mungkin hal ini juga dikarenakan karakteristik karakter yang mereka perankan tersebut memang cocok banget.

Lopez sebagai Kate ya sesuai dengan sosoknya sebagai salah satu penyanyi keturunan latin terbesar di dunia saat ini. Dan Wilson sebagai Charlie pas banget seperti ketika ia memerankan sosok salesman yang bekerja di Google, Nick Campbell dalam film The Internship (2013).

Nah kalau saja kedua gak memerankan karakter yang sesuai dan juga chemistry-nya gak kuat, sangat dijamin Marry Me akan menjadi film rom-com yang “garing” banget.

Maluma Potensi Menjadi Aktor Keren

Selain performa dan chemistry keren Lopez-Wilson, film ini juga menampilkan performa cukup oke dari beberapa aktor pendukungnya. Nah yang mengejutkan gue adalah Maluma.

Bagi kamu yang mungkin belum mengetahui, Malum adalah salah satu sosok vokalis keturunan lating ngetop saat ini. Beberapa hitnya adalah: Borró Cassette (2015), El Perdedor (2015), dan Corazon (2017).

Namun ternyata nih melansir halaman Wikipedia pria asal Colombia ini jugalah seorang aktor. Ialah yang menyuarakan karakter Mariano dalam film animasi peraih nomine Oscar 2022, Encanto (2021).

Nah masih melansir halaman Wikipedia tersebut, ia nantinya juga akan tampil dalam film Sing 3 yang sedianya akan rilis pada tahun 2024. Nah kalau melihat penampilannya sebagai Bastian dalam Marry Me, gue yakin banget kalau sosoknya bakalan menjadi aktor hit dan keren.

Pasalnya ia sukses membuat kita lumayan greget dengan karakter Bastiannya. Sayang banget, fokus ke karakternya gak terlalu banyak. Sehingga pada saat yang sama, membuat penampilannya kurang maksimal.

Kalau saja ia memiliki durasi layar (screentime) yang cukup banyak/lama, pasti aktingnya akan lebih terlihat. Ya semoga saja ke depannya ia mendapatkan proyek film sebagai pemeran utama.

Soundtrack Yang Catchy Banget

Selain Maluma, sayangnya Coleman juga kurang greget sebagai anak kandung Charlie, Lou. Padahal ketika memerankan Sophie dalam film action-komedi, My Spy (2020) sosoknya oke. Nah mungkin seperti Maluma, permasalahan terletak pada durasi tampilnya.

Tapi untungnya dibanding Bastian-nya Maluma, karakter Lou masih lebih sering munculnya. Bahkan pada ending-nya ia memegang peranan yang cukup besar terhadap plot filmnya. Namun untunglah kekurangan ini juga tertutupi oleh kumpulan soundtrack filmnya yang asyik nan catchy banget.

Rata-rata soundtrack filmnya ini dibawakan oleh Lopez. Salah satu yang paling catchy adalah Church yang dibawakan Kat pada babak awal filmnya. WOW! Gue jamin setelah mendengarnya lagu itu akan terus nempel di kedua telinga dan kepala kita.

Film Rom-Com Oke dan Pas Ditonton Pada Hari Valentine

Marry Me Topper
Marry Me | Universal Pictures

Alhasil kesimpulan dari review Marry Me ini adalah film ini adalah film rom-com yang oke. Bahkan cocok banget kalau kamu dan pasangan ingin menontonnya pada hari Valentine.

Film ini bisa kalian tonton di seluruh jaringan bioskop atau kalau masih cemas dengan merebaknya Omicron, kamu bisa langsung menyaksikannya melalui layanan Pecock Premium. Oke deh guys, semoga review Marry Me ini bermanfaat ya!

Related Posts

Enable Notifications OK No thanks