MovieReview Film

Review Raya and the Last Dragon: Film Animasi Indah Hollywood Rasa Indonesia

Kalau kita termasuk yang rajin nonton atau baca review film baru, pastinya kamu sudah baca atau nonton video review Raya and the Last Dragon.

Ya semua reviewer / media memberikan tanggapan super positif (nilai bagus) ke film animasi Disney yang ke-59 ini. Mau itu ceritanya, performa voice-acting, penyutradaraan, apalagi animasinya, semuanya diberi cap 2 jempol.

Review Raya And The Last Dragon
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Melihat hal tersebut, maka gak heran jika kita super antisipatif banget untuk menyaksikan filmnya. Semakin kepingin lagi setelah mendengar atau melalui trailer-nya, kalau Indonesia menjadi salah satu inspirasi utama bagi filmnya ini.

Spesifiknya, inspirasi untuk latar lokasi sekaligus tampilan karakter-karakternya. Lalu apakah memang filmnya sesuai seperti review-review positifnya tersebut? Yuk, mari langsung simak saja review Raya and the Last Dragon gue berikut ini.

Sinopsis

Review Raya And The Last Dragon
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Film ini berlatar di negara fiktif bernama Kumandra. Negara ini awalnya damai dan tentram. Salah satu faktornya, karena negara ini juga dijaga oleh naga-naganya (Dragons of Kumandra).

Naga-naga inilah yang memberikan pasokan kehidupan bagi seluruh warganya termasuk, air. Intinya ya kalau gak ada mereka, ya warganya akan gersang dan mati total kehidupannya (baik secara tersirat maupun literal).

Dan ironisnya, hal yang kita takutkan tersebut terjadi. Kumpulan roh jahat (evil spirits) yang bernama Druun, mengacau dan menghisap semua energi kehidupan Kumandra (termasuk air).

Review Raya And The Last Dragon
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Melihat hal ini, naga-naga ini gak tinggal diam. Mereka pun menciptakan bola energi (orb) yang memiliki fungsi untuk menghalau Druun. Ironis, ketika orb nya bisa menyelamatkan manusia, naga-naganya malah menjadi batu.

Dan yang tersisa hanyalah orb yang memang sangat vital untuk kehidupan negaranya. Lompat 500 tahun kemudian, orb nya pun kini menjadi rebutan. Dan gara-gara saling berebut ini, Kumandra pun menjadi terpecah belah. Spesifiknya negaranya terpecah menjadi 5 suku: Tail, Fang, Heart, Spine, Talon.

Nah suatu hari, kepala suku Heart, Chief Benja (Daniel Dae Kim) mengundang 4 sukunya tersebut. Dengan harapan, mereka semua bisa menurunkan ego sehingga, Kumandra bisa kembali bersatu seperti dulu.

Review Raya And The Last Dragon
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Namun niatan baik tersebut gagal total ketika putrinya, Raya (Kelly Marie Tran), membuat keputusan yang sangat salah dan merugikan.

Gara-gara Raya, orb vital tersebut menjadi hancur berkeping-keping sehingga membuat Druun kembali lolos dan membuat seluruh warganya (termasuk Benja) menjadi batu. Nah ketika orb nya pecah, 4 warga dari suku lainnya tersebut, membawa sisa 4 serpihannya.

Mengetahui hal ini dan ingin menyelamatkan ayah dan warga Kumandra lainnya yang membatu, iapun melakukan perjalanan untuk mengambil kembali 4 serpihan lainnya tersebut.

Review Raya And The Last Dragon
Walt Disney Studios Motion Pictures

Namun tentunya perjalanan Raya untuk menyatukan kembali orb vital tersebut tidaklah mulus. Ia harus menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang mengadang termasuk, sahabatnya sendiri, Namaari (Gemma Chan).

Untunglah dalam sepanjang misinya, binatang piaraan andalannya, Tuk Tuk (Alan Tudyk) dan naga bernama Sisu (Awkafina) siap membantunya. Lalu apakah Raya berhasil menjankan misinya ini?

Dan apakah Sisu adalah salah satu sosok naga pelindung Kumandra selama 5 abad tersebut?

Plot Biasa, Animasi Gokil

Raya And The Last Dragon Country 1603397142176
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Selain karena alasan patriotik kita terhadap ibu pertiwi, faktor lain kenapa kita ingin menyaksikan filmnya, adalah untuk merasakan (experience) plot kisahnya yang sangat fantasi asyik ini.

Namun melalui review Raya and the Last Dragon ini, sayangnya bisa gue katakan experience yang kita dapat (dari segi plot) biasa-biasa saja. Tapi, jangan salah sangka dulu nih guys.

Plot yang telah kamu baca tersebut tetap terasa kental dan enak-enak aja untuk kita ikuti. Namun sayangnya, gak terasa maksimal banget. Ya bagus-bagus saja tapi, gak memberikan experience lebih jauh lagi.

Gak seperti ketika menyaksikan Frozen atau Toy Story yang notabbene, experience kisahnya masih membekas dalam benak hingga detik ini. Tapi untunglah aspek ini tertutupi dengan tampilan animasi 3-D nya yang gokil banget.

960x0
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Bahkan bisa kita katakan tampilan animasi Raya and the Last Dragon adalah tampilan animasi terbaik dalam sepanjang katalog film animasi si rumah Miki Tikus sejauh ini. Baik modeling, rendering, transitioning, dan coloring, semuanya terlihat halus nan sempurna.

Pokoknya, seperti melihat film sci-fi atau fantasi format live-action. Gokil banget deh. Gue jamin kalau kamu adalah tipe yang suka film animasi karena faktor tampilan animasinya, bakalan puas deh.

Kelly Marie Tran Sukses Bungkam Haters

Raya And The Last Dragon Review
Review Raya and the Last Dragon | Walt Disney Studios Motion Pictures

Selain faktor tampilan animasinya, seluruh akting pengisi suaranya pun menjadi faktor yang gak kalah penting. Dan gue (dan mungkin kalian juga) pasti gak nyangka banget kalau Tran bisa sekeren ini ketika menyuarakan Raya nya.

Wajar sih apabila gue mengatakan demikian. Karena kita masih ingat banget dengan akting Tran yang mendapat seribu cercaan ketika memerankan Rose Tico dalam trilogi Star Wars kemarin.

Ya memang gak sepenuhnya salah aktris 32 tahun ini juga sih. Karena scripting karakter Rose-nya sendiri memang ya begitu deh. Tapi sekali lagi bisa kita pastikan kalau Tran sukses menebusnya melalui voice acting nya sebagai Raya.

255d5b45431c546293aa1ada10130a1c
Walt Disney Studios Motion Pictures

Kalau nanti nih masih ada juga bully an yang menghantamnya, udah pasti bully ini karena emang gak suka aja sama sosoknya. Namun jangan salah penampilan aktor lainnya juga oke banget terutama si komedian gila, Awkafina.

Melalui suara serak-serak khas-nya dan kepribadiannya yang selalu banyol itu, membuat sosok Sisu terlihat adorable dan keren banget. Chan pun juga demikian sebagai rival Raya-nya Tran.

Pokoknya akting suara mereka semua ini, serasa membuat kita sedang menyaksikan film fiksi / fantasi live-action bermutu deh.

Animasi Hollywood Berbau Indonesia

Images 16um
Walt Disney Studios Motion Pictures

Seperti yang telah gue singgung pada paragraf pembuka, Indonesia menjadi inspirasi utama dari keseluruhan tampilan lokasi filmnya. Dan bisa gue katakana demikian.

WOW keliatan dan kerasa banget sih. Mulai desain wajah karakternya yang berkulit cokelat (sawo matang), topi lancip ala pak tani, batik, hingga keris yang menjadi senjata Raya.

Tapi walau demikian, faktanya tim pembuat film ini gak 100% mendasari filmnya ke Indonesia. Mereka juga menampilkan elemen negara Asia Tenggara lainnya seperti: Laos, Filipina, Vietnam, Thailand, dan bahkan Timor-Leste.

Namun yeah guys. Tetep aja kalau kita lihat lagi, filmnya terlihat dan terasa Indonesia banget.

Kemungkinan Tidak Masuk Oscar 2021

 Awkwafina Header
Walt Disney Studios Motion Pictures

Dengan segala atribut positif yang telah tersebutkan tersebut, kitapun pasti langsung meyakini kalau Raya and the Last Dragon, bakalan masuk nominasi Academy Awards aka Oscar tahun 2021 ini.

Tapi sayangnya, sepertinya gak bakalan sih. Mengapa? Melansir halaman resmi Wikipedia 93rd Academy Awards, film-film yang masuk nominasi Oscar, adalah yang rilis dari tanggal 1 Januari 2020 hingga 28 Februari 2021.

Raya and the Last Dragon, baru rilis tanggal 5 Maret 2021 di Amerika Serikat. Dan di Indonesia dan seluruh negara dunia, juga awal-awal Maret ini. Jadi ya sepertinya gak bakalan sayangnya.

Tapi, mari kita lihat saja lagi nanti. Toh pengumuman seluruh nomine-nya akan kita saksikan tanggal 15 Maret 2021 (waktu A.S) ini. Siapa tahu aja pihak akademi bisa memberikan keringanan mengingat, situasi dunia yang masih suram saat ini.

Namun mau nanti masuk, tidak, menang, atau kalah Oscar, tetap saja kamu semua WAJIB nonton Raya and the Last Dragon. Karena sekali lagi ini adalah film animasi mitologi fantasi Disney yang paling indah lagi inspiratif sejauh ini.

Raya And The Last Dragon Score: 7.5 / 10

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks