Ini adalah Review Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo Episode 04, untuk melihat Review utama bisa menuju Konten berikut ini. Kim Bok-Joo (Lee Sung-Kyung) adalah atlet angkat besi perempuan dari perguruan tinggi yang menjanjikan. Ayahnya menjalankan sebuah restoran ayam kecil dan pamannya ingin menjadi seorang aktor. Dia memiliki kepribadian yang cerah dan rasa keadilan yang kuat. Kim Bok-Joo dan teman-temannya di tim angkat besi perempuan tidak populer dengan orang-orang dan mereka tidak memiliki pacar
Sementara itu, Jung Joon-Hyung (Nam Joo-Hyuk) adalah perenang dari perguruan tinggi yang diganggu dengan berbagai diskualifikasi start yang salah. Dia berumur 21 tahun dan memiliki semangat bebas. paman dan bibinya membesarkannya bersama dengan sepupunya Jung Jae-Yi (Lee Jae-Yoon). Yuk lanjutkan dengan membaca ke Review Episode empat dari kami:
Contents Navigation
Bok-Joo ikut konsultasi kesehatan Jae-Yi
Di awal episode ini, Kim-Bok Joo tampak sedang menghitung uang untuk mendaftarkan diri konsultasi kesehatan dengan dokter Jae-Yi. Bok-Joo langsung melakukan pemeriksaan awal, mereka juga bercerita panjang lebar tentang berat badan. Sebelum Jae-Yi melakukan pengobatan lebih lanjut, dia ingin bersalaman dengan Bok-Joo. Bok-Joo berpikir kalau tangannya sangat kasar kerena latihan angkat beratnya, jadi dia memilih untuk menepuk tangan dokter Jae-Yi sambil tersenyum.
Setiap hari Bok-Joo melakukan cek kesehatan dengan Bok-Joo, Bok-Joo juga mulai belajar berdandan. Setelah pulang dari klinik, dia sempat melihat-lihat akseksoris dan membeli sebuah penjepit rambut yang membuatnya lebih feminim. Dia juga memulai mengontrol makanannya di asrama.
Shi Ho minta balikan dengan Joon-Hyung
Peforma Shi Ho di tim senam indah semakin buruk. Dia sempat dimarahi oleh pelatih karena berat badannya dan menjadi omongan para juniornya. Shi Ho juga mulai mengetahui bahwa Bok-Joo dan Joon-Hyung adalah teman dekat. Dia mencoba mencari kesempatan dengan hubungan itu. Suatu hari di kantin, Bok-Joo dan dua temannya akan makan. Bok-Joo mengurangi porsinya untuk diet, namun Joon-Hyung datang. Dia mengambil piring makanan Bok-Joo dan mengatakan kalau porsi itu tidak pas untuk seorang atlet angkat besi dan lebih cocok untuk dirinya.
Ketika Joon-Hyung sedang mengganggu Bok-Joo, Shi Ho datang dan mengatakan kalau dia adalah teman sekamar Bok-Joo. Lalu, Shi Ho menyarankan untuk makan bersama. Ketika semuanya duduk di meja makan, semua tampak sangat diam dan canggung. Shi Ho memperlakukan Joon-Hyung sok dekat layaknya pacaran. Joon-hyung merasa tidak nyaman dan marah, dia lalu menyelesaikan makannya dan keluar. Shi Ho juga ikut selesai makan dan mengejar Joon-Hyung. Setelah menjelaskan mengapa Joon-Hyung tidak bisa seperti itu, Shi Ho mengatakan “Ayo kembali bersama kembali.” Shi Ho mengatakan alasannya memutuskan hubungan dengna Joon-Hyung dulu, dia mengatakan kalau saat itu sedang sangat rumit. Kompetisi yang diikutinya dirasa sangat penting, dia ingin fokus pada latihannya (alasan klasik :3).
Tapi, Joon-Hyung juga mengatakan alasan mengapa dia tidak bisa kembali menerima Shi Ho. Pada saat Shi Ho minta putus, sebenarnya Joon-Hyung memiliki waktu yang lebih sulit dari Shi Ho. Dia didiskualifikasi dan merasa ingin bunuh diri. Namun, tak ada sedikit pun rasa prihatin yang ditunjukkan oleh Shi Ho kepadanya. Shi Ho mengakui kesalahannya, meminta maaf dan memohon untuk balikan. Joon-Hyung tidak ingin mendengarkan lagi dan pergi.
Hasil psikologi Joon-Hyung
Akhrinya Joon-Hyung mendapat hasil setelah menjawab pertanyaan yang diberikan psikiater. Dari hasil tersebut menunjukkan kalau dirinyua sedang menderita stres berat. Lalu mereka memulai perbincangan tentang gejala yang dialami Joon-Hyung. Lalu sang psikiater mengatakan kalau gejala yang dialami biasanya terjadi setelah guncangan berat atau pengalaman traumatik. Psikiater ini kemudian menyuruhnya untuk mengingat apakah ada sesuatu yang menjadi pemicu gangguan tersebut. Namun Joon-Hyung mengatakan dia tidak ingat dan tidak yakin kalau sesuatu pernah terjadi.
Lalu psikiater ini mengungkapkan Joon-Hyung adalah seorang yang sangat menutup diri, dia tidak ingin memperlihatkan sisi lemahnya dan terus menekannya. Joon-Hyung menyangkal apa yang dikatakan psikiater, sang psikiater pun menggumam kalau dirinya adalah pasien yang paling susah dihadapi.
Setelah konsultasi, Joon-Hyung keluar dan duduk menghirup udara malam. Dia mulai mengikuti kata-kata spikiater, dia mencoba mengingat apa penyebab gejala itu. Lalu Joon-Hyung mengingat dirinya yang masih kecil menangis dan airmatanya diusap oleh ibunya sebelum pergi meninggalkan dia. Dia melihat kembali foto-foto yang terdapat surat dari ibunya. Jae-Yi pun datang dan mengantar Joon-Hyung kembali ke asrama.
Bok-Joo harus menaikkan berat badannya
Saat ini, Bok-Joo sedang melakukan program diet. Sebaliknya, sebagai seorang atlet angkat berat dia harus menaikkan berat badannya. Tidak hanya Bok-Joo, beberapa anggota tim lainnya termasuk ketua tim angkat berat juga sudah bersedia untuk melakukan hal itu. Ini semua demi karir mereka setelah selesai kuliah. Juga sempat terjadi beberapa insiden antara ketua tim dan anggota senior. Para senior merasa juniornya terlalu bersantai-santai, terlebih lagi beberapa kali ketua tim tampak keluar dan tidak kembali ke asrama.
Sebenarnya, ketua Tim memiliki seorang istri dan baru melahirkan, alasan itulah yang membuatnya harus meninggalkan asrama dan latihannya. Pembicaraan pelatih Yoon dengan kapten Woon-Ki berjalan lancar. Hal sulit adalah untuk menyampaikannya kepada Bok-Joo, sebagai atlet menaikkan berat badan memang bisa dilakukan, tapi untuk wanita itu hal yang benar-benar bertentang. Karena tidak bisa langsung menghubungi Bok-Joo, pelatih Yoon dan Choi memilih untuk membicarakannya dengan ayah Bok-Joo. Ayah Bok-Joo yang dulunya juga atlet angkat berat memaklumi dengan hal itu, namun juga masih sangat susah untuk mengatakannya pada Bok-Joo. Apalagi orang sekitarnya tidak tahu kalau Bok-Joo sedang menjalani program penurunan berat badan.
Bok-Joo seorang pemain Celo?
Kembali ke konsultasi Bok-Joo dengan dokter Jae-Yi. Jae-Yi agak penasaran dan bertanya Bok-Joo kuliah di bidang apa. Bok-Joo berpikir dan melihat dua miniatur orang yang bermain biola dan celo, dengan polosnya dia mengatakan celo. Jae-Yi tidak terlalu memperhatikan dan mengambil miniatur celo. Akhirnya Jae-Yi tidak terlalu memikirkan tangan Bok-Joo dan bagaimana seorang wanita sanggup untuk mengangkat meja rias sendirian di episode sebelumnya. Sejak mengaku menjadi pemain celo, Bok-Joo disuguhnya pertanyaan seputar musik pada waktu luang dan mulai belajar sedikit tentang musik klasik. Dia menjawab pertanyaan Jae-Yi dengan ngawur, namun sangat tepat di telingan sang dokter. Bok-Joo juga mengembalikan payung pinjaman dan membungkusnya di dalam sebuah tas kado. Dia juga menulis sedikit surat mengenai perasaannya.
Di adegan lain, malam setelah Joon-Hyung konsultasi. Dia diantar oleh abangnya, di mobil dia melihat sebuah payung dan berbincang dengan abangnya tentang mahasiswa musik yang cantik (kata abangnya). Dia belum mengetahui kalau mahasiswa itu adalah Bok-Joo. Surat yang seharusnya sampai ke Jae-Yi juga dibaca oleh Joon-Hyung. Dia penasaran dan ingin menjumpai wanita tersebut. Suatu hari, Bok-Joo sedang melakukan konsultasi dengan Jae-Yi, ketika akan melakukan pengobatan, Bok-Joo keluar untuk mengganti pakaian. Lalu, Joon-Hyung muncul dan bertanya, “Apa yang kau lakukan disini, Gendut?” Joon-Hyung terkejut melihat Bok-Joo apalagi saat itu Bok-Joo menggunakan penjepit rambut yang membuatnya lebih feminim. Bok-Joo tampak lebih shock ketika Joon-Hyung berbicara dengan Jae-Yi dan memanggilnya “Hyung”. Lalu mereka saling bertatapan dan selesai.
Preview Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo Episode 04
Yap, inilah review Dafunda #Movie untuk Weightlifting Fairy episode 4. Maaf karena review kami tidak sesuai dengan perilisan karena kesibukan kami. Sampai jumpa di review episode sebikutnya.