Inilah 5 tips asyik untuk menjadi reviewer film ngetop di YouTube.
Tak memungkiri semenjak situs unggah dan berbagai video, YouTube, ngetop banget di akhir 2000an, orang-orang kini bisa mengunggah video yang menampilkan dirinya ngomongin hal apapun yang menjadi hobinya,
Termasuk salah satunya, adalah mereka yang hobi nonton film. Spesifiknya, mereka bisa merekam dan mengunggah dirinya yang sedang membicarakan / menilai filmnya melalui situs ini. Dan kenyataannya kini, kian banyak nan variatif saja kanal-kanal YouTube yang didedikasikan untuk review film.

Bahkan, lumayan banyak juga pemilik sekaligus pemandu videonya yang kini menjadi bintang online atau YouTuber. Dan ya, gak memungkiri juga, hal ini mendorong kita untuk melakukan hal serupa.
Nah bagi kalian yang memang memiliki impian menjadi reviewer film ngetop di YouTube, yuk langsung saja simak 5 tips asyik untuk menjadi reviewer film ngetop di YouTube nya berikut ini.
Reviewer Film Ngetop Youtube
1. Kualitas Video dan Audio Yang Oke
Tips asyik untuk menjadi reviewer film ngetop di YouTube tentunya yang pertama adalah, memiliki kualitas video dan audio yang oke.
Ya ini logika banget bukan? Bahkan mereka yang YouTuber non-reviewer film pun, juga menjadikan hal ini menjadi syarat default. Selain kualitas videonya yang jernih dan oke, tentunya juga harus didukung oleh kualitas audio yang sama okenya.
Coba deh kamu perhatikan tuh video review dari kanal reviewer film terpercaya YouTube Chris Stuckmann tersebut? Baik tampilan video maupun kualitas audio-nya jelas dan bersih banget bukan?
2. Thumbnail Video Yang Menarik
Tips asyik untuk menjadi reviewer film ngetop di YouTube selanjutnya adalah terkait thumbnail video-nya. Tidak seperti review di media online tertulis (website) yang mana untuk membuat tulisannya menarik, adalah melalui kalimat judul yang menarik dan bombastis.
Maka untuk kanal YouTube, daya penariknya adalah di foto thumbnail video-nya. Karena untuk “main-main” di judulnya, agak mustahil. Mengingat, maksimum karakter (huruf) untuk kolom judul video hanyalah 100 karakter.
Dan, apabila kita memaksakan hingga 70-100, tidak hanya akan membuat judulnya terlihat buruk dan “maksa”, juga secara peluang pencarian videonya akan sulit sekali. Oleh karenanya sering banget kita lihat kanal YouTube yang reviewer film memiliki tampilan thumbnail yang dibuat semenarik dan seciri khas mungkin.
3. Berbicara Se-asyik dan Sepercaya Diri Mungkin
Coba deh kalian lihat mulai dari Chris Stuckmann, Jeremy Jahns, John Flickinger aka The Flick Pick, dan reviewer YouTube lainnya. Ketika menyampaikan review-nya mereka terdengar sangat friendly, SKSD, bahkan sok cool. Tapi ya gak pa-pa guys. Karena ya musti seperti ini caranya.
Bahkan Chris Stuckmann yang jauh lebih to the point dan sangat teknikal saja, kerap menampilkan candaan-candaan kecil untuk membuat kemasan vide review-nya menjadi sangat menarik.
Jadi kalau kamu yang mungkin masih merasa belum PD dan masih susah untuk “asyik”, coba deh kamu mulai latih dari sekarang. Sehingga tidak hanya nanti terlihat oke di video-nya, namun juga bisa membuat personality dirimu menjadi ciri khas ke seluruh audiens.
Oh ya satu lagi, ARTIKULASI ketika kita berbicara harus benar-benar terdengar jelas. Jangan terdengar seperti “kumur-kumur”, “mabok”, atau perumpamaan lain yang pada intinya, membuat apa yang akan kamu sampaikan, menjadi gak terdengar jelas.
4. Menyertakan Klip-Klip Menarik
Makanan yang kita sudah buat degan seenak mungkin saja, terkadang masih membutuhkan tambahan penyedap lainnya biar kian terasa lezat. Nah, analogi ini juga berlaku pada proses pembuatan video video review film di kanal YouTube kita.
Memang mungkin diri kita di video sudah terlihat dan terdengar sangat menarik. Bahkan kita sudah terlihat cantik dan ganteng banget. Tapi coba deh bayangin kalau dari awal sampai akhir audiens hanya melihat muka kita saja? Pastinya akan terasa datar dan membosankan bukan?
Oleh karenanya, kalau kita perhatikan juga di berbagai kanal reviewer YouTube, mereka di sela-sela video-nya, memasukkan juga klip dari filmnya atau klip lain yang menampilkan dirinya yang melakukan perbuatan yang sangat konyol.
Hal ini sekali lagi mereka lakukan demi membuat videonya terlihat lebih oke dan menarik lagi. Dan kalau video-nya menarik banget, tentunya hal ini akan menarik lebih banyak jumlah audiens video-nya.
Dan kalau jumlah audiens / views nya banyak, tentunya akan berdampak sangat menguntungkan terhadap kesejahteraannya sebagai YouTuber. Jadi kalau kamu memang serius banget-banget untuk mencari nafkah sebagai reviewer film di YouTube, tips ini wajib banget untuk kamu lakukan.
5. Utarakan Pendapat Sesuai Dengan Apa Yang Kita Rasakan
Nah ini dia tips yang mungkin bukan sekedar tips atau trik. Melainkan lebih ke “keharusan yang logis” untuk dilakukan di dalam setiap unggahan video review film kita.
Ya, dalam menyampaikan review / tanggapan kita terhadap filmnya, sampaikanlah dengan sangat jujur. Kalau memang filmnya oke, bilang oke. Kalau filmnya jelek ya bilang saja jelek. Dan kalau memang filmnya gak bagus bilang saja sekali lagi secara terang-terangan: “Jelek”, “ancur”, dan sebagainya.
Gak usah takut dengan protes warganet. Karena ya selain gak akan ada abis-abisnya untuk menanggapi warganet yang “maha benar”, juga toh, review ini kita unggah di kanal YouTube pribadi kita bukan? Jadi yap, bebas saja bos!
ASAL ingat. Jangan sampai keceplosan yang berbau SARA atau hal super sensitif seperti kaum non heteroseksual. Boleh ceplas-ceplos, blak-blak, tapi tetap elegan. Oke?
Nah itulah tadi 5 tips asyik untuk menjadi reviewer film ngetop di YouTube. Semoga bermanfaat!
Pastikan untuk selalu kunjungi Dafunda atau instal aplikasinya di playstore agar kalian tidak ketinggalan update terbaru dari kami seputar dunia Game, Movie, Anime dan Pop Culture.