Para penggemar grup band Linkin Park kompak terkejut dengan pengumuman mendadak band kesayangan mereka yang memasukkan Emily Armstrong sebagai vokalis barunya. Respon beragam muncul terutama setelah sebuah single baru bertajuk The Emptiness Machine rilis pada Kamis malam kemarin.
Namun respon beragam tidak hanya membicarakan soal suara dari Emily Armstrong dan juga musik baru Mike Shinoda dan kawan-kawan saja. Bahkan sampai menjadi kontroversi di luar ranah musik yang tidak kalah panasnya. Hmm.. kontroversi apakah yang di maksud?
Dugaan Penganut Scientology dan Pendukung Tersangka Kasus Bejat
Melansir dari laman Harian Disway. Vokalis baru Linkin Park, Emily Armstrong punya rekam jejak yang kurang di terima bagi sebagian penduduk Amerika Serikat. Dari dirinya yang merupakan penganut aliran Scientology. Hingga rekam jejak masa lalunya yang sempat mendukung tersangka kasus pemerkosaan.
Pertama, vokalis berusia 28 tahun itu di duga terlibat dengan Gereja yang menganut aliran Scientology. Sedikit informasi, aliran ini percaya bahwa orang memiliki kemampuan tersembunyi yang belum sepenuhnya terwujud. Dipercayai bahwa peningkatan kesadaran spiritual dan manfaat fisik dicapai melalui sesi konseling yang disebut sebagai auditing.
Kemudian sebagai seorang Scientologist, Emily pun juga di duga dekat dengan mantan aktor Danny Masterson. Sosok yang juga penganut Scientology seperti dirinya. Namun nama Danny Masterson sendiri sudah tercemar karena menjadi tersangka kasus pemerkosaan dan mendekam di penjara saat ini.
Tanggapan Emily Armstrong Atas Kontroversi Yang Mencuat
Supaya tidak menjadi bola liar yang isunya terus menyebar tanpa henti. Emily Armstrong kemudian membuat sebuah klarifikasi di akun Instagram pribadinya. Vokalis baru Linkin Park tersebut mengakui jika hal-hal tersebut adalah masa lalunya. Dia tidak mengelak karena semua yang menyebar memang fakta.
Namun untuk dukungannya kepada Danny Masterson. Dia mengakui jika saat itu dirinya melakukan apa yang di minta. Terlebih seiring berjalannya waktu, dia juga menyayangkan apa yang sudah ia lakukan dan seharusnya tidak memberikan dukungan kepadanya.
“Saya selalu berusaha melihat sisi baik dari seseorang, dan saya salah menilainya. Saya tidak pernah berbicara dengannya sejak saat itu. Rincian yang tak terbayangkan muncul dan dia kemudian dinyatakan bersalah. Untuk mengatakannya sejelas mungkin: Saya tidak membenarkan pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan, dan saya berempati kepada para korban kejahatan ini,” tulis sang vokalis Linkin Park itu di Instagram Storiesnya.