Duo EDM top, The Chainsmokers baru-baru ini adakan konser Drive-In pertama mereka di tengah pandemik COVID-19.
Dan konsernya diselenggarakan tanggal 25 Juli 2020 lalu di Hamptons, Long Island, New York. Dan mereka yang ingin menyaksikan, harus membayar tiket antara $1.250 hingga $25.000.
Konser bertajuk Safe and Sound drive-in concert ini diadakan bukan hanya untuk memberikan hiburan. Seperti yang dilansir dari NME, konser ini juga bertujuan untuk beramal ke organisasi-organisasi setempat.
Beberapa organisasi amal yang dituju antara lain: Children’s Medical Fund of New York, No Kid Hungry, dan Southampton Fresh Air Home. Miris, niat baik ini justru diwarnai drama yang diciptakan oleh Mr. Corona.
Tidak Mempraktekkan Safe Social Distancing
Jadi dilansir dari unggahan video Twitter yang diunggah oleh komedian Rex Chapman, terlihat kalau suasana konser drive-in sangat ramai nan bertumpuk (crowded).
Seperti yang kita juga llihat dari video tersebut, gak heran jika Chapman menambahkan komen status seperti demikian. Komen nyinyirannya tersebut, ditanggapi dengan sentimen kekesalan sekaligus kekecewaaan dari seluruh pengikutnya.
Dan sekali lagi wajar banget. Di kala jumlah penderita corona masih terus meninggi di Amerika Serikat, duo yang beranggotakan Drew Taggart dan Alex Pall ini, malah nekad mengadakan konser seperti ini terlepas, tujuannya mulia.
Melihat berbagai protes yang ada ini, tak heran jikan event organizer konser-nya, In the Know Experiences langsung memberikan pembelaan resminya.
Menurut representatifnya, mereka bersama The Chainsmokers sudah mengikuti seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota New York dan CDC. Dan video yang beredar tersebut, diambil dari angle yang tidak menguntungkan.
Alhasil, terlihat bahwa konsernya gak ngikutin protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Mereka bahkan men-detailkan kalau selama pertunjukkan, penonton diperintahkan untuk tidak meninggalkan posisi mobil mereka masing-masing yang sudah diberi jarak yang sesuai (6 kaki antara satu mobil dan mobil lain).
Mereka diperbolehkan meninggalkan sejenak apabila mereka ingin ke toilet. Membeli makan atau menerima telpon sebentar saja, tidak diperkenankan di luar kotak posisi mobil masing-masing.
Kalaupun ke toilet, mereka akan diberikan masker. Sebelum memasuki area konser yang merupakan tempat parkir mobi berukuran 20’ x 20’ pun, masing-masing penonton di-cek dulu temperaturnya.
Sebagai tambahan, di setiap jeda konser-nya, selalu ada pemberitahuan untuk terus jaga jarak. Dan satpam-satpam yang bertugas juga terus bolak-balik di sekitar area untuk mengecek pemakaian masker diantara penontonnya.
Kalau memang demikian, ya bagus deh. Tapi tetap aja sih kalau pandangan gue pribadi, semestinya event ini tidak usah dulu dilakukan. Kalau memang mau menghibur dan beramal, toh bukannya bisa dilakukan secara online?
Memang sekali lagi Gubernur New York, Andrew Cuomo dalam beberapa minggu terakhir, sudah pelan-pelan membuka lagi seluruh aktivitas di kotanya. Tapi ya semestinya kesadaran diri aja sih.
Sekarang, bagaimana nih pendapatmu dengan hal ini?