K-PopMusik

Inilah Yang Membedakan Agensi Idol Kpop Dengan Label Musik Pada Umumnya

Ini yang membuat agensi Kpop terlihat berbeda dari label musik pada umumnya. Langsung aja berikut pembahasannya

Sebagai sebuah industri musik yang sudah berkembang dan terus menggeliat di era globalisasi ini. Kpop, khususnya dari segi mengatur para idol-idol mereka memang terlihat agak berbeda jika kita bandingkan dengan label musik pada umumnya.

Umumnya, biasanya sebuah grup ini punya manajer yang mereka pilih sendiri. Sementara itu, Kegiatan-kegiatan promosi musik mereka di lakukan atau di urus dari pihak manajemen yang mereka pilih tersebut. Namun, Kpop ternyata memiliki sistem yang enggak sesimpel itu, loh.

Di kesempatan kali ini, gue bakalan ngajak kalian ngulik apa sih yang bikin sebuah agensi idol Kpop. Seperti SM Entertainment, YG Entertainment, atau Big Hit Entertainment ini punya sistem kerja yang bikin mereka enggak terlihat seperti label musik pada umumnya. Langsung saja ini dia pembahasannya.

Agensi Kpop Umumnya Kerap Mengorbitkan Trainee Mereka Menjadi Sebuah Grup

Allkpop Jyp Sixteen
Sixteen, acara survival show JYP Entertainment untuk mencari member TWICE

Jika kita melihat cara kerja label musik khususnya di Indonesia seperti Musica Studios dan Nagaswara. Benar jika mereka selalu mencari musisi-musisi potensial untuk jadi artis mereka.

Namun dalam pelaksanaannya, kebanyakan mereka hanya merekrut seorang musisi. Entah itu band, atau solois yang kemampuannya bisa di katakan sudah jadi dan matang. Atau paling tidak, punya potensi untuk sukses secara komersial.

Hal berbeda justru ada di agensi idol Kpop. Enggak hanya mencari sosok baru untuk mereka jadikan musisi eksklusif. Namun mereka sendiri juga melakukan pendidikan agar calon-calon musisi ini bisa sukses dan membuat reputasi agensi mereka naik. Maka dari itu, di industri Kpop sering ada istilah trainee. Yaitu calon-calon idol yang sedang di latih di agensi mereka saat itu.

Sistem trainee ini enggak hanya hadir di industri musik Kpop saja. Di industri musik negara lain seperti Jepang juga memiliki sistem yang serupa. Atau jika kita membicarakan konsep idol dalam industri musik negeri Sakura. Istilah Idol ini di ibaratkan dengan trainee di Kpop. Bedanya, mereka yang menjadi Idol justru di debutkan sembari menjalani pelatihan.

Agensi Bertanggung Jawab Atas Segala Aktivitas dan Tindakan Para Idolnya

Soompi Bts Bang Si Hyuk
Bang Si Hyuk (tengah), orang yang bertanggung jawab atas segala kesuksesan BTS | Soompi

Yang gue maksud di sini bukan hanya soal memenuhi kewajiban pokok mereka sebagai pemberi royalti. Namun, sebuah agensi Kpop memiliki tanggung jawab penuh mengatur segala aktivitas serta tindakan yang di lakukan oleh musisi atau idol yang mereka miliki.

Jadinya seperti yang gue bilang, pihak-pihak penting seperti manajer sang idol itu bukan sepenuhnya di tunjuk oleh idol yang bersangkutan. Melainkan merupakan orang-orang kepercayaan agensi untuk membawa imej yang mereka (agensi) berikan kepada idol binaannya tersebut.

Sehingga ketika ada suatu tindakan idol yang mendapat citra buruk di mata fans. Pihak agensi tentu bakal jadi orang pertama yang harus pasang badan dan mengontrol segala cacian yang di terima kepada idol yang bernaung di bawah agensi mereka.

Agensi Kpop, Khususnya Big 3 Punya Publisher Sendiri

Yg Plus Yg Entertainment
YG Plus, divisi khusus milik YG Entertainment yang menjadi publishing dari lagu-lagu idol mereka | YG Entertainment

Biasanya, label-label musik pada umumnya sekaligus juga berperan sebagai pihak Publisher yang mendistribusikan karya dari artis atau grup di bawah naungannya. Namun, ada pula label musik yang merupakan anak dari sebuah perusahaan Publisher, yang tentunya dalam proses distribusi karyanya tidak menggunakan nama dari label musik mereka.

Ambil contoh seperti Fueled By Ramen yang di miliki oleh Warner Music Group di Amerika Serikat. Sementara di industri Kpop. Masih ada beberapa agensi kecil. Katakanlah seperti Play M Entertainment (dulunya bernama IST) dan Starship Entertainment.

Dalam pendistribusian karya idol atau artis naungan dua agensi tersebut. Mereka bekerjasama dengan Kakao M, sebuah perusahaan distributor terbesar di Korea Selatan. Saking besarnya, Kakao M juga memiliki label musik sendiri seperti Source Music dan Pledis Entertainment.

Sementara itu, tiga agensi besar seperti SM, YG, dan JYP Entertainment kini juga bertindak sebagai distributor dari lagu-lagu artis mereka sendiri. Contohnya yaitu YG Entertainment yang memiliki divisi Publishing bernama YG Plus.


Itulah tadi sedikit penjelasan singkat mengenai agensi Kpop dan sistem kerjanya yang membuat mereka terlihat berbeda dengan label musik pada umumnya. Bagaimana nih pendapat kalian mengenai artikel di atas?

Related Posts

No Content Available
Enable Notifications OK No thanks