Daftar MusikMusik

20 Lagu Top Yang Seharusnya Dibawakan Oleh Penyanyi Lain

Ternyata, inilah 20 lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain. Ya bisa kita katakan mungkin si penyanyi belum rezeki saja!

Inilah 20 lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain. Kalau memang bukan rezekinya, ya memang bukan rezekinya. Salah satu pepatah orang tua kita ini rasanya sangat pas untuk pembahasan kita kali ini.

Ya faktanya guys, dari dulu hingga sekarang banyak banget rilisan lagu top yang sebenarnya bukan ditujukan untuk dibawakan oleh band/penyanyinya. Banyak banget kasus lagu yang awalnya justru ditujukan untuk penyanyi/band lain.

Namun pada akhirnya karena satu dan lain hal, lagu tersebut malah diberikan ke rekan band/penyanyi lain. Dan gokilnya ketika berada dalam tangan mereka, lagunya menjadi sukses besar. Dan bahkan kian mempopulerkan mereka.

Sekali lagi ada banyak contoh kasus ini. Namun dari semuanya, berikut adalah kasus top 20 lagu yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain tersebut.

20. Kelly Clarkson – Breakaway (Seharusnya: Avril Lavigne)

Lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain yang pertama adalah ‘Breakaway’ (2004).

Ya seperti yang juga terlansir dari cuplikan klip dari kanal YouTube The Kelly Clarkson Show berikut. Lavigne mengungkapkan kalau salah satu hit dari album kedua Clarkson ini, aslinya ditulis oleh pelantun ‘Complicated’ (2002) ini.

Awalnya Lavigne ingin menyertakan lagu ini ke dalam album pertamanya, Let Go (2002). Namun pada akhirnya karena satu dan lain hal, lagu inipun gak jadi masuk ke dalam albumnya.

Lagu inipun akhirnya diberikan ke Kelly. Dan seperti kita ketahui, lagu Avril inipun akhirnya menjadi salah satu hit besar bagi mantan juara American Idol ini. Nah bagi kamu yang penasaran dengan versi orisinil milik Lavigne, nih langsung saja dengarkan versinya tersebut berikut ini.

19. Simple Minds – Don’t You (Forget About Me) (Seharusnya: Billy Idol dan Bryan Ferry)

Lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain selanjutnya adalah soundtrack dari film 80an hit, The Breakfast Club (1985) ini.

Ya siapa sih yang gak tahu dengan lagu ini? Lagu ini sama seperti filmnya benar-benar ngetop parah. Dan tentunya karena saking ngetopnya, lagunya pun juga sukses meroketkan karir band asal Glasgow, Skotlandia ini.

Namun tahu gak sih kamu kalau awalnya Jim Kerr cs menolak lagu ini? Salah satu alasannya karena genre lagunya yang sangat jomplang dengan sound Post-Punk mereka kala itu.

Pencipta lagunya, Keith Forsey kala itupun menawarkan lagunya ke salah satu vokalis pria top 80an, Billy Idol dan frontman band Roxy Music, Bryan Ferry. Keduanya pun juga menolak. Akhirnya Forsey balik ke Kerr cs.

Setelah melalui berbagai bujuk rayu, akhirnya Kerr cs merekam lagunya. Awalnya mereka mengira kalau ‘Don’t You (Forget About Me) akan “sekali lewat” saja. Namun secara tak terduga filmnya ngetop banget.

Otomatis, lagunya pun kala itu juga merajai berbagai televisi dan radio. Nah ironisnya pada tahun 2001. Idol merekam versinya yang kemudian masuk sebagai salah satu lagu dalam album Greatest Hits miliknya. Dan versinya ini menurut gue jauh lebih gokil sih daripada Simple Minds.

18. B.O.B feat. Bruno Mars – Nothin’ On You (Seharusnya: Lupe Fiasco)

Inilah salah satu lagu yang memperkenalkan dan mempopulerkan Bruno Mars pada awal 2010an silam. Dan ya, secara tidak langsung lagu ini juga turut memperkenalkan nama dan sosok B.O.B.

Tapi tahukah kamu kalau awalnya lagu ini yang hampir membawakannya adalah Lupe Fiasco? Dan jangan lupa guys, Fiasco kala itu juga sudah lumayan bergaung namanya. Namun sayang semuanya batal karena pihak labelnya.

Spesifiknya, kala itu pihak labelnya menolak mentah-mentah versi Fiasco ini. Gara-gara penolakan itu, kala itu Fiasco langsung stres banget-banget.

17. Iggy Azalea feat. Rita Ora – Black Widow (Seharusnya: Katy Perry)

Sebenarnya kalau kamu mendengar seluruh struktur lagunya, maka sangat kedengeran jelas sih kalau lagu ini terdengar Katy banget. Lebih jauhnya, adalah Katy yang menciptakan lagunya ini.

Ia menulis ‘Black Widow’ setelah merilis album keempatnya, Prism (2013). Namun suatu hari Iggy bertemu dengan Katy. Nah Iggy saat itu sedang bersiap untuk meluncurkan album pertamanya, The New Classic (2014).

Setelah mengetahui kalau ‘Black Widow’ cuma proyek “iseng-iseng”, Iggy pun meminta Katy agar lagu ini masuk ke dalam albumnya. Singkat kata, permintaannya pun terkabulkan. Gue udah bisa bayangin sih tapi kalau lagu ini kala itu menjadi lagu Katy, lagunya bakalan hit gede juga.

16. The Pussycat Dolls feat. Busta Rhymes – Don’t Cha (Seharusnya: Paris Hilton)

Kalau kamu SMP-kuliahan sekitar tahun 2005-2007, pasti kamu masih ingat banget dengan lagu ini. Pasalnya, lagu ini kala itu ngetop banget.

Salah satu faktornya tentu karena vokal Nicole Scherzinger yang sangat gokil. Akan tetapi tahu gak sih kalau awalnya bukan Nicole cs yang akan menyanyikan lagunya ini? Ya, adalah sosialita sekaligus selebriti seksi kala itu, Paris Hilton.

Hilton sendiri kala itu sudah merilis album perdananya Paris pada tahun 2006. Namun sayang Paris kala itu menolak lagu ini. Alasannya karena menurutnya, kala itu versi ‘Don’t Cha’ yang sang produser tawarkan bukanlah seperti yang kita dengar sekarang ini.

Jadi ya bisa kita katakan yang Paris dengar adalah versi awal/demo. Nah mungkin versi ini kala itu baginya gak keren. Jadi ya pada akhirnya, iapun menolak lagu ini. Menurutnya kalau saja kala itu ia didengarkan versi final PCD, pasti ia kala itu langsung setuju untuk membawakan lagunya ini.

Ya itulah tadi guys, belum rezeki mba Paris sayangnya.

15. Sia feat. Sean Paul – Cheap Thrills (Seharusnya: Rihanna)

Bagi kamu yang mungkin belum mengetahui, ‘Diamonds’ (2012) milik Rihanna, aslinya adalah lagu yang diciptakan oleh vokalis sekaligus musisi wanita eksentrik top, Sia.

Dan seperti kita ketahui, kala itu lagu ini ngetop banget bukan? Nah menyadari hal ini, alhasil gak heran jika kala itu Sia diminta untuk menuliskan lagi lagu untuk Rihanna. Intinya mereka ingin lagunya seperti ‘Diamonds’.

Namun sayang pada akhirnya ‘Cheap Thrills’ mendapat penolakan. Lalu setelahnya Sia terus-terusan mendengar lagunya ini. Dan semakin ia dengar, ia merasa kalau lagunya ini memiliki aura penyemangat (uplifting) yang kuat banget.

Alhasil, iapun akhirnya memutuskan untuk menjadikannya sebagai lagunya sendiri. Hmmm, untuk kasus ini gue rasa semuanya berjalan dengan sangat tepat.

14. Miley Cyrus – Party in the U.S.A (Seharusnya: Jessie J)

Ya siapa sih yang gak tahu dengan lagu ini? Ketika lagu ini rilis tahun 2009, ‘Party in the U.S.A’ langsung menjadi salah satu lagu musim panas tersukses. Lagunya juga kian meroketkan nama dan sosok Miley.

Namun tahu gak sih kalau sebenarnya lagu ini merupakan ciptaan pelantun ‘Price Tag’ (2011), Jessie J? Ya, dan awalnya ia ingin menyertakan dalam album perdananya, Who You Are (2011).

Namun seperti yang terlansir dari halaman Wikipedia, Jessie akhirnya membatalkan semuanya. Menurutnya konsep dan tonal lagu ini terlalu riang (cheerful). Padahal kala itu, ia ingin mengkonsepkan albumnya dengan tone yang terasa jauh lebih kelam.

Hmmm, coba kalau nanti Jessie merilis ulang versinya ini. Gue yakin versinya bakalan lebih gokil sih guys.

13. Whitney Houston – How Will I Know (Seharusnya: Janet Jackson)

Tak memungkiri inilah salah satu lagu yang mempopulerkan nama dan sosok Whitney Houston pada dekade 80an.

Namun faktanya, ‘How Will I Know’ hampir gak menjadi lagu Whitney. Jadi awalnya duo pencipta lagunya, George Merrill dan Shannon Rubicam menciptakan lagu ini dengan sosok Janet Jackson dalam benak mereka.

Spesifiknya lagi, lagu ini mereka inginkan untuk tampil dalam album ketiga Jackson kala itu, Control (1986). Sayang kala itu tim Janet menolaknya. Untunglah setelahnya muncul sosok bernama Gerry Griffith.

Griffith adalah salah satu perwakilan dari Arista Records. Kala itu ia memang sedang mencari lagu berirama Pop-R&B untuk Houston. Singkat kata setelah mendengar lagu ‘How Will I Know’, lagu inipun langsung diberikan ke Houston dan sisanya ya seperti kita tahu, adalah sejarah musik dunia.

12. Lady Gaga feat. Beyonce – Telephone (Seharusnya: Britney Spears)

Seringkali kita mendengar musisi yang menciptakan lagu memang untuk rekan musisi spesifiknya. Nah hal inilah yang juga terjadi pada lagu ‘Telephone’ (2010) ini.

Sedari awal, Gaga memang menciptakan lagu ini khusus untuk Britney Spears. Spears bahkan sudah merekam versi demo-nya. Namun entah mengapa, pada akhirnya Spears menolak lagu ini.

Namun ya gak masalah juga. Karena lagu ini kemudian dibawakan secara duet oleh Gaga dan salah satu putri musik R&B saat ini, Beyonce.

11. Miley Cyrus – We Can’t Stop (Seharusnya: Rihanna)

Lagu ini seperti kita tahu, sukses mempopulerkan citra karakter nakal Cyrus pada tahun 2013. Ya bisa kita katakan kalau bukan karena lagu ini, era Bangerz (2013) Cyrus kala itu tidak akan seheboh seperti sekarang.

Namun faktanya, memang hal itu yang hampir saja terjadi. Karena awalnya duo produser Rock City ketika memproduksi lagu ini, membayangkan sosok Rihanna. Namun pada akhirnya semua batal karena kepopuleran Riri yang sudah besar banget kala itu.

Keduanya pun  lebih mengingkan agar ‘We Can’t Stop’ menjadi single perdana atau jagoan dari calon penyanyi baru. Well singkat kata, adalah Cyrus yang berhasil mendapatkan lagunya ini.

10. Charli XCX – Boom Clap (Seharusnya: Hilary Duff)

Rasanya saat ini sangatlah sulit untuk tidak membayangkan Boom Clap tanpa mengingat nama atau sosok Charli XCX. Karena ya lagu ini, lagu signature Charli banget.

Namun faktanya pencitraan tersebut hampir saja tak terjadi. Karena awalnya lagu ini justru ingin diberikan ke Hilary Duff. Namun sayang pihak manajemen Duff gak suka yang lalu, menolak lagunya.

Nah ironisnya, Duff kala itu gak tahu akan hal ini. Padahal kalau saja ia kala itu tahu kalau lagu ini juga ditawarkan ke Charli dan penyanyi lain, ia tanpa pikir panjang akan langsung mengambil lagunya. Ya itu tadi mba, belum rezeki he..he.

9. Meghan Trainor – All About That Bass (Seharusnya: Beyonce)

Yap siapa sih yang gak bosen dengan lagu yang berlirik body positivity ini? Selain memiliki pesan yang sangat positif, juga keseluruhan musiknya yang mengusung genre Soca, sangat menggoyang seluruh tubuh ini.

Belum lagi tarikan vokal dan gaya nyanyi Trainor sangatlah unik dan enak fun banget. Namun kesemua ini hampir saja tidak terjadi kalau saja kala itu, lagu ini menjadi milik Beyonce.

Ya faktanya Beyonce juga mendapatkan tawaran lagu hit ini. Namun pada akhirnya karena satu dan lain hal, ia dan pihak manajemennya menolaknya. Well, mungkin Beyonce kala itu sudah tahu kalau Meghan atau penyanyi lain jauh lebih cocok untuk menyanyikan lagu ini.

8. Adam Lambert – Whataya Want From Me (Seharusnya: Pink)

‘Whataya Want From Me’ (2009) tak memungkiri menjadi single yang mempopulerkan mantan juara American Idol ini.  Pokoknya tanpa lagu ini, mungkin karir musik Lambert gak akan sebesar seperti sekarang ini.

Dan ya, sudah sepatutnya Lambert berterima kasih pada Pink. Karena awalnya lagu ini merupakan lagu miliknya. Versinya sudah jadi dan kala itu hampir masuk album kelimanya, Funhouse (2008). Namun pada akhirnya semuanya batal total.

Alhasil, lagu inipun diberikan ke Lambert satu tahun kemudian. Nah untungnya versi asli Pink sudah beredar luas saat ini dan silahkan kamu dengar dan bandingkan sendiri kedua versinya tersebut ya guys!

7. Madonna – Holiday (Seharusnya: Mary Wilson)

Bersama ‘Lucky Star’ dan ‘Bordeline’, lagu inilah yang turut meroketkan karir Madonna. Mau itu judul, lirik, dan tentunya komposisi synthesizer-nya, semuanya terdengar dan terasa sangat pas kala itu.

Namun tahukah kamu kalau jauh sebelum menjadi milik si Ratu Pop ini, ‘Holiday’ sempat “mampir” dulu ke beberapa musisi? Nah salah satu musisi dimampiri tersebut adalah Mary Wilson.

Wilson adalah salah satu pendiri grup R&B kulit hitam legendaris, The Supremes. Wah bisa bayangin gak kalau kala itu Wilson menerima lagu ini? Rasanya bisa kita pastikan kalau karir Madonna gak akan seheboh seperti kala itu.

6. Jennifer Lopez – Let’s Get Loud (Seharusnya: Gloria Estefan)

Mungkin inilah salah satu lagu yang kian meroketkan karir musik dari aktris latin seksi, Jennifer Lopez. Dan gak heran sih. Karena secara keseluruhan ‘Let’s Get Loud’ memang memiliki tampilan dan rasa latin yang tinggi banget.

Nah aslinya yang membuat lagu ini adalah solois wanita latin legendaris, Gloria Estefan. Estefan bahkan tadinya ingin menyanyikan lagunya. Namun pada akhirnya ia merasa kalau lagu ini memiliki kesamaan sound seperti lagu-lagunya sebelumnya.

Iapun lantas memutuskan untuk memberikannya ke Lopez. Menurut Estefan, Lopez akan bisa lebih fun dalam membawakan lagunya ini.

5. Justin Timberlake – Rock Your Body (Seharusnya: Michael Jackson)

Mungkin beberapa dari kalian akan protes dengan pernyataan yang akan gue keluarkan berikut ini. Tapi ya faktanya, Justin Timberlake adalah sosok yang pas untuk meneruskan spirit musik seorang Michael Jackson.

Dan hal ini terbukti melalui gaya bernyanyi dan berdansanya. Oleh karenanya gak heran bahkan sejak awal karirnya pun, beberapa lagu milik JT awalnya adalah untuk MJ. Dan ‘Rock Your Body’ (2003) adalah salah satunya.

Ya awalnya lagu ini untuk album ke-10 MJ, Invincible (2001). Namun sayang Jackson menolaknya. Alhasil, lagu yang lagipula juga ciptaan JT ini, menjadi salah satu lagu jagoan dari debut solo albumnya kala itu, Justified (2002).

4. Ed Sheeran – Shape of You (Seharusnya: Rihanna)

Lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain selanjutnya adalah ‘Shape of You’ milik Ed Sheeran.

Jadi ketika Sheeran membuat lagu ini, awalnya ia ingin memberikan lagu ini ke Rihanna. Namun dalam prosesnya termasuk, ketika menambahkan lirik ‘putting Van The Man on the jukebox’, iapun menyadari kalau lagu ini lebih pas jika ia saja yang menyanyikannya.

Lagipula memang kalau kita bayangkan secara mentah, lagu ini emang lebih terdengar pas sebagai lagu Sheeran. Bukan Rihanna atau penyanyi lainnya.

3. Rihanna – Umbrella (Seharusnya: Britney Spears)

Nah sekarang giliran Rihanna yang berada pada posisi sebaliknya. Ya siapa sangka hit ‘Umbrella’ milik Rihanna, awalnya justru untuk si diva Pop 90an, Britney Spears?

Ya pada awalnya lagu ini untuk membantu album teranyar Spears kala itu, Blackout (2007). Namun sayang, pihak label Spears menolak ‘Umbrella’. Alasannya karena kala itu, Spears sudah memiliki banyak materi lagu untuk Blackout.

Lagu ini lantas mampir juga ke vokalis R&B pria top saat itu, Taio Cruz. Namun Cruz juga menolaknya. Akhirnya lagu inipun mampir ke Riri yang kala itu juga sedang rekaman album ketiganya, Good Girl Gone Bad (2007).

Dan tentunya seperti kita ketahui, semuanya merupakan keputusan yang tepat. Tidak hanya lagu ini mensukseskan penjualan Good Girl Gone Bad saja. Namun ‘Umbrella’ hingga detik ini sukses menjadi salah satu lagu trademark dari vokalis cantik asal Barbados ini.

2. Aerosmith – I Don’t Want to Miss a Thing (Seharusnya: Celine Dion)

Siapa sih yang gak tahu dengan lagu ini? Bahkan jika kamu belum nonton filmnya, Armageddon (1998), 100% gue yakin kamu sudah berjuta-juta kali mendengarkan lagu ini.

Pasalnya ‘I Don’t Want to Miss a Thing’ adalah salah satu contoh kasus dimana soundtrack-nya jauh lebih booming daripada filmnya. Anyway, salah satu faktor utama yang membuat lagu ini begitu legendaris hingga saat ini ya tentunya performa vokalis Steven Tyler dalam lagu ini.

Gak bisa kita bayangin kalau kala itu pencipta lagunya, Diane Warren, tetap kukuh untuk menggunakan Celine Dion sebagai pembawa lagunya. Selain Dion, Warren juga memiliki alternatif penyanyi lain yang juga seorang perempuan.

Namun pada akhirnya ketika mendengar vokal Tyler yang gokil, akhirnya Warren setuju kalau ‘I Don’t Want to Miss a Thing’ memanglah lagu untuk Aerosmith (spesifiknya: Steven Tyler).

1. Britney Spears – Baby One More Time (Seharusnya: TLC)

Nah inilah lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain yang pasti kini, membuat kalian mindlowing gak karuan sendiri.

Ya kamu gak salah baca guys. Hit yang membuat nama dan sosok Britney Spears super ngetop ini, awalnya adalah untuk trio R&B 90an top kala itu, TLC. Namun ketika TLC mendengar, salah satu anggotanya, T-Boz langsung menolak lagu ini.

Alasannya? Mungkin agak konyol tapi masuk akal. Jadi T-Boz sangat keberatan dengan judul lagunya yang dianggapnya menjual tindak kekerasan pada wanita. “Hit Me, Baby One More Time” yang artinya memang kalau kita artikan secara literal adalah, “Pukul aku sekali lagi sayang”.

Namun pada kenyataannya maknanya bukan seperti itu. Namun lebih ke, “hubungi aku sekali lagi atau sayangi aku lagi, sayang”. Nah karena salah satu penciptanya, Max Martin berasal dari Swedia dan kala itu Bahasa Inggrisnya belum lancar, alhasil banyak yang awalnya mengira lagunya sebagai tindak kekerasan terhadap wanita.

Waduh emang ya guys penting banget bagi kita untuk memperlancar Bahasa sehingga tidak mengalami hal seperti ini. Tapi ya sudahlah. Toh semua sudah terlanjur dan untunglah TLC menolaknya. Kalau tidak, entah bagaimana sosok dan karir Spears saat ini.

Itulah tadi 20 lagu top yang seharusnya dibawakan oleh penyanyi lain. Semoga pembahasannya ini bermanfaat ya guys!

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks