Lirik ‘Roman Picisan’ (2000). Lagu epik milik band Dewa 19. Pokoknya kalau minimal SD kelas 5 di tahun 2000 pasti tahu dengan lagunya.
Bagi kita yang sekali lagi minimal SD di akhir 1999 dan awal dekade 2000, pastinya kamu sering mendengarkan ‘Roman Picisan’ milik Dewa 19. Ya lagu yang menjadi single pertama dari album Bintang Lima (2000) ini langsung hit banget ketika dirilis.
Semua radio dan stasiun televisi swasta pasti dalam satu harinya WAJIB memutar lagu ini.
Lirik Roman Picisan Sangat Puitis
Gak heran memang apabila lagu ini ketika rilis sangat nge-hit. Karena judul beserta lirik ‘Roman Picisan’ sangatlah puitis. Karena kepuitisannya tersebutlah yang alhasil, menarik perhatian kita untuk mendengar lagunya ini.
Setelah mendengarnya, kita pun langsung auto menjadi suka banget dengan lagunya ini. Pasalnya komposisi musiknya yang keren, membuat lagunya terdengar sangat megah nan epik.
Kesemua hal tersebut kian diperkuat dengan tarikan vokal Once yang gokil banget. Oh ya sebagai pengingat saja, ‘Roman Picisan’ merupakan debut lagu Once bersama Dewa 19.
Kesuksesan ‘Roman Picisan’ ini tak pelak tidak hanya mempopulerkan sosok Once. Lebih dari itu, lagu ini juga membuktikan ke seluruh penikmat musik terlebih fans mereka, Baladewa, bahkan band ini masih keren saja terlepas sosok Ari Lasso diganti oleh Once.
Oke kini mari kita bernostalgia lagi mengenang kejayaan masa-masa ini dan tahun 2000-nya dengan menyanyikan lagunya berikut ini.
Lirik Roman Picisan
Verse 1
Tatap matamu bagai busur panah
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku
Meski kau simpan, cintamu masih
Tetap nafasmu wangi hiasi suasana
Saat ku kecup manis bibirmu…
Chorus
Cintaku tak harus miliki dirimu
Meski perih mengiris-iris segala janji
Verse 2
Aku berdansa di ujung gelisah
Diiringi syahdu lembut lakumu
Kau sebar benih anggun jiwamu
Namun kau tiada menuai buah cintaku
Yang ada hanya sekuntum rindu…
*balik ke chorus*
*instrumental*
Refrain (diulang beberapa kali)
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
‘Tuk sekedar menemani, ‘tuk melintasi wangi
Yang selalu tersaji di satu sisi hati
*balik ke chorus*
