Ramainya ICE BSD, yang menjadi venue konser boygroup Kpop SEVENTEEN pada 24 September menyisakan banyak cerita-cerita yang amat miris. Di luar huru-hara pagelaran Comic Frontier yang juga mengalami kejadian serupa. Konser SEVENTEEN yang di selenggarakan oleh promotor Mecimapro juga mengalami masalah yang sama persis.
Bahkan per 26 September kemarin. Penggemar SEVENTEEN pun meminta kejelasan dari pihak promotor. Tentang isu-isu dan gosip yang selama ini beredar. Mereka juga meminta permohonan maaf dari pihak promotor sembari menaikkan tagar #BANNEDMECIMA di media sosial Twitter.
Berawal Dari Perkara Tiket Yang Diduga Ditimbun

Melansir laman IDNTimes. Permasalahan dari konser SEVENTEEN ini sudah di mulai pada saat hari penjualan tiketnya. Di duga, Mecimapro sebagai pihak promotor menggunakan bot saat masa penjualan tiket di buka. CARAT (sebutan penggemar SEVENTEEN) pun meminta Mecimapro dan pihak terkait mengusut tuntas kasus tersebut.
Setelah itu, para CARAT menemukan sebuah masalah baru terkait tiket yang di duga sengaja ditimbun oleh promotor. Dalam salah satu video yang trending di Twitter. Nampak ada staf yang di duga membawa tiket sebanyak 3 kardus. Namun Mecimapro mengklarifikasi jika tiket yang di bawa staf itu bukanlah tiket untuk konser hari pertama.
“Kardus itu isinya tiket untuk show hari kedua yang akan dirapikan untuk pembagiannya di hari H,” ujar perwakilan pihak promotor Mecimapro
Mecimapro Kemungkinan Akan Melayangkan Tuntutan Hukum

Akibat serangkaian cuitan yang menyebut ketidakpiawaian Mecimapro menyelenggarakan konser SEVENTENN. Tagar #BANNEDMECIMA berhasil masuk dalam trending di Twitter. Mengetahui hal tersebut, pihak Mecima pun tak ingin tinggal diam. Dari hasil wawancara yang di lakukan IDNTimes, Perwakilan mereka mengaku sedang ada diskusi dengan kuasa hukum untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
“Kebetulan sedang ada diskusi dengan tim kuasa hukum untuk yang membuat video dan menyebarkan, kemudian (protes) dengan kata-kata kasar itu akan kita masukkan ke ranah hukum,” ujar perwakilan Mecima tersebut.
Menurut pihak Mecimapro, unggahan-unggahan tersebut juga sudah termasuk ke fitnah dan pencemaran nama baik. Hal tersebut membuat pihak Mecima juga sedang mendiskusikan hal tersebut ke kuasa hukum terkait. “Karena itu sifatnya sudah fitnah dan pencemaran nama baik, tanpa ada konfirmasi ke kita,” tutupnya.
Perselisihan antara keluhan dari pihak penonton dan promotor bukan baru-baru ini terjadi. Semoga masalah ini segera menemukan titik terang.