Apa itu Live Action? Adaptasi Live-action adalah istilah yang di gunakan Jika suatu karya baik itu Manga, Light Novel, atau Anime Orisinal di angkat menjadi Film dalam kemasan dunia nyata. Sayangnya Film Live-action sering tidak sesuai harapan. Sutradara Anime Fullmetal Alchemist, Seiji Mizushima juga sependapat dengan permasalahan ini.
Melalui acara Nikufes (Festival daging) yang di adakan di Tokyo pada tanggal 19 September 2017 lalu, orang ini mengeluarkan seluruh uneg-uneg nya tentang ‘Mengapa Live-action adalah ide buruk’. Tentu saja seluruh perasaan yang ia tuangkan lebih ke adaptasi Live-action Fullmetal Alchemist yang akan segera terbit.
Karena itu, Dafunda Otaku mencoba untuk memaparkan beberapa alasan kenapa Live Action bisa jadi perusak karya asli. Walau Sebenarnya tidak semuanya berakhir buruk juga. Baca Konten ini dari awal hingga akhir supaya kalian mengerti.
Contents Navigation
Live-action adalah Kabar buruk bagi Setiap karya yang di adaptasinya, Terutama untuk Karya Populer
Live-action adalah sebuah kabar buruk jika kamu bertanya pendapat sang sutradara, ada banyak alasan kenapa adaptasi ini dapat merusak cita rasa asli karya orisinil. Dari urusan karakter yang pastinya tidak ada yang mirip sampai urusan cerita yang entah kenapa seperti di paksakan. Mengingat durasi sebuah film tidak bisa meng-cover seluruh cerita nya.
Adaptasi Live-action yang selalu tidak sesuai harapan ini terjadi karena beberapa alasan yang akan kita bahas setelah ini. Namun karena alasan itulah Penggemar berharap Live-action tidak pernah ada, karena sebuah karya yang mereka suka bisa di rusak oleh reputasi Live-action yang sangat jelek.
Alasan Live-action Tidak mampu Memuaskan Hasrat Penggemar
Di bagian atas Dafunda Otaku sudah menjelaskan sedikit alasan Live-action yang tak mampu memuaskan hasrat penggemar. Walaupun masih banyak masih banyak alasan yang harus kita bahas mengenai hal ini. Kita akan coba bahas beberapa masalah dasar dalam adaptasi Live-action.
Karakter yang Sering tak sesuai harapan
Tidak ada seorang pun yang mampu memerankan sebuah karakter sampai 100% seperti aslinya. Karakter anime itu bebas dan bisa di sesuai kan dengan imajinasi sang kreator. sedangkan di dunia nyata imajinasi hanya sebatas teknologi CG dan kostum serta keberuntungan untuk mendapatkan pemeran yang cocok. tentu ini menjadi masalah bukan?
Keterbatasan Dunia nyata menjadi penghambat.
susahnya mencari karakter sudah menjadi contoh kenapa membawa dunia 2D ke Sanjigen (dunia nyata) sangat susah di lakukan. Teknologi CG memang bisa jadi solusi, tapi tidak bisa mengatasi hal ini.
Cerita yang terlalu di paksakan
ini adalah salah satu alasan kenapa saya pribadi tidak suka adaptasi Live-action, semua elemen di paksakan. Cerita yang seharusnya menjadi salah tarik utama sebuah karya sering kali di pangkas habis atau di ubah menjadi versi sendiri.
Bagus atau tidaknya tergantung Budget Film
Kalau ini mungkin seluruh karya bisa mengalaminya, tak hanya live-action semata. Namun sering kali masalah Pendanaan membuat film tidak di buat sempurna. Kalau tidak sempurna, masalah lain pasti ada di bagian CG dan kostum. Yang jelas, Budget mempengaruhi hasil akhir dan Live-action sering kali menjadi korbannya.
Kebanyakan Live-action di ubah jalan ceritanya
Inilah yang terkadang membuat penggemar bingung. Jalan cerita Live-action terkadang beda dengan cerita aslinya. Memang kita tahu kalau sutradara atau komite produksi ingin film tersebut punya pasar sendiri supaya penggemar penasaran. sayangnya cerita yang disuguhkan malah merusak cerita asli. Tentu kita sebagai penggemar merasa kecewa karena hal tersebut.
Tidak Semua Adaptasi Live-action buruk, Hanya saja Hampir Seluruhnya tak bisa di harapkan
Tentu tidak semua adaptasi live-action berakhir mengecewakan. Sebut saja Rurouni Kenshin Live Action yang berhasil di buat dengan begitu baik, tidak ada yang di rubah dari inti cerita yang ada. Dan yang terbaru ada Gintama Live Action yang sepertinya berhasil memberikan kepercayaan kepada penggemar karya gorilla sensei itu.
Namun sayangnya Kebanyakan adaptasi Live Action malah tidak sesuai harapan. Itu juga yang disampaikan oleh Sutradara Anime Fullmetal Alchemist yang membuat Dafunda Otaku ingin membahas ini dengan kalian.
Sekarang ada Tokyo Ghoul Live action dan One Piece Live action yang belum menunjukkan jati dirinya. Kita akan melihat apa yang terjadi kedepannya. One Piece ada live Action nya? kabar nya Hollywood ingin mengadaptasi One Piece Jadi Serial TV versi mereka sendiri. Kita berharap saja tidak seperti Death Note Live Action versi Amerika yang berakhir hancur-hancuran.