Musim pertama Dandadan berhasil dengan baik, meski ada satu episode yang kurang memuaskan daripada yang lain. Di episode 12 ini, Dandadan menutup cerita dengan banyak keganjilan dan misteri yang membuat penonton bertanya-tanya, jika mereka hanya mengikuti anime saja dan bukan manga-nya.
Episode 12 Let’s Go to the Cursed House menjadi penutup musim yang sempurna untuk Dandadan. Episode ini menampilkan momen komedi yang konyol, musuh baru yang mengerikan, dan misteri seputar karakter-karakter baru. Semua elemen ini mengarah ke akhir yang menegangkan, di mana banyak nyawa terancam.
Baca Juga: Anime Dandadan Season 2 Rilis Kapan? Ini Jadwal Resminya
Contents Navigation
Fakta Menarik Anime Dandadan Episode 12
Episode akhir Dandadan di musim pertama menyajikan beberapa momen penting yang masih jadi misteri. Berikut fakta menarik anime Dandadan episode 12.
1. Jiji Karakter yang Paling Karismatik
Sejak Jiji muncul di panggung, penggemar Dandadan sudah tak sabar. Karisma Jiji terlihat jelas, dan meskipun biasanya tidak menonton versi dub, Aleks Le sebagai pengisi suara bahasa Inggris berhasil menghidupkannya dengan sangat baik.
Jiji menarik karena meskipun selalu memancarkan energi positif, ia dikelilingi oleh kegelapan. Episode 12 mengungkapkan bahwa yokai yang menghantui rumahnya juga menghantuinya secara langsung, menciptakan konflik batin antara kepositifan dan kegelapan. Ini menjadikan karakternya sangat kompleks.
Jiji memiliki karakter yang lebih kompleks daripada Aira. Hubungan masa kecilnya dengan Momo memberikan kedalaman pada cerita dan berdampak signifikan pada Okarun, yang selama ini lebih reaktif. Kehadiran Jiji menjadi pemicu penting dalam perkembangan Okarun sepanjang musim.
Dalam cerita ini, kita semakin memahami motivasi Okarun, baik terkait Momo maupun sebagai individu. Jiji berperan penting dalam mendorong Okarun untuk menjadi lebih berani, yang menjadi elemen positif dalam cerita. Persahabatan antara Okarun dan Jiji menambah kekayaan karakter dalam anime ini. Meskipun Aira tidak muncul di beberapa episode terakhir, alur cerita tetap kuat. Namun, kepergian Jiji bisa mengurangi daya tarik cerita.
2. Dandadan Episode 12 Selalu Ganti Genre
Musim pertama Dandadan menonjol karena sering berganti genre, mulai dari komedi romantis sekolah menengah hingga petualangan laga dan pertarungan ala Dragon Ball. Peralihan genre ini dilakukan dengan sangat baik berkat tim produksi Science Saru, sutradara Fuga Yamashiro, dan penulis skenario Hiroshi Seko. Anime ini mengeksplorasi lebih banyak nuansa pemecahan misteri
Let’s Go to the Cursed House membawa Dandadan ke nuansa Scooby-Doo, di mana trio Momo, Okarun, dan Jiji berkunjung ke kampung halaman Jiji. Mereka berusaha mengungkap misteri di balik keadaan orang tua Jiji yang terpaksa dirawat di rumah sakit. Dengan lokasi baru dan eksplorasi kota serta misteri yang ada, cerita ini semakin menarik dan seru.
Episode ini memperkenalkan sekelompok musuh baru yang tampaknya merupakan warga kota. Kehadiran mereka terasa menghantui dan misterius. Belum jelas apakah anime ini akan tetap dengan genre tersebut atau berubah sesuai kebutuhan cerita.
Baca Juga: 10 Alien yang Paling Aneh di Cerita Dandadan
3. Episode Akhir dengan Penyajian Cerita Cliffhanger
Kekhawatiran tentang Dandadan hilang begitu episode 12 dimulai. Meskipun cerita Model Anatomi terasa kurang penting, interaksi Okarun dan Jiji justru membuat episode ini lebih menghibur. Chemistry antara mereka sangat kuat, dan persaingan shonen yang berkembang antara keduanya didasari oleh persahabatan sejati.
Adegan pemandian air panas Momo mungkin menimbulkan sedikit kontroversi, tetapi ini adalah hal biasa dalam dunia Dandadan. Kengerian selalu hadir dalam konteks seks dan seksualitas di cerita ini. Jika kamu melihat Dandadan sebagai kisah tentang kedewasaan, maka elemen mengerikan yang terkait dengan pertumbuhan dan seksualitas menjadi sangat logis.
Genre horor dalam film aksi langsung sering kali dihadirkan dalam bentuk alegori. Jika kamu berpikir ini hanya sekadar layanan penggemar, coba perhatikan lagi. Momen-momen menegangkan tersebut tidak dirayakan, melainkan disajikan untuk membuat penonton merasa ngeri dan tidak nyaman.
Musim pertama Dandadan berakhir dengan cliffhanger yang mengejutkan, membuat penggemar penasaran dan mungkin langsung membaca manga untuk mencari tahu apa yang terjadi selanjutnya. Cliffhanger merupakan teknik dalam bercerita yang mampu membuat kamu, sebagai penonton atau pembaca, merasakan ketegangan dan rasa penasaran. Cara kerjanya adalah dengan mengakhiri cerita secara mendadak di momen-momen puncak ketegangan atau kekacauan.
Dengan misteri seputar pembangunan rumah Jiji dan kehidupan Momo, Dandadan season 2 diharapkan akan menyuguhkan semua elemen yang disukai penggemar. Semoga produksi tetap konsisten agar Dandadan tidak mengalami masalah yang sering melanda musim kedua.
Baca Juga: 10 Karakter Terkuat di Dandadan, Nomor Satu Bukan Nenek Turbo