8 Fakta Menarik Arc Culling Game di Cerita Jujutsu Kaisen

Mappa Studio

Mappa Studio

Arc Culling Game dari manga Jujutsu Kaisen akan diadaptasi ke dalam animenya di musim ketiga. Setelah Insiden Shibuya, Kenjaku, penyihir yang mencuri tubuh Geto, memicu pertarungan mematikan di seluruh Jepang untuk meningkatkan energi terkutuk. Lalu, seperti apa fakta menarik arc Culling Game dalam cerita Jujutsu Kaisen?

Arc Culling Game adalah salah satu arc terbesar dalam manga Jujutsu Kaisen karya Gege Akutami. Arc ini menampilkan pertempuran mematikan antara penyihir jujutsu dan manusia biasa, atas aturan Kenjaku, antagonis utama, untuk menciptakan energi terkutuk dan mengembangkan kemampuan manusia.

Culling Game adalah sebuah kompetisi yang mempertaruhkan nyawa, dan saat ini menjadi inti dari cerita Jujutsu Kaisen. Di sini, Yuji dan kawan-kawannya terpaksa ikut serta dalam perlombaan ini untuk menghentikan tindakan brutal Kenjaku.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Kenjaku, Antagonis Utama di Jujutsu Kaisen

Fakta Menarik Arc Culling Game Jujutsu Kaisen

Seperti judul arc-nya, Culling Game akan berkutat pada sebuah permainan untuk saling berkompetisi dengan taruhan nyawa dan berikut ini fakta menarik Culling Game di cerita Jujutsu Kaisen.

1. Culling Game Mulai Saat Idle Transfiguration Aktif

Image: Screenrant

Fakta menarik tentang arc Culling Game dalam cerita Jujutsu Kaisen yang pertama adalah bahwa Culling Game aktif setelah peperangan di Shibuya berakhir.

Kenjaku berhasil menelan Mahito dan menggunakan teknik Idle Transfiguration untuk membangkitkan dua jenis orang yang telah ia tandai: manusia dengan objek kutukan dan individu dengan teknik kutukan yang terukir.

Dalam kasus pertama, penyihir kuno seperti Ryu Ishiguro, Hajime Kashimo, dan Yorozu kembali hidup melalui Tsumiki setelah Culling Game aktif pasca peperangan di Shibuya. Sementara itu, kasus kedua memperkenalkan penyihir baru seperti Hiromi Higuruma dan Fumihiko Takaba.

2. Peraturan Mengerikan tentang Perolehan Poin

Image: Fandom

Salah satu fakta menarik tentang arc Culling Game dalam cerita Jujutsu Kaisen adalah adanya aturan yang terkesan absurd mengenai cara mendapatkan poin oleh setiap pemain. Dalam Culling Game, untuk bisa mendapatkan poin, para peserta harus mengakhiri kehidupan peserta lainnya.

Terdapat beberapa perbedaan dalam jumlah poin yang pemain dapat tergantung pada target yang mereka ambil. Jika kamu menghabisi non-penyihir, kamu hanya akan mendapatkan satu poin. Namun, jika targetnya adalah seorang penyihir atau roh kutukan, poin yang kamu peroleh bisa mencapai lima.

Jika poin peserta tidak berubah dalam sembilan hari, mereka akan mendapatkan kutukan dan pasti tewas. Namun, berkat usaha Yuji yang berhasil meyakinkan Higuruma, peserta kini dapat saling transfer poin tanpa harus membunuh satu sama lain.

3. Aturan Bisa Bertambah Jika Poin Mencapai 100

Image: Shueisha

Fakta menarik selanjutnya yaitu peserta yang berhasil mendapatkan minimal 100 poin memiliki hak istimewa untuk menambah aturan dengan kesepakatan penyelenggara. Untuk mengajukan aturan baru, peserta cukup menghubungi Kogane masing-masing.

Jika telah sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, Kogane akan memberikan persetujuan dan memberitahukan aturan baru itu kepada semua peserta.

4. Semua Peserta Punya Kogane

Image: Shueisha

Agar peserta lebih mudah dalam menghitung poin, penyelenggara Culling Game akan menyediakan shikigami yang bernama Kogane untuk semua peserta.

Shikigami ini dapat berbicara dengan pemain untuk menjelaskan rincian aturan Culling Game atau menyebutkan skor yang telah diperoleh peserta hingga saat ini. Selain itu, ia juga memiliki tugas untuk memverifikasi apakah aturan baru yang diajukan oleh peserta kepada penyelenggara dapat diterima atau tidak.

Hanya pemain yang memiliki hak untuk memberikan perintah kepada Kogane yang mereka miliki. Makhluk tersebut akan menolak semua instruksi dari orang lain, kecuali jika pemilik Kogane menyetujuinya/

Baca Juga: Teknik Terkuat di Jujutsu Kaisen yang Justru Paling Sederhana

5. Terdapat Koloni sebagai Tempat Pertarungan

Culling Game Arena

Fakta menarik selanjutnya, ada beberapa koloni yang akan menjadi tempat para peserta bertarung. Koloni di Culling Game sendiri dibedakan berdasarkan nama kota seperti Tokyo, Sendai dan Sakurajima.

Jadi, wilayah yang menjadi koloni akan dilindungi oleh penghalang besar yang memungkinkan semua peserta atau makhluk hidup untuk masuk jika mereka mau, tetapi tidak akan membiarkan mereka keluar sembarangan.

Peserta yang masuk akan diteleport secara acak, seperti Megumi dan Yuji yang terpisah meski masuk bersamaan. Meskipun terkurung dalam penghalang, sistem kelistrikan di koloni tetap berfungsi, memungkinkan peserta menggunakan fasilitas dan peralatan elektronik.

6. Ada Satu Kali Kesempatan untuk Keluar

Image: Shueisha

Sebelumnya, kita membahas tentang penghalang di suatu koloni yang memungkinkan orang untuk masuk, tetapi tidak bisa keluar. Namun, penduduk yang sudah berada di lokasi sebelum penghalang terbentuk memiliki satu kesempatan untuk keluar dengan aman.

Salah satu contoh kejadian serupa pernah dialami oleh kakak kelas Yuji, yaitu Sasaki. Ia mengalami pengalaman tersebut ketika terbangun di dalam koloni Sendai. Gadis tersebut memutuskan untuk keluar dari koloni dengan bimbingan langsung dari Kenjaku.

7. Peserta Boleh Mundur tapi Ada Syarat

Image: Shueisha

Fakta menarik selanjutnya dalam Culling Game arc di Jujutsu Kaisen dirancang untuk memastikan semua pemain tetap berada di dalam permainan hingga kompetisi selesai. Namun, Megumi berhasil menemukan celah dengan menambahkan aturan baru yang memungkinkan peserta untuk mundur dari Culling Game.

Asalkan memenuhi dua syarat, yaitu mengundang pemain baru untuk bergabung dengan koloni dan mengumpulkan 100 poin sebelum keluar. Jika memenuhi kedua syarat tersebut, peserta dapat sepenuhnya terbebas dari permainan kematian itu.

8. Calon Peserta Harus Deklarasi Keikutsertaan Permainan

Image: Shueisha

Peserta yang dihidupkan kembali oleh Kenjaku harus mengumumkan keikutsertaannya dalam waktu 19 hari setelah kebangkitan. Misalnya, jika Tsumiki bangkit pada 31 Oktober, ia wajib mengonfirmasi partisipasinya dalam Culling Game sebelum 19 November.

Jika ada yang melanggar, mereka akan dihukum dengan teknik kutukan yang bisa mempengaruhi otak pemain dan berpotensi menyebabkan kematian. Namun, aturan ini tidak berdampak pada peserta lain seperti Maki Zenin, yang tidak memiliki teknik kutukan sejak awal.


Itulah beberapa fakta menarik tentang arc Culling Game dalam cerita Jujutsu Kaisen yang akan diadaptasi ke dalam anime musim ketiga. Semoga membantu!

Baca Juga: Jujutsu Kaisen Season 3 akan Adaptasi Arc Culling Game

Exit mobile version