Studio animasi Science SARU untuk anime Dandadan karya Yukinobu Tatsu semakin populer dan menarik fandom atau penggemar yang beragam. Fandom adalah sekelompok orang yang sangat berdedikasi pada media, individu, atau ide tertentu ssering kali terbentuk di ruang daring.
Meskipun fandom bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi banyak orang untuk mengekspresikan minat mereka, sisi negatif dari fandom ini juga mulai terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Dandadan baru-baru ini menghadapi reaksi toxic dari penggemarnya setelah merilis interpretasi karakter Okarun dan Momo. Meskipun anime menampilkan kedua karakter dengan kulit terang, seniman 16 tahun, Lynn Thorex, menggambarkan mereka dengan kulit gelap dalam karya seni. Ini memicu serangan daring terhadapnya dan menunjukkan bahwa penggemar Dandadan memiliki sisi beracun yang mirip dengan penggemar lainnya.
Baca Juga: 10 Anime dengan Fanbase Paling Toxic, Kamu Fandom Mana?
Apa yang Membuat Fandom Anime Dandadan Toxic?
Ketika penggambaran Momo dan Okarun oleh Thorex viral di media sosial, tanggapan para penggemar terbagi. Beberapa mendukung, sementara yang lain menolak keras. Insiden ini menyoroti perdebatan tentang “pertukaran ras,” yang merujuk pada perubahan ras karakter. Praktik ini sering dilakukan oleh seniman kulit berwarna untuk meningkatkan representasi dalam media yang kurang beragam.
Banyak penggemar kulit putih dan Jepang menganggap gambar dari seniman Lynn Thorex kontroversial dan bahkan rasis. Reaksi keras ini memicu dukungan dari pengisi suara Okarun yang menggunakan bahasa Inggris, yang secara terbuka mendukung karya seni tersebut dengan mengubah foto profilnya.
Perdebatan tentang Blackwashing yang terjadi di Dandadan adalah contoh terbaru dari isu ini. Fanart Lynn, yang menghormati representasi Kulit Hitam, justru memicu reaksi negatif dan kebencian dari sebagian komunitas. Banyak yang menganggap karya ini sebagai ejekan rasis, dengan argumen bahwa jika situasinya dibalik, pasti akan ditolak.
Namun, pendukung Lynn berpendapat bahwa karya seniman Kulit Hitam yang menggambarkan karakter sebagai Kulit Hitam bertujuan untuk menghadirkan representasi yang sering diabaikan. Meskipun pandangan Lynn mungkin berasal dari niat baik, penting untuk diingat bahwa pandangannya datang dari sudut kepolosan, bukan kebencian.
Baca Juga: Karakter Baru Dandadan di Eps 10 jadi Ancaman Terbesar Okarun
Apakah Blackwashing Rasis?
Blackwashing dan whitewashing menjadi perdebatan terkait rasisme, dengan whitewashing sering dianggap sebagai praktik yang lebih berbahaya. Whitewashing yang berakar dari rasisme, menghalangi representasi orang Kulit Hitam, seperti terlihat dalam film The Birth of a Nation (1915) di mana karakter Kulit Hitam diperankan oleh aktor Kulit Putih.
Praktik ini terus berlanjut di Hollywood dan juga di media Jepang, menunjukkan bahwa isu ini bersifat global. Meskipun telah ada perubahan, whitewashing tetap terjadi, contoh terbaru terlihat dalam film Maestro (2023) dan Tetris (2023) yang menampilkan aktor Kulit Putih untuk memerankan tokoh kulit berwarna.
Blackwashing muncul sebagai respons terhadap rasisme di media, tujuannya adalah untuk mendiversifikasi pemeran film tanpa menimbulkan kebencian seperti whitewashing. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sejarah dan tujuan. Whitewashing mempertahankan keyakinan Eurosentris, sementara blackwashing berusaha melawannya. Namun, meski tujuannya baik, blackwashing tetap bisa melukai orang-orang yang secara pribadi terdampak oleh representasi tersebut.
Baca Juga: 10 Alien yang Paling Aneh di Cerita Dandadan
Apakah Dandadan Sekarang jadi Fandom Anime yang Toxic?
Fandom toxic adalah fandom yang menyebabkan reaksi negatif yang merusak reputasi karya. Beberapa anime seperti My Hero Academia, Attack on Titan, dan Dragon Ball telah dibatalkan akibat reaksi keras penggemar. Berbagai alasan bisa memicu reaksi tersebut. Kini, dengan Dandadan yang populer di media sosial, banyak yang bertanya-tanya apakah romansa Shounen ini akan mengalami nasib serupa.
Fandom tidak bersifat tunggal, dan meskipun ada penggemar yang menentang karya ini, mereka bukanlah mayoritas. Banyak anggota fandom Dandadan yang tetap menyukai serial ini. Perdebatan mengenai karya ini meluas hingga melibatkan banyak orang luar yang tidak mengenal drama tersebut, tetapi ingin menyampaikan pendapatnya.
Baca Juga: Link Nonton Anime Dandadan Gratis dan Legal