Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
OtakuAnime & MangaOtaku ListTV

10 Anime dengan Fanbase Paling Toxic, Kamu Fandom Mana?

Beberapa anime terbaik ini hadir dengan fandom paling toxic yang pada akhirnya lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

Fandom adalah komunitas besar yang mencintai media yang sama, seperti anime Naruto, One Piece, dan Dragon Ball, di mana mereka berbagi ide dan membahas karakter favorit. Meskipun menciptakan rasa persahabatan, fandom anime juga dapat mengalami toxic akibat banyaknya orang yang terlibat dalam diskusi.

Penggemar karya fiksi sering kali menunjukkan semangat yang besar, namun semangat ini juga dapat menimbulkan konflik. Fandom anime bisa menjadi toxic karena berbagai alasan, seperti perang antar-pengikut, headcanon yang berlebihan, atau pendapat yang terlalu menganggap serius. Perdebatan yang sengit ini sering merusak pengalaman menikmati anime dan dapat berdampak negatif pada anime itu sendiri serta kreatornya.

Baca Juga: 10 Anime Tema Musim Dingin Terbaik yang Wajib Ditonton!

Daftar Fandom Anime Paling Toxic

Berikut adalah beberapa fandom anime yang paling toxic karena mereka tidak bisa menerima alur cerita yang ada.

10. Naruto

Fandom Anime Paling Toxic
Image: Toei Animation

Fandom Naruto sudah ada sejak anime ini rilis pada 2002 dan semakin berkembang setelah tayang di Toonami pada 2005. Serial ini memiliki penggemar setia yang membela pandangan mereka tentang karakter yang mereka kenal sejak kecil. Salah satu perdebatan yang masih berlangsung hingga kini adalah tentang pasangan Naruto setelah perang berakhir.

Banyak penggemar berdebat apakah Naruto seharusnya jatuh cinta pada Sakura atau Hinata. Perdebatan ini memicu pertengkaran antara penggemar kedua karakter, yang sering kali berujung pada kebencian yang tidak perlu. Kedua karakter memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi penilaian penggemar yang membandingkan mereka dengan tokoh utama mengurangi nilai mereka sebagai pahlawan wanita.

9. Jujutsu Kaisen

Fandom Anime Paling Toxic
Image: MAPPA Studio

Jujutsu Kaisen adalah anime populer yang rilis pada tahun 2020 dan mendapatkan banyak penggemar. Dengan aksi terbaik dalam genre shōnen dan alur cerita menarik, anime ini juga terkenal karena karakternya yang baik, termasuk Satoru Gojo, penyihir kelas khusus yang sangat banyak penggemarnya.

Gojo adalah karakter yang populer, namun fandomnya menunjukkan obsesi yang berlebihan. Banyak penggemar menjadi agresif ketika Gojo tidak menjadi fokus cerita, meskipun Yuji Itadori sebagai protagonis. Kesuksesan Jujutsu Kaisen juga mendorong penggemar untuk membandingkannya dengan anime shōnen klasik seperti Naruto, yang memicu perdebatan tidak logis tentang keunggulan satu anime dengan lainnya.

8. Re: Zero

Re Zero
Image: White Fox

Sejak tayang pada 2016, Re:Zero – Starting Life in Another World berhasil menarik perhatian dan mengubah ekspektasi penonton dengan mendekonstruksi genre isekai. Anime ini dianggap sebagai salah satu yang paling mendefinisikan genre tersebut, sehingga beberapa penggemar sangat menyukainya hingga rela berdebat karena kritik negatif.

Setiap fandom memiliki penggemar yang menganggap kritik sebagai fitnah, termasuk penggemar Re:Zero. Tim pembela Re:Zero sering kali menganggap kritik sebagai salah paham terhadap cerita atau karakter Subaru. Meskipun setiap orang memiliki interpretasi sendiri, beberapa penggemar Re:Zero yang fanatik cenderung keras dan kritis terhadap pendapat yang berbeda. Hal ini dapat membuat penggemar baru atau potensial menjauh dari anime tersebut atau bahkan membencinya.

7. One Piece

Fandom Anime Paling Toxic
Image: Toei Animation

One Piece karya Eiichiro Oda adalah seri anime yang langsung terlintas di pikiran penggemar saat mendengar “bajak laut.” Dengan karakter yang menarik dan cerita yang mendalam, waralaba ini telah bertahan lama dan terus menarik perhatian banyak orang. Saat ini, One Piece telah mencapai lebih dari seribu episode dan ratusan volume manga yang masih berlangsung, menjadikannya salah satu seri paling populer di dunia.

Penggemar setia serial ini merasa bangga atas pencapaian 21 musim yang telah mereka ikuti. Namun, ada masalah dengan penilaian berlebihan terhadap penggemar baru yang belum mengikuti sejarahnya, sering kali menimbulkan sikap eksklusif. Sikap “semua atau tidak sama sekali” dari beberapa orang ini dapat mengakibatkan penolakan terhadap anime dan ketidaksukaan yang tidak adil terhadap waralaba tersebut.

6. Dragon Ball

Dragon Ball
Image: Toei Animation

Waralaba Dragon Ball, yang diciptakan oleh Akira Toriyama, merupakan salah satu karya paling dihormati di dunia anime. Bermula pada tahun 1986, Dragon Ball telah menghasilkan tujuh seri, termasuk yang terbaru, Dragon Ball Daima. Seperti One Piece dan Naruto, Dragon Ball memiliki sejarah yang kaya dan penggemar yang setia.

Status Dragon Ball sebagai waralaba yang dihargai sering menyebabkan kebutaan nostalgia di kalangan penggemar lama. Banyak dari mereka menolak versi baru yang menunjukkan sisi bermasalah dari karakter favorit atau menantang pandangan lama, menganggap kritik sebagai pelanggaran alih-alih sekadar pendapat.

Baca Juga: 10 Anime dengan Gaya Seni dan Visual Animasi Paling Lucu

5. My Hero Academia

Fandom Anime Paling Toxic
Image: Bones

My Hero Academia, yang tayang perdana pada April 2016, telah menjadi fenomena di dunia shounen. Kisahnya mengisahkan mimpi seorang underdog, semangat kepahlawanan, dan masyarakat yang berfokus pada pahlawan super. Salah satu kekuatan utama dari kreator Kohei Horikoshi adalah hubungan yang dinamis dan emosional antara tokoh utama, Deku, dan teman masa kecilnya yang penuh semangat, Bakugo.

Hubungan antara Bakugo dan Deku semakin berkembang sepanjang seri, menciptakan kelompok penggemar bernama “BakuDeku” yang sangat populer. Namun, tidak semua orang setuju dengan adanya ketegangan romantis di antara mereka, yang memicu perdebatan mengenai seksualitas salah satu karakter.

4. Avatar: The Last Airbender

Avatar The Last Airbender
Image: Nickelodeon Animation Studio

Avatar: The Last Airbender adalah serial yang sangat dicintai sejak pertama kali tayang dari 2005 hingga 2008. Serial ini terkenal karena pembangunan dunia yang luar biasa dan pengembangan karakter yang baik, serta menjadi sumber nostalgia bagi banyak penggemar anime. Banyak orang menganggapnya hampir sempurna, bahkan dibandingkan dengan sekuelnya, “Legend of Korra,” dan proyek lain dalam waralaba tersebut.

Fandom ATLA seringkali sangat kritis terhadap adaptasi baru, terutama setelah film M. Night Shyamalan yang dinilai buruk. Legend of Korra, meski tidak seburuk yang dianggap penggemar masih mendapatkan penilaian rendah karena dianggap tidak memenuhi ekspektasi dari pendahulunya. Selain itu, anggota pemeran untuk adaptasi live-action Netflix dari Avatar: The Last Airbender juga mendapatkan kritik karena dinilai tidak sesuai dengan visi penggemar tentang karakter favorit mereka.

3. Fullmetal Alchemist: Brotherhood

Fullmetal Alchemis Brotherhood
Image: Bones

Fullmetal Alchemist: Brotherhood diakui sebagai karya klasik berkat eksplorasi tema keserakahan dan moralitas manusia serta alur karakter yang luar biasa. Anime ini telah lama menduduki peringkat teratas di MyAnimeList, dan penggemarnya bahkan menolak untuk menerima bahwa ada anime baru yang bisa mengalahkan kualitasnya.

Setiap orang berhak mencintai dan menikmati karya yang mereka sukai, baik yang baru maupun yang klasik. Namun, penggemar Fullmetal Alchemist: Brotherhood (FmaB) merasa terancam ketika Attack on Titan hampir meraih rating tertinggi pada 2019. Mereka pun mulai melakukan kampanye downvote terhadap AoT untuk mempertahankan posisi FmaB sebagai anime nomor satu. Tren ini terus berlanjut ke anime lainnya.

2. Attack on Titan

Fandom Anime Paling Toxic
Image: MAPPA Studio

Anime Attack on Titan karya Hajime Isayama telah meraih popularitas besar sejak pertama kali ditayangkan pada tahun 2013. Episode pilotnya yang brutal, premis menarik, dan lagu pembuka yang ikonik, “Guren no Yumiya,” berhasil menarik perhatian banyak penonton. Namun, dengan kesuksesan tersebut, muncul juga pengawasan dari penonton dan penggemar yang memiliki harapan tertentu terhadap perkembangan seri ini.

Banyak penggemar Attack on Titan (AoT) kecewa dengan akhir manga yang gelap dan rumit, hingga menyebabkan Isayama dihujat dan menerima ancaman pembunuhan di media sosial. Kondisi ini membuatnya mengeluarkan pernyataan meminta kebaikan dan pertimbangan dari penggemar sebelum tampil di Anime NYC 2022.

1. Dandadan

Dandadan
Image: Science SARU

Serial Dandadan telah mendapatkan penggemar setia sejak manga-nya dirilis pada 2021, dan popularitasnya semakin meningkat setelah anime-nya tayang musim gugur ini. Penggemar sangat menyukai karakter Momo dan Okarun serta kisah cinta mereka yang ditulis dengan baik. Karakter-karakter ini menginspirasi banyak karya seni penggemar, meskipun terkadang interpretasi yang berbeda dapat menyebabkan ketegangan di antara penggemar yang memiliki pandangan berbeda.

Seniman Lynn Thorex mengunggah karya seni penggemar yang menampilkan sejoli Dandadan dengan kulit lebih gelap, yang memicu perdebatan. Pengisi suara AJ Beckles dan Anairis Quinones mendukung karya tersebut, tetapi banyak yang menilai penggambaran Thorex terhadap karakter Momo dan Okaruna sebagai rasis dan tidak menghormati sumber aslinya. Akibatnya, AJ Beckles mengalami serangan di media sosial X (sebelumnya Twitter) dan akhirnya menghapus akunnya.

Baca Juga: 10 Anime Mendidik untuk Tontonan Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Related Posts

1 of 397
Enable Notifications OK No thanks