Enggak bisa di pungkiri penggemar franchise Kamen Rider, baik di dalam negeri (Jepang) maupun Internasional punya jumlah yang tidak sedikit. Di negara kita sendiri, Kamen Rider menjadi salah satu tontonan yang memiliki penggemar dengan jumlah yang tidak sedikit.
Karena franchise ini sudah eksis sejak tahun 1971 dan tahun ini bakalan memasuki tahun ke-51 nya. Pasti bakalan ada hal-hal yang menjadi bahan diskusi. Bahkan hingga berujung perdebatan yang tidak ada habisnya di kalangan penggemar. Belum lagi jumlah Rider serta serialnya pun enggak sedikit. Sehingga selalu saja ada celah yang di jadikan perdebatan.
Di kesempatan ini, gue bakalan membuat list apa-apa saja sih yang biasanya sering jadi bahan debat para penggemar Kamen Rider. Oh ya, Kalau respon tulisan ini bagus. Bukan enggak mungkin gue juga buatkan versi franchise–franchise Toku lainnya seperti Ultraman dan lain-lain.
Udah pada penasaran dong pastinya. Jadi langsung aja kita mulai urutin satu-satu daftarnya sekarang juga.
Contents Navigation
Hal-hal Berikut Selalu Jadi Perdebatan Para Penggemar/Fans Kamen Rider
1. Power Range Setiap Kamen Rider
Sebagai sebuah tontonan yang menyuguhkan aksi pertarungan serta kekuatan. Pastinya elemen power range bakalan selalu jadi bahasan utama di kalangan penggemar Tokusatsu. Bahkan, debatnya ini enggak cuma antara Rider utama dari satu serial melawan Rider utama di serial lainnya. Tapi juga bisa form yang satu dengan form yang lainnya.
Di serialnya, kita sering di saksikan suguhan aksi di mana kekuatan suatu form bisa sangat luar biasa kuat dan punya ability yang tidak sedikit. Namun kemudian tim penulisnya langsung melupakan semua ability yang di miliki form tersebut dalam beberapa episode kedepannya. Sehingga hal ini selalu jadi perdebatan para penggemar Kamen Rider mengapa form yang harusnya terlihat kuat, tiba-tiba jadi downgrade yang amat parah.
Namun ketika penggemar menyadari jika selain memberikan tontonan serial Kamen Rider juga harus melakukan tugas utamanya menjual mainan. Mereka otomatis enggak bakalan ambil pusing sih dengan perdebatan-perdebatan seperti ini.
2. Kesinambungan Cerita Satu Seri Dengan Seri Lainnya
Sejatinya, TOEI sendiri enggak ambil pusing sama yang namanya kontinuitas. Konsep dari Kamen Rider adalah jika serial yang satu selesai, maka tinggal bikin serial baru yang konsepnya juga bisa aja beda dengan seri sebelumnya. Hal ini kemudian bikin mereka enggak fokus-fokus banget untuk membangun universe antar Rider.
Tapi selalu saja ada penggemar yang tidak kehabisan bahan. Berbekal easter egg serta sedikit referensi dari serial terdahulu saja mereka sudah berani melakukan self-claim jika suatu serial Rider ini ternyata satu universe dengan seri Rider lain atau seri Rider sebelumnya.
Makanya, kalo kalian lihat film Kamen Rider yang membawa para aktor pemeran Rider terdahulu. Selalu saja ada momen-momen absurd bin awkward yang menjelaskan kenapa sih para Rider-rider ini ada di universe serial yang sedang tayang pada momen tersebut.
3. Polemik Final Form Kamen Rider OOO
Sebelum Kamen Rider Build memegang rekor sebagai Rider dengan Basic Form terbanyak. Kamen Rider OOO adalah rider pertama yang menciptakan rekor tersebut. OOO merupakan Rider yang menggunakan tiga medal, di mana setiap medalnya mempresentasikan bentuk kepala, badan, serta kakinya.
Hal ini jadi masalah kala OOO mengenalkan form di luar kombinasi medal seperti biasanya, yakni Putotyra Combo. Secara teknis, Putotyra merupakan final form dari Kamen Rider OOO. Tapi penggemar banyak yang mempermasalahkan hal ini. Karena di pertarungan terakhir, OOO memakai combo Tajador. Sementara di filmnya, OOO punya form Super Tatoba.
Tiga form ini (Putotyra, Tajador, dan Super Tatoba) memiliki sektenya sendiri-sendiri. Setiap sektenya meyakini jika form yang mereka yakini ini adalah final form sesungguhnya dari Kamen Rider OOO. Ngomong-ngomong buat yang udah nonton seri OOO, kalian ada di sekte mana, nih?
4. Posisi Secondary Rider di Seri Kamen Rider Blade
Kalo tidak salah, gue pernah buat tulisan mengenai Secondary Rider, serta apa aja kriteria-kriteria yang sesuai untuk bilang suatu Rider ini Secondary Rider atau bukan. Tapi ya sekali lagi, term Secondary Rider, serta kriterianya ada berdasarkan keyakinan para penggemar serta fans saja. Tapi, masalah ini enggak pernah jadi perdebatan kecuali untuk seri Kamen Rider Blade.
Seri tersebut, meski hanya memiliki empat rider. Namun para penggemar selalu saja berdebat mengenai siapa Secondary Rider sesungguhnya. Sama seperti Final Form Kamen Rider OOO, perdebatan mengenai siapa Secondary Rider dari Kamen Rider Blade ini terbagi menjadi dua sekte, yakni Kamen Rider Garren serta Kamen Rider Chalice.
Hal ini di perparah dengan Bandai selaku pemegang hak pembuat mainan serial tersebut. Mereka seperti enggak punya konsistensi untuk masalah Secondary Rider dari Kamen Rider Blade ini.
Baik Garren serta Chalice pernah mereka masukkan dalam poster pemasaran mainan yang di isi para Secondary Rider dari serial lainnya. Sehingga hal seperti ini selalu jadi perdebatan di kalangan para fans, terutama fans dari seri Kamen Rider Blade.
5. Kamen Rider Decade vs Kamen Rider Zi-O
Dua Rider yang sama-sama hadir kala Kamen Rider merayakan anniversary nya. Sekaligus memiliki konsep memakai kekuatan rider terdahulu. Wuih… Pasti dong jadi topik yang empuk banget di kalangan fans Kamen Rider.
Umumnya, mereka bakalan membanding-bandingkan masing-masing kekuatan baik dari Decade, maupun juga Zi-O. Debat ini pun semakin panas karena di serialnya, Kamen Rider Decade juga hadir, bahkan mendapat upgrade dari yang sebelumnya hanya mampu menggunakan kekuatan Rider terdahulunya. Sekarang juga bisa menggunakan kekuatan para Rider utama setelah dia (termasuk Zi-O).
6. Sebutan Era Heisei dan Neo-Heisei
Dasar utama dari hadirnya dua term tersebut tentu saja kehadiran seri Kamen Rider Decade. Padahal baik TOEI serta Bandai sekali lagi, enggak begitu ambil pusing sama term ini. Itu sebabnya meski era Heisei di Jepang sendiri sudah di mulai sejak tahun 1988. TOEI baru mengakui secara resmi jika Rider pertama era Heisei adalah Kamen Rider Kuuga yang hadir 12 tahun setelah mulainya era kaisar Akihito tersebut.
Agaknya perdebatan ini cukup lucu. Karena TOEI tidak pernah mengeluarkan term Neo-Heisei. Begitupun juga Bandai dalam promosi lini mainan Kamen Rider mereka. Tapi karena kehadiran seri Kamen Rider Decade, yang menggunakan kekuatan seri terdahulu serta ceritanya sebagai penghancur dunia Rider memunculkan dua istilah tersebut.
Namun FYI. Tetap saja istilah Neo-Heisei ini tidak resmi, ya. TOEI serta Bandai tetap menganggap seri setelah Kamen Rider Decade hingga Zi-O sebagai Heisei Kamen Rider.
7. Gatekeeping Penggemar Showa vs Penggemar Heisei & Reiwa
Di setiap fandom Internet, pasti ada dong satu atau dua orang yang sukanya gatekeeping (tidak suka dengan kehadiran penggemar baru). Nah, untuk fandom Kamen Rider ini, biasanya yang suka melakukan gatekeeping adalah orang-orang yang sudah menonton Kamen Rider sejak era Showa. Walau mayoritas mereka juga mengenal Kamen Rider Showa berawal dari Kamen Rider Black.
Biasanya, para gatekeeper ini selalu merendahkan bagaimana tontonan Kamen Rider era sekarang. Pasti argumen Kamen Rider sekarang terasa kurang “dark“, “mainan banget” keluar dari para gatekeeper ini.
Well. Tulisan gue di atas bukan bermaksud untuk mengejek para penggemar yang suka berdiskusi soal tontonan Kamen Rider yang mereka suka. Tulisan ini pure hanya untuk intermezzo saja dan gak bermaksud merendahkan siapapun.
Jadi gue harap, kalian para penggemar Kamen Rider teruslah berikan diskusi-diskusi sehat supaya bahasan mengenai franchise ini selalu hidup.
