Attack on Titan adalah sebuah seri manga dan anime Jepang yang sangat populer di seluruh dunia. Diciptakan oleh Hajime Isayama, cerita ini berfokus pada dunia yang dikuasai oleh raksasa yang dikenal sebagai Titan. Manusia yang tersisa hidup dalam kota yang dilindungi oleh tembok besar. Menariknya serial Attack on Titan ini sudah tamat, mulai dari manga sampai animenya. Maka karena itu kali ini kita akan membahas perbedaan ending Attack on Titan.
Anime Attack on Titan pertama kali dirilis pada tahun 2013 dan mencapai akhir ceritanya pada tahun 2023, dengan judul penutup Attack on Titan: The Final Season – The Final Chapter.
BACA JUGA:
- Urutan Nonton Anime Attack on Titan yang Harus Kamu Tahu!
- 5 Kesamaan Anime Attack on Titan Dengan Naruto!
- 5 Konspirasi Anime Attack on Titan yang Harus Kalian Tau
Contents Navigation
Berikut Perbedaan Ending Attack on Titan
Berikut ini adalah perbedaan antara ending Attack on Titan versi manga dan anime.
1. Percakapan Armin dan Eren
Perbedaan yang pertama adalah percakapan terakhir antara Armin dan Eren. Armin berkomunikasi dengan Eren melalui memori pada saat leher Eren telah dipotong oleh Mikasa. Selama komunikasi ini, Eren memberikan penjelasan tentang alasan ia melakukan tindakan pembantaian.
Dalam versi manga, Armin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Eren yang rela mengambil peran sebagai penjahat untuk kepentingan bangsa Eldia.
Dalam versi anime, Eren menyatakan niatnya untuk menghapus 80% populasi manusia. Armin, berupaya mencegah aksi Eren. Namun, upayanya tersebut tampaknya tidak berpengaruh karena Eren menegaskan bahwa rencananya sudah pasti akan terjadi.
2. Tidak Ada Lautan Darah
Perbedaan selanjutnya tidak ada lautan darah. Dalam manga tersebut, terdapat detail penting yang mungkin luput dari perhatian banyak orang. Pada satu bagian, terdapat gambaran bahwa ribuan Titan yang dikendalikan oleh Eren telah merenggut banyak korban.
Selama percakapan antara Armin dan Eren, tampaklah bekas injakan dari Titan yang dikendalikan oleh Eren menghasilkan volume darah yang signifikan. Tapi dalam versi animenya, tampak bahwa jejak injakan Titan tidak menghasilkan lautan darah.
3. Nasib Yelena
Perbedaan berikutnya adalah nasib Yelena. Dalam versi manga pasca Guncangan Bumi, terlihat Onyankopon bertemu dengan Livi Ackerman yang telah pensiun. Panel tersebut menunjukkan mereka ditemani oleh Gabi dan Falco.
Dalam versi animasi, Gabi dan Falco digambarkan sedang menanam pohon di lahan yang pernah diinjak oleh ribuan Titan. Sementara itu, Onyakopon ditunjukkan mendapatkan bantuan dari Yelena dalam proses pemulihan Marley.
4. Mikasa yang Mengunjungi Makam Eren
Kemudian momen dimana Mikasa yang mengunjungi makam Eren. Dalam adegan tersebut, tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat. Namun, versi anime menampilkan Mikasa yang sedang mengingat kembali masa kecilnya bersama Eren. Adegan tersebut memberikan kesan sedih karena penonton dapat mendengar suara tangis Mikasa yang merindukan Eren.
5. Pulau Paradise Lebih Maju
Perbedaan yang terakhir adalah kondisi pulau Paradise. Dalam versi anime setelah peristiwa Guncangan Bumi, terdapat peningkatan terhadap pulau Paradise yang signifikan. Pulau tersebut kini memiliki banyak bangunan tinggi.
Namun sayangnya pulau tersebut hancur kembali akibat perang yang terjadi. Besar kemungkinan perang tersebut terjadi jauh dimasa depan setelah era Mikasa, Armin dan yang lainnya.
Demikianlah perbedaan ending Attack on Titan versi manga dan anime. Setelah membaca artikel ini, apakah kamu sadar akan hal itu, dan kamu lebih suka ending versi mana? Jangan lupa untuk terus mengunjungi Dafunda.
