Anime & MangaOtakuTV

Seberapa Kuat Deku di Akhir My Hero Academia? Ini Jawabannya

Di akhir My Hero Academia, Deku menunjukkan level kekuatan yang jauh melampaui siswa UA lainnya. Lalu seberapa kuat Deku di My Hero Academia?

Izuku Midoriya, yang dikenal dengan sebutan Deku, telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak penggemar My Hero Academia melalui cerita tentang ketekunannya. Dilahirkan tanpa kemampuan khusus, hidup Deku berbalik arah setelah All Might melihat keberaniannya dan memutuskan untuk menjadikannya penerus quirk One For All. Berikut seberapa kuat Deku di My Hero Academia.

My Hero Academia adalah sebuah fenomena dalam dunia manga dan anime yang berhasil menarik perhatian jutaan penggemar di seluruh dunia. Diciptakan oleh Kohei Horikoshi, cerita ini mengisahkan perjalanan Izuku Midoriya, seorang anak laki-laki yang terlahir tanpa kekuatan super, atau yang biasa disebut “Quirk,” di dunia di mana kekuatan tersebut menjadi hal biasa.

Seberapa Kuat Deku di My Hero Academia?

1. Deku mengungguli All Might dalam Pertempuran Akhir

Deku Mengungguli All Might Dalam Pertempuran Akhir
Deku Mengungguli All Might Dalam Pertempuran Akhir

Di titik akhir dalam Arc Pertarungan Besar, Deku berhasil menggapai kekuatan tertingginya. Dia telah menguasai quirk One For All dengan sangat baik. Selain itu, ketajaman analisisnya memainkan peran krusial, memungkinkannya untuk menyesuaikan diri dengan situasi dalam pertempuran yang penuh bahaya tersebut.

Sekali lagi, ingatlah bahwa Deku telah berhasil mengakses enam quirk yang dimiliki oleh para pewaris One For All sebelumnya. Quirk tersebut meliputi Gearshift dari Kudo, Fa Jin dari Bruce, Danger Sense dari Hikage Shinomori, Blackwhip dari Daigoro Banjo, Smokescreen dari En Tayutai, dan Float dari Nana Shimura.

Deku menghadapi musuh yang sangat mengancam, yaitu All For One, yang mengakui kekuatannya yang sebenarnya. Hal ini juga berlaku bagi para pemilik One For All sebelumnya, yang pernah berhubungan dengannya di dunia vestige.

Para pendahulu OFA sangat mengapresiasi kemampuan Deku dalam menguasai quirk yang dimilikinya. Mereka juga terpesona oleh perkembangan pesatnya sebagai penerus terakhir. Dikatakan bahwa kecepatan pertumbuhan Deku tidak ada bandingannya dengan siapa pun sebelumnya. Saat ini, Deku benar-benar telah melebihi All Might pada masa kejayaannya.

2. Kekuatan Deku menurun setelah kehilangan quirk One For All

Kekuatan Deku Menurun Setelah Kehilangan Quirk One For All
Kekuatan Deku Menurun Setelah Kehilangan Quirk One For All

Shigaraki dan gurunya, AFO, bukanlah lawan yang dapat dipandang sebelah mata. Hal ini terlihat jelas ketika setelah dikalahkan oleh Katsuki Bakugo, AFO tetap bersikeras untuk tidak menerima kekalahannya dan berusaha untuk menguasai tubuh Shigaraki.

Untuk mengakhiri teror yang ditimbulkan oleh kedua villain tersebut selamanya, Deku tidak memiliki pilihan lain selain merelakan quirk One For All yang selama ini menemani perjuangannya. Tindakan nekat ini membuatnya kembali menjadi seorang yang tidak memiliki quirk, seperti pada awalnya.

Dengan kata lain, pada akhir seri, level Deku sebenarnya sangat inferior dibandingkan dengan versinya saat pertempuran akhir. Meskipun tubuhnya kini lebih lemah, itu tidak berarti dia dapat dianggap remeh.

Kita bisa melihat contoh dari All Might yang terlibat dalam pertempuran melawan AFO. Meskipun Sang Simbol Perdamaian telah kehilangan quirk-nya, ia masih mampu memberikan perlawanan yang berarti kepada musuh utamanya berkat bantuan dari armor yang ia kenakan. Dengan demikian, situasi serupa juga mungkin terjadi pada Deku.

3. Di akhir cerita, Deku kembali sebagai pahlawan profesional

Di Akhir Cerita, Deku Kembali Sebagai Pahlawan Profesional
Di Akhir Cerita, Deku Kembali Sebagai Pahlawan Profesional

Dalam episode-episode terakhir My Hero Academia, penggemar disuguhkan dengan informasi yang sangat dinantikan mengenai para karakter. Epilognya menggambarkan kehidupan delapan tahun setelah terjadinya perang besar, di mana Deku dan rekan-rekannya dari Kelas A telah berhasil menyelesaikan studi di UA High.

Sebagaimana kita ketahui, “bara api” dari One For All yang dimiliki Deku kini telah sepenuhnya lenyap. Tanpa adanya quirk, ia mengalami kesulitan untuk beraksi di medan perjuangan sebagai seorang pahlawan. Oleh karena itu, ia memilih untuk mengabdikan waktunya sebagai pengajar di UA High.

Ketika saat itu datang, Deku mendapatkan kejutan yang luar biasa berupa armor yang menyerupai milik All Might saat dia bertempur melawan AFO. Teknologi ini, yang didukung oleh semua teman sekelasnya, menyimpan seluruh informasi mengenai pertarungan antara Deku dan AFO.

Sekali lagi, Deku mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan impian menjadi seorang pahlawan dengan menggunakan armor mekanik yang pada dasarnya memberinya kemampuan untuk mengakses kekuatan dari quirk One For All yang sebelumnya hilang. Selain itu, ia juga membawa pengalaman dan naluri bertarung yang tajam.

Kemudian, terungkap bahwa Deku dijadwalkan menjadi pahlawan profesional dan akan menduduki posisi keempat. Sayangnya, tidak ada penjelasan mengenai apakah peringkat tersebut diraih karena kekuatan atau popularitasnya. Namun, yang jelas, pengorbanan dan kontribusi Deku selama pertempuran terakhir selalu diingat oleh banyak orang.

Sebagai hasilnya, pada akhir cerita My Hero Academia, Deku berhasil mencapai tingkat yang lebih tinggi dan bahkan melampaui All Might saat masa kejayaannya, terutama selama perang terakhir. Meskipun kehilangan quirk-nya menyebabkan penurunan kemampuan, ia akhirnya diakui sebagai pahlawan profesional nomor 4, berkat bantuan armor mekanis yang digunakannya.

Enable Notifications OK No thanks