Ada sebanyak 200.000 unit iPhone di dalam sebuah truk pengangkut terjadi kecelakaan. Truk yang membawa sejumlah unit iPhone itu terguling dan ikut terbakar, sehingga semua unit iPhone terbakar dalam kecelakaan tersebut. Kejadian tersebut terjadi di China pada 23 Juni 2020 lalu.
Lewat sebuah video yang beredar, posisi truk tersebut terguling dan menutup dua jalur jalan. Sementara ada beberapa kendaraan lain yang melintas juga ikut terlibat dalam kecelakaan ini.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Kompas.com. Namun terlihat dari sebagian besar muatan truk yaitu ratusan iPhone tidak bisa diselamatkan.
200.000 unit iPhone terbakar di dalam truk pengangkut
Di dalam video itu, terlihat tumpukan boks iPhone yang diduga adalah iPhone 11 series, yaitu varian warna hijau dan hitam. Serta beberapa terlihat hangus terbakar sebagian atau rusak.
Polisi yang melakukan olah TKP memastikan ada sebagian iPhone yang selamat, tidak dijarah oleh pengguna jalan yang lewat.
Walaupun dicuri, Apple sudah memastikan jika iPhone hasil curian itu bakal dikunci dan tidak dapat digunakan semestinya.
Hal tersebut juga pernah terjadi beberapa waktu silam, saat para demonstran yang memprotes aksi kematian George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat awal Mei lalu. Di mana mereka ikut menjarah di Apple Store di sana.
Para demonstran mengambil produk-produk milik Apple, mulai dari iPhone, iPad, dan MacBook. Setelah diketahui Apple, mereka mengunci perangkat-perangkat yang dicuri dengan menggunakan software. Sehingga perangkat hasil curian tidak dapat digunakan.
Apple siap mengunci perangkatnya jika itu hasil jarahan
Melalui sebuah unggahan di Twitter menyatakan, perangkat yang terkunci bakal menampilkan pesan “silakan kembalikan ke Apple Walnut Street, perangkat ini telah dinonaktifkan dan sedang dilacak. Otoritas setempat bakal disiagakan.”
Sistem operasi iOS pada iPhone memang sistem keamanannya bisa mengunci perangkat jika terjadi kehilangan atau dicuri. Artinya saat perangkat berada di tangan yang tidak berhak, maka Apple bisa mengambil kendali untuk mengunci perangkat tersebut.
Nah dari pengalaman di atas dapat kita simpulkan, Apple sangat memperhatikan soal keamanan perangkat miliknya. Mereka tidak ingin pengguna perangkatnya dirugikan, sehingga mereka menggunakan metode tersebut.