Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
Berita TeknologiTekno

Mesin Pelacak Konten Negatif Milik Menkominfo Sudah Aktif, Masih Bisa Sebar Hoax?

Banyak konten yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan cuitan tentang provokasi berbau kebencian adalah masalah baru setelah terjadi ekspansi internet di Indonesia dalam beberapa tahun lalu. Kini Kominfo telah mendatangkan ‘mesin’ pencari konten negatif sebelum membuat dampak luas.

Masin yang dibuat bernama AIS berguna untuk mencari konten negatif dalam waktu singkat dan skala besar.

“Mesin ini diklaim lebih efektif dan efisiesn dari segi waktu serta volume dalam menyaring konten negatif” ungkap penguji AIS di War Room Kominfo, Jakarta beberapa waktu lalu. Hanya sekali crawling atau disebut dengan perayapan membutuhkan waktu 5 hingga 10 menit menghasilkan jutaan konten negatif.

Pada pengujian lainnya, AIS juga berhasil menemukan 120 ribu situ porno di Indonesia hanya dalam 3 hari. Sebelumnya pemerintah hanya mampu menjaring situs porno dalam beberapa tahun hanya 700 ribu situs negatif itu.

Untuk menunjang proses pemblokiran situs-situs yang tidak sesuai aturan tersebut, kini Kominfo sudah bekerjasama dengan berbagai layanan media sosial, mulai Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, Line, BBM, dan Google. Jika terdapat konten negatif atau pelanggaran, tim verifikator akan membuat tanda kiriman tersebut (screen-capture) lalu menyerahkan ke tim eksekutor untuk di tindak lanjuti.

Selain itu apabila terdapat konten negatif yang terpasang pada sebuah portal media berita, maka sesuai dengan UU Pers pemilik portal tersebut diberi kesempatan untuk mengklarifikasi beritanya terlebih dahulu.

AIS tidak hanya dipakai oleh Kominfo saja, namun ada beberapa badan lain yang akan menggunakannya sepertim BNN, Kepolisian, BPOM, dan pihak lain yang diberi hak untuk menjaga kesatuan negara.

Related Posts

1 of 6
Enable Notifications OK No thanks