SainsTekno

Antibiotik Super yang Bisa Bunuh Bakteri Berhasil Ditemukan Lewat Teknologi AI

Ada berita baik di dunia medis kali ini yaitu ‘antibiotik terbaik‘ telah ditemukan oleh para ilmuwan di Massachusetts Intitute of Technology (MIT), AS. Penemuan seperti ini berkat adanya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau yang disingkat AI.

Bakteri yang kebal dari antibiotik adalah salah satu masalah yang cukup lama di dunia medis. Bakteri bisa saja menjadi resisten karena penggunaan antibiotik yang berlebih atau tidak sesuai dengan fungsinya.

Salah satu masalah pada diagnosis misalnya, sehingga menyebabkan antibiotik diresepkan dalam mengobati penyakit yang bukan disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Sehingga dalam jangka waktu yang lama, membuat pemicu bakteri untuk membentuk mekanisme perlawanan. Sehingga hal tersebut membuat bakteri mampu bertahan sekalipun sudah diserang oleh antibiotik.

Antibiotik Terbaik Untuk Membunuh Bakteri Telah Ditemukan

Microscopic Blue Bacteria Background
Ilutrasi bakteri | planetesante.ch

Namun kini sebuah lembaga dari Amerikat Serikat yaitu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Diease Control and Prvention/CDC). Mereka mengatakan jika bakteri bisa membangun sistem pertahanan melalui intrusi dari DNA. Hal ini sering ditemukan pada plasmid, berupa potongan kecil DNA untuk membawa instruksi genetik dari satu kuman ke kuman yang lain.

Artinya ada beberapa bakteri yang dapat saling berbagi kepingan DNA dan membuat kawanannya menjadi sama-sama resisten. Belakangan ini, ada sekolompok para peneliti dari MIT berhasil menemukan terobosan baru dalam hal mengatasi masalah tersebut.

Caranya yang digunakan adalah dengan menggunakan algoritma dari machine learning. Para ilmuwan tersebut dapat mengidentifikasi senyawa kimia bernama kimia bernama halicin. Itu adalah antibiotik yang sangat efektif dipakai untuk membunuh banyak strain bakteri.

Ada Obat yang Mampu Menyerang Bakteri

Obat Antibiotik Terbaik
Ilutrasi obat antibiotik terbaik | parenting.pl

Jika sebelumnya halicin ini diteliti dapat digunakan sebagai obat diabetes. Namun pada penelitian baru-baru ini, peneliti dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) mencoba menguji obat terbaik membunuh bakteri. Serta juga diketahui jika obat tersebut bisa resisten terhadap antibiotik.

Model komputer yang digunakan oleh peneliti dapat menyaring lebih dari seratus juta senyawa kimia dalam hitungan hari. Kemudian juga dibuat dengan memilih antibiotik yang mampu membunuh bakteri.

“Kami ingin membuat sebuah platform yang memungkinkan kami untuk memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memulai era baru dalam penemuan obat antibiotik” ungkap James, Collins, Profesor Termeer Teknik Medis dan Sains serta Departemen Teknik Biologi seperti dikutip dari MIT News.

“Soal molekul luar biasa ini bisa jadi ini salah satu antibiotik terkuat yang pernah ditemukan” tambahnya.

Masih dalam Tahap Pengembangan

Antibiotik Bakteri Terbaik
Bakteri kebal antibiotik | pinterest.ca

Kekuatan dari molekul halicin setelah diteliti oleh para peneliti tersebut dapat mengobati beberapa bakteri yang resisten terhadap obat antibiotik dengan halicin. Antibiotik tersebut dinilai senyawa dan terbukti ampuh dalam membunuh bakteri yaitu dengan menghancurkan kemampuan bakteri dalam bertahan.

Jika pada dasarnya bakteri yang resisten dapat menstabilkan gradien elekrokimia yang diperlukan sebagai penghasil molekul penyimpan energi untuk dapat hidup. Dengan Halicin ini diklaim mampu menghambat proses bakteri tersebut.

Salah satu bakteri yang dikaji, yaitu E.coli tidak terlihat sifat resistensi selama 30 hari setelah dipaparkan halicin. Bakteri E.coli tersebut hanya mampu melawan antibiotik cipofloxacin dalam waktu tiga hari.

Namun peneliti juga menekankan jika antibiotik terbaik ini berbahan baku halicin dan tidak tersedia dalam waktu dekat ini. Pasalnya mereka masih dalam tahap penelitian awal. Percobaan antibiotik halicin sampai sejauh ini baru dilakukan pada tikus untuk membasmi bakteri A. baumanii. Penyebab infeksi yang cukup umum dirasakan kalangan tentara AS di Afghanistan dan Iran.

Lalu sudah ada 23 calon obat lain yang memiliki potensi sekuat halicin. Ilmuwan berharap ke depannya mampu membuat antibiotik dari awal dan juga memodifikasi obat yang telah ada. Demi meningkatkan efektivitasnya atau bisa mengurangi dari efek samping yang tidak diinginkan.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks