Menggunakan ponsel pintar (HP) menjelang tidur malam telah menjadi kebiasaan umum yang melintasi batas usia, mulai dari kaum milenial hingga orang tua. Kemudahan akses teknologi membuat banyak orang asyik menelusuri media sosial hingga larut malam.
Fakta ini diperkuat oleh data dari Pew Research Center (dilansir oleh Health), yang menunjukkan bahwa 65% orang dewasa dan 90% remaja tidur dengan ponsel mereka berada di dekat jangkauan.
Padahal, mendapatkan tidur nyenyak adalah fondasi penting bagi kesehatan mental dan fisik. Kebiasaan main hp sebelum tidur ini sangat perlu kamu kurangi. Atau kamu bahkan harus hentikan sama sekali karena terbukti berbahaya dan secara signifikan mengganggu kualitas tidur.
Bahaya Main HP Sebelum Tidur

1. Mengganggu Siklus Tidur
Penggunaan ponsel dan paparan layar secara langsung berhubungan dengan gangguan ritme sirkadian, yaitu siklus tidur-bangun alami tubuh. Gangguan ini terjadi karena beberapa faktor, seperti:
Menghambat Produksi Melatonin
Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel telah terbukti menghambat produksi melatonin, hormon kunci yang bertanggung jawab untuk membuat tubuh merasa rileks dan mengantuk.
Penelitian, terutama pada anak-anak dan remaja, menunjukkan bahwa cahaya ini memperpanjang waktu untuk tertidur (latensi tidur) dan mengurangi total durasi tidur. Inilah inti dari bahaya ponsel sebelum tidur yang paling sering jadi pembicaraan.
Mengurangi Durasi Tidur REM
Siklus tidur melibatkan fase penting yang disebut REM (Rapid Eye Movement), yang berperan vital dalam memori dan pemrosesan emosional (termasuk fase mimpi). Selain mengurangi kadar melatonin, paparan cahaya biru di malam hari dapat memperpendek durasi tidur REM.
Akibatnya, individu yang terus main hp sebelum tidur mungkin merasa kurang waspada dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sepenuhnya bangun di pagi hari.
Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menegaskan bahwa penggunaan layar dalam kurun waktu satu hingga dua jam sebelum tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada tidur, dengan dampak yang terasa paling parah pada balita dan anak-anak.
2. Stimulasi Mental yang Merusak
Gangguan tidur karena ponsel bukan hanya berasal dari cahaya layarnya, tetapi juga dari interaksi tubuh dengan gawai.
Ponsel adalah sumber informasi dan stimulasi yang hampir tak terbatas. Berinteraksi dengan konten ini dapat memicu keadaan gairah dan kewaspadaan (arousal), yang secara substansial mempersulit tubuh untuk mencapai kondisi tenang agar bisa tertidur. Ini menjadi salah satu aspek dari bahaya ponsel sebelum tidur yang bersifat kognitif.
Selain itu, sifat interaktif dari ponsel pintar yang memerlukan kontrol dan keterlibatan aktif dari pengguna tampaknya memperburuk keadaan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan ponsel dan perangkat interaktif lainnya, seperti video game, di malam hari memiliki efek yang lebih merugikan pada tidur daripada aktivitas layar malam hari yang sifatnya lebih pasif, seperti menonton televisi. Kebiasaan main hp sebelum tidur yang interaktif jauh lebih merusak.
3. Risiko Keamanan Fisik
Meskipun tergolong sangat jarang dan hanya terjadi dalam insiden terisolasi, ada risiko baterai ponsel terbakar atau meledak saat berada terlalu dekat dengan tubuh, terutama saat sedang isi daya. Insiden ini seringkali berkaitan dengan penggunaan baterai yang tidak kompatibel atau masalah overheating lainnya.
Sebuah tinjauan artikel mencatat bahwa kasus baterai yang terlalu panas dan meledak terkait dengan beberapa kasus luka bakar tingkat dua. Luka bakar jenis ini dapat menyebabkan rasa sakit, melepuh, keluarnya cairan, pembengkakan, dan pengelupasan lapisan atas kulit.
Mengingat dampak negatif yang luas terhadap kualitas tidur. fungsi kognitif, dan potensi risiko fisik, sangat disarankan untuk menjauhkan ponsel setidaknya satu jam sebelum waktu tidur yang ideal untuk menghindari bahaya ponsel sebelum tidur.
Baca Juga:





